Bab 16. Dinner Date!

126 35 4
                                    

Hehe update lagi🙇🏻‍♀️

Happy Reading!

***

“Terima kasih banyak untuk semua staf yang hari ini sudah bantu melancarkan acara launching buku terbaru saya!”

Suara riuh dari beberapa staf terdengar menanggapi kata sambutan dari Gantari. Setelah acara berakhir dan pembersihan tempat selesai, Gantari beserta semua staf yang hari ini membantu di lokasi pun berakhir melakukan yang namanya after party. Sebenarnya tidak bisa dikatakan seperti after party kebanyakan, karena yang mereka lakukan hanyalah makan bersama setelah acara yang membuat mereka lembur beberapa hari belakangan itu telah berakhir.

“Makasih banyak sekali lagi! Mohon kerja samanya untuk acara berikutnya ya!” ucap Gantari kemudian setelah ia selesai menyampaikan ucapan terima kasih dan menutup kata sambutan darinya. “Ayo ayo silakan dinikmati makanannya, mumpung Pak Pimpinan lagi baik dan kita-kita dikasih bonus makan bareng begini,” lanjutnya membuat mereka yang mendengarnya tertawa.

“Nah bener!” sahut Anggun yang hari ini ikut membantunya beserta tim event yang lain. “Ayo ayo dinikmati. Bay the way selamat untuk kita yang akhirnya sukses melaksanakan acara launching buku ini, dan selamat juga untuk Gantari yang sukses dengan comeback-nya kali ini! Selamat dan semangat untuk kita semua!” seru Anggun sambil  mengangkat botol air mineral miliknya.

Semua staf pun jadi ikut bersemangat berkat Anggun. Kemudian beberapa staf yang duduk di dekat Gantari  bergantian mengucapkan selamat kepadanya.

Setelah suasana kembali kondusif mereka pun mulai sibuk menikmati Ramen sesuai varian yang mereka pesan. Karena kebetulan sebagian besar ingin makan Ramen jadilah mereka mengambil lokasi terdekat yang tidak perlu sampai keluar dari dalam Mall. Lokasinya ada di lantai GF (Ground Floor) bernama "Ramen Ya!"

“Eh Neng!” Anggun tiba-tiba saja menyenggol lengannya.

“Paan?” tanya Gantari sambil menikmati Dimsum yang ia pesan. Ia sengaja tidak memesan Ramen karena takutnya saat dinner nanti ia malah kekenyangan. Malu dong kencan pertama malah nggak habisi makanan.

Bentar, ini bisa disebut kencan kan? Tanya Gantari dalam hati.

“Tadi itu Bang Cakra kan?” tanya Anggun.

“Ha? Kok lo bisa tau Mbak, perasaan lo duduk jauh banget?” herannya.

“Gue gitu loh! Lo lupa penglihatan gue tuh tajem! Meskipun Bang Cakra pakai masker tapi gue sudah nggak asing liat dia yang pakai masker begitu, mana tingginya tuh ketebak banget!” jawab Anggun. Kemudian wanita itu tiba-tiba mencolek-colek lengannya sambil menunjukkan wajah yang siap menggodanya. “Cieee yang tadi habis bisik-bisikan, hahaha... lagi ngobrolin apa sih sampai bisik-bisikan gitu?”

Wajah Gantari seketika berubah memerah. Selain malu karena untuk pertama kalinya ia digoda oleh sahabatnya itu perkara asmara, ia juga tersipu akibat mengingat ajakan mendadak Cakra padanya. Ajakan yang membuatnya sangat berdebar.

“Rahasia,” jawab Gantari akhirnya.

“Dih main rahasia-rahasiaan lo!”

“Ih mbak gue malu, udah ah! Masa gue harus beberin semuanya?!”

“Cieee akhirnya masa percintaan lo tiba, hahaha... eh nggak perlu beberin semuanya kalik! Tinggal lo kasih tau inti dari bisik-bisikan kalian tadi, mana pakek segala tulis-tulisan gitu gue liat!”

“Sssttt!” desis Gantari sambil meletakkan jari telunjuknya pada bibirnya.

“Makanya kasih tau gue dong, penasaran ini gue! Kalian pasti ada janjian kan?!” tebak Anggun.

Oh My Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang