Cafe jazz

20 6 1
                                    

Pada malam harinya, Fiona pergi bersama Karina ke sebuah cafe jazz. Cafe itu biasa menjadi tempat berkumpul pecinta puisi dan penulisnya. Fiona melihat cerita akun Instagram Saturn enthusiast yang datang ke cafe itu. Saat Fiona tiba di cafe itu, Fiona dan Karina duduk di salah satu kursi dekat stage tempat para penulis membacakan puisinya. Saat Fiona dan Karina sedang melihat menu untuk memesan, tiba-tiba seorang pelayan datang.

"Permisi kak minumannya!" ucap pelayan itu seraya menaruh minuman.

"Lho kami belum pesan mbak!" ucap Fiona yang heran.

"Ini dari saturn enthusiast.. terimakasih sudah jadi pembaca setia katanya.." ucap pelayan itu.

"Mbak! orang nya yang mana ya.." tanya Fiona seraya menyapu pandangannya ke seluruh cafe.

"Itu.. lho! tadi duduk disana kak.. tapi sekarang udah gak ada" ucap pelayan itu yang melihat ke salah satu meja.

"Yaudah makasih ya mbak!" ucap Fiona.

"Kok dia tau ya? kalo Lo suka baca bukunya" tanya Karina.

"Mungkin karna ini!" jawab Fiona seraya sedikit mengangkat buku Saturn enthusiast.

Saat Fiona dan Karina sudah memesan, mereka sedang berbincang dan memerhatikan salah satu penulis yang tengah membacakan puisinya.
Tak lama Alvin datang.

"Hei! kalian disini juga?" tanya Alvin.

"Lho Lo disini juga?" jawab Karina yang balik bertanya.

"Gue sering kesini.. hampir setiap minggu.. karna pertemuannya seminggu sekali kan.." jawab Alvin.

"Boleh ikut duduk?" tambah Alvin seraya menunjuk kursi kosong di meja Karina dan Fiona.

"Boleh!" jawab Karina.

Lalu seseorang datang dan berbisik kepada Alvin, Alvin langsung menatap Fiona dan Karina.

"Gue harus pergi dulu ya! kalian enjoy disini ya.." ucap Alvin.

"mau kemana?" tanya Karina.

"Ada urusan!" jawab Alvin yang langsung bergegas pergi.

"aneh banget deh tuh orang!" ucap Karina.

"iyaaa!" ucap Fiona.

Lalu seorang penulis naik ke atas stage dan memberikan suatu pengumuman.

"Selamat malam semua!" ucap penulis itu.

"Selamat malam!!" serentak semua orang menjawab.

"Gue bima.. gue mau bacain puisi Saturn enthusiast yang dititip ke gue.. dia gak bisa bacain karna ada urusan katanya!" ucap Bima seraya mengeluarkan secarik kertas.

"Judulnya 'Mengagumi'.." tambah Bima.

"Langit yang bersemi..
memayungi ku dengan awan putih..
angkasa seakan menikmati..
raut wajahku saatk sedang mengagumi..

dia adalah wanita dengan banyak warna..
biru saat tertawa..
hitam saat duka..
merah saat bersama cinta..
bahkan kelabu saat tak baik-baik saja..

kuingin jadi warna putihnya..
menjadi warna dasar hidupnya..
ku sangat mengaguminya..

Riuh kepalaku..
teralihkan oleh bayangnya yang semu..
apakah hanya sekedar mengagumi?
atau aku sudah mulai mencintai?

Saturn enthusiast.." ujar Bima membacakan puisi milik Saturn enthusiast.

"Eh Rin! ngomong-ngomong Saturn enthusiast ada urusan.. Alvin pergi karna ada urusan,, jangan-jangan??" tanya Fiona yang curiga saturn enthusiast adalah Alvin.

"Hah bisa jadi.. mau dikejar?" jawab Karina.

"Gak usah.. 2 hari lagi lomba puisi kita bakal tau kalo emang bener Alvin Saturn enthusiast.." ujar Fiona.

"Tapi kan gak dibacain Net!" ucap Karina.

"Iya emang.. tapi pasti ada watermark si penulis.. biar ga di claim jiplak.." ucap Fiona seraya tersenyum.

"Pinter juga Lo.." tutur Karina.

"Saturn enthusiast gua selalu suka puisinya.." ucap Fiona seraya tersenyum dan bertepuk tangan saat Bima turun dari panggung.

Fiona pun yakin bahwa akan mengungkap penulis dibalik nama Saturn enthusiast.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang