🌠 • 31 • Perbedaan

64 46 24
                                    

“Ya, mereka semua benar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ya, mereka semua benar. Aku dan kamu sangatlah jauh berbeda. Mustahil memilikimu yang terlalu sukar kuraih.”

🌠

Iris mata itu mengamati orang-orang di sekitar taman. Suasananya sangat riuh berbanding terbalik dengan dia yang duduk sendiri di kursi taman, tempat biasa dia duduki. Semuanya tampak bahagia meski begitu mereka menyimpan kesedihannya masing-masing. Alasan mengapa mereka terpaksa tinggal di rumah panti.

Seorang anak kecil berusia enam tahun tengah bermain ayunan bersama teman-teman sebayanya, secara bergiliran menaikinya. Sheira dititipkan Tantenya yang serba kekurangan dan tidak pernah sekalipun mendengar apapun soal orang tuanya, Tantenya-lah yang membesarkannya selama ini.

Atensi Sana beralih kembali. Kali ini pada anak panti paling tua di antara mereka, Ayumi. Gadis itu sibuk menjaga sekumpulan anak seumuran Sheira ke bawah. Tanpa lelah mengukir senyum walau sesekali kewalahan akan tingkah mereka yang terlalu bersemangat bermain. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan tabrak lari, setelahnya Ayumi tinggal di sini.

Di sisi lain, terlihat seorang gadis remaja berceloteh panjang lebar–tidak, kali ini dia bercerita lebih tepatnya berdongeng–dengan beberapa anak mengelilinginya, mendengar saksama cerita si pendongeng. Selain karena Dinda banyak bicara, dia andal dalam story telling. Bahkan Dinda pernah mengikuti lomba story telling di SMP dahulu, ya meski bukan keluar sebagai juara. Dinda merupakan anak yatim piatu, satu-satunya keluarganya hanya sang Nenek yang telah lama meninggal dunia.

Tak jauh dari sana, anak perempuan tekun menggoreskan pensil di atas buku bergambarnya. Duduk tenang sambil sesekali menyungging senyum kecil. Di antara anak-anak panti yang lain, Felda memang dikenal sebagai anak yang agak kurang menyukai keramaian, sama seperti kakaknya, Marsya.

Fyi, jika Sana dan Sheira adalah kakak-adik tak sedarah yang suka merusuh. Maka lain halnya dengan Marsya dan Felda diberi julukan sebagai kakak-adik tak sedarah yang mencintai keheningan. Tak heran, bila mereka bagai langit dan bumi yang berjauhan dan mustahil saling berdekatan.

Namun ada yang perlu kalian ketahui jika alasan Felda tinggal di rumah panti sangat jelas. Anak menggemaskan itu ditinggalkan Bunda tirinya setelah Ayah kandungnya meninggal dunia. Berbanding jauh dengan alasan Marsya yang gelap juga kelabu.

Ditatapnya Marsya yang menyendiri di sudut paling ujung di area taman, tempat yang mereka tandai sebagai tempat keramat lantaran sang pemilik yang tak segan melayangkan tatapan membunuh pada siapapun yang berani mendudukinya. Gadis berwajah datar itu tampak khusyuk membaca buku di genggaman.

Kira-kira apa yang disembunyikan Marsya? Kenapa tidak ada satu orang pun yang tahu alasan mengapa Marsya menetap di rumah panti? Bahkan Ayumi yang datang sebelum Marsya dan anak-anak panti yang lain, tidak tahu-menahu. Seolah-olah di balik kata kenapa itu sangat ditutup rapat oleh semua orang. Tak ada siapapun yang bisa Sana ajak bicara mengenai hal tersebut.

Escape From You [COMPLETED]Where stories live. Discover now