Chapter 1

3 0 0
                                    

Sendirian didalam sebuah pendopo tempat pelatihan, anita penuh dengan keringat mengulangi terus menerus hal hal yang sama sejak pagi .

"sedikit lagi..."

Api dan es yang saling berbenturan ditangan nya berkali kali gagal ia satukan .

"ha...,ha...ha..."

Bernapas dengan begitu terengah engah , anita merasakan kekaburan dalam penglihatan nya sampai sampai tubuh nya itu terasa begitu lemas, ia pun terjatuh dilantai...

Diruangan kamar yang selalu anita tiduri, terlihat cahaya terang menyingsing kedalam kamarnya melalui jendela .

Anita yang kini bangun membuka matanya , melihat dirinya sudah berada dikamarnya lagi .

"lagi..."

Beban akan latihan kemaren yang ia rasakan sekarang ditubuhnya, membuatnya sulit untuk bergerak. tapi anita tetap memaksakan dirinya untuk bergerak bangun, dan pada akhirnya malah terjatuh kembali kebawah kasurnya.

Tubuhnya begitu sulit untuk ia gerakan.

"ha...."

Menghela kan napas, anita sudah tak bisa lagi untuk berdiri, memaksa seluruh tubuhnya untuk diseret sendiri keluar dari kamarnya .

Klak...

Sesaat anita dekat dengan pintu, tiba tiba saja pintu itu dibuka dari luar kamanya, dan tampak seorang wanita dengan berpakaian rapih dengan kemban dikepalanya mirip pakian adat jawa kebaya.

"nona !?"

"...."

Wanita tersebut panik melihat anita yang sedang memaksakan dirinya untuk keluar dari kamar .

"tolong nona istirahat dulu, nyonya sudah meminta saya untuk menjaga nona agar tidak keluar dari kamar nona terlebih dahulu "

"...."

Dengan segera setelah itu, Wanita itu pun segera mengangkat tubuh Anita dari lantai keatas kasurnya kembali

"jam berapa sekarang?"

"jam 8, tolong nona jangan memaksakan diri terlebih dulu..."

Membaringkan anita dalam tidurnya , wanita itu segera juga membantu menggantikan seluruh pakaiannya . Dan setelah selesai, akhirnya Wanita tersebut pergi dari kamarnya anita sambil berpamitan kepadanya, berucap akan segera kembali lagi membawa sarapan.

"Lagi, dan lagi...."

Anita yang bergumam seperti itu sambil menutupi mata nya dengan salah satu lengan, tanpa sadar dirinyapun menangis.

-

-

Bunyi dari bell masuk, para murid yang tadinya berada di luar kelas kini berlarian menuju kelas nya masing masing .

Anita yang sejak awal memang berada di kelasnya dengan sekotak makanan tak perlu repot repot seperti siswa siswi lain , dengan hanya membereskan sisa bekal nya di atas meja ia tinggal menunggu kedatangan guru untuk masuk kelas .

"eh tolol lainkali kalo lu salah beli makanan gua, awas lu ya."

"iya..."

Kedua orang itu memasuki kelas dengan pakaian yang lumayan lusuh dan kotor . pria berkamacata dengan tubuh gemuk Bersama satu temannya yang sama sama berkacamata tetapi memiliki tubuh yang ramping,

Dihadapannya ia sering melihat bagaimana kedua siswa tersebut terus saja dikacungkan oleh mereka.

"dihajar lagi?"

Arang HadapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang