Chapter 5

1 0 0
                                    

"gua denger denger lu berdua main bareng sama anita, lu minta pertolongan lagi ke dia?"

Destha dan leon yang berjongkok karena perintah pembully mereka, tendangan kekepala satu persatu mengenai keduanya begitu kencang

Gebuk!!

"udah bil anak anak kayak gini mah harus dihabisin aja, inget berapa kali mereka berdua buat kita repot sampai harus masuk dalam pengawasan."

"bang tapi itu kan saya tidak ngelaporin atau melakukan apapun itu ani-"

"diem lu monyet!!!, siapa yang nyuruh lu bicara!!!"

Gebuk!!! Gebuk!!! Gebuk!!!

keduanya berdarah dibagian kepala ditendang terus menerus oleh teman ebil, ebil sendiri terlihat diam dengan tatapan tajam kearah mereka berdua.

Sampai pada salah satu wanita yang berada disitu sedang asik mengobrol dengan yang lainya, datang menghampiri ketempat destha,leon,ebil, dan Diyan.

"lu kaga kasian apa kemereka sampai bonyok gitu?"

"ha!?, kasian!?-"

"ian... kalo lu lagi stress gausah dilampiasin juga kali keorang orang kayak gini, kasian kan mereka."

Ck!

Diyan pun dengan segera setelah itu menjauh dari mereka, setelah Wanita itu berbicara kepadanya, melihat bagimana ebil masih terdiam menatap tajam tanpa menggubris ucapan si Wanita, Wanita itu berbicara sekali lagi.

"bil lu mau apaain lagi orang ini?"

"...."

Ebil tetap terdiam memikirkan apa yang masih ingin dilakukannya, dan sebaliknya si Wanita tadi yang menengahi mereka, berbicara tentang apa yang ada dipikirannya

"kalo lu gatau harus ngapain, gua punya ide bagus...."

leon maupun destha yang mendengar itu segera mengubah muka kesengsaraan mereka menjadi lebih suram setelah mengetahui apa yang ide diberikan oleh Wanita itu.

.

.

.

"Sakit tuh orang...."

"stress"

Keduanya yang kini bebas dari kelompok ebil dengan penuh luka luka begitu terlihat lesu dan masam.

"kita harus gimana des?"

"ya kita jangan sampe dia ngejalanin rencana nya lah..., lebih baik kita menjauh dari anita..., lagian kan gua sendiri udah bilang kita harusnya ngejauhin dia dari awal ha...."

berkeluh kesah sambil berjalan,tanpa sadar mereka pun sampai di ruang kelas, dengan waktu yang bersamaan bell berbunyi.

Anita yang melihat mereka dengan penuh luka, terkejut segera bangun dari tempat duduknya

"kalian gapapa!?"

"uhh...."

Sambil diperhatikan seisi kelas, anita yang menghampiri mereka didepan pintu masuk, begitu khawatir dengan keaadaan yang sedang dialami oleh destha dan leon

"gapapa nit santai aja..."

"iya nit santai aja"

Destha dan leon yang tersenyum masam mencoba menenangkan anita, sebelum nya destha dan leon yang sudah sepakat untuk tidak membawa anita kedalam permasalahan, harus segera menjauhkan nya dengan apa yang terjadi saat ini, tapi tanpa sadar keduanya yang belum menghilangkan jejak perundungan sebelumnya malah membuat perhatian anita lebih datang lagi kepada mereka.

Arang HadapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang