62. Jizan dan Strawberry ❤️‍🔥

15.7K 605 23
                                    

Hari yang cerah untuk berjalan-jalan. Ishana sudah meminta ijin terlebih dulu pada Juna, bahwasannya dia akan pergi ke sanggar bersama Jizan.

Rasanya sudah lama sekali dia tidak kesana.

Saat turun dari taksi, Ishana agak tercengang melihat ada perubahan dari depan gedung. Ada beberapa pagar di sanggar ditanami banyak bunga, banyak bangku untuk duduk di sana.

Perlahan sambil mengamati sekitar, Ishana melangkah menuju lobi sanggar. Dengan Jizan di gendongannya.

"Ishana!" Seru Irene yang melihat kedatangan Ishana.

Ishana tersenyum menghampiri Irene.

"Aaaaa ponakan akuuuu gemes bangeeet. Kangen gak sama tanteee?" Irene mengajak bercanda Jizan, lalu dia mengambil alih Jizan dipangkuannya.

Mereka melangkah menuju ruangan yang dekat dengan aula, disana sangat berubah dan sangat nyaman.

"Hasil renovasinya sebagus ini ternyata. Semuanya pasti nyaman tinggal lama-lama di sanggar" ujar Ishana saat sudah duduk di sofa. Pandangannya dia edarkan ke setiap sudut ruangan.

"Suami kamu sama Yuwan emang paling best. Mereka yang atur semuanya"

"Aku gak tau kalau kak Juna sepeduli ini sama sanggar" ujar Ishana.

"Seperti apa yang aku bilang. Kak Juna bukan jadi sponsor aja, tapi dia udah kaya beneran pemegang gedung ini. Dia juga tiap punya waktu luang selalu liatin anak-anak latihan. Sendiri. Setiap saat dia tanya, apa kamu bakal ke sanggar walaupun gak pulang ke rumah? Dari situ aku tau, seiring berjalannya waktu, dari cara dia khawatirin kamu, kak Juna bener-bener udah jatuh cinta sama kamu" jelas Irene yang kembali bercanda dengan Jizan di pangkuannya.

Ishana menghela nafasnya, meraih lengan Jizan.
"Bagaimana ya. Ayah kamu katanya jatuh cinta sama Ibu. Tapi kayanya Ibu lebih cinta sama kamu" ucapnya menirukan suara anak kecil.

"Jizan lebih mirip Ayahnya ya. Sayang sekali. Yang menderita Ibunya, tapi yang dapet Ayahnya" Irene tertawa dengan Ishana yang memasang wajah muram.

"Keponakankuuuuuu!" Yuwan berteriak berlari menghampiri Jizan dan langsung menggendongnya.

"Pelan-pelan!" Tegur Irene.

"Maaf" ucap Yuwan.

"Kamu serius sama Jia?" Tanya Ishana pada Yuwan.

"Emang kenapa?" Tanya Yuwan.

"Gak ada motif lain?"

"Motif apa? Bunga-bunga? Polkadot?" Tanya Yuwan lagi.

Ishana mendelikkan matanya.

Yuwan pun tertawa.
"Serius Ishana. Mungkin memang belum waktunya dijadiin pacar, tapi yang penting kan niatnya"

"Awas aja kalau di bikin baper doang" ujar Ishana.

"Ada gilanya kali di baperin doang, emang ada yang gak takut sama kak Juna?" Ujar Yuwan.

"Dia harus mikir ribuan kali kalau mau mainin Jia" ucap Irene.

"Tapi aku seneng, sekarang Jia banyak berubah semenjak deket sama kamu. Jia jauh lebih penurut" ucap Ishana.

With Or Without You ( WOWY )Onde histórias criam vida. Descubra agora