28. Peti Seribu Mayat

427 48 3
                                    

"Lalu, siapa yang saat ini Ethan sukai?"

"Kak Jake."

"Sebenarnya, aku sudah menebak, Sun. Perlakuannya dengan Jake sedikit berbeda."

"Ya, Kakak bisa melihat itu semua. Itu juga akan menjadi alasanku membatalkan pertunangan ini nanti setelah semua selesai.", jelas Sunoo.

"Kamu yakin? Paman bukan orang yang mudah, Sun."

"Ayah berjanji akan memberi aku kebebasan setelah tugas ini berakhir. Apa lagi jika bukan pembatalan pertunangan konyol ini.", kesal Sunoo.

Ayolah, Sunoo terpaksa dan Heeseung terlalu patuh pada perintah sang Ayah. Membuat mereka terjebak dalam sebuah ikatan selama bertahun-tahun.

"Jake belum tahu ya...", tanya Giselle.

"Tidak ada yang tahu selain aku, Kakak, Kak Ethan, dan Ayah, lalu para tamu undangan hari itu.", jelas Sunoo.

"Kira-kira, apa yang akan terjadi jika mereka mengetahui ini ya, Sun?", Giselle penasaran. Mereka semua terlalu banyak menyimpan rahasia.

"Tidak akan sebelum aku membatalkannya. Aku takut melihat Kak Jake hancur, Kak. Dia satu-satunya orang yang berani menentang Kak Ethan demi aku.", Sunoo pun menghela napasnya cukup berat.

"Lalu, bagaimana dengan si koki itu?"

"Kak Hoon...???"

"Ya, Sunghoon. Apa yang kamu lihat hingga membuatmu mengulur waktu terlalu banyak.", kesal Giselle.

"Kak Hoon orang yang baik, Kak. Aku masih tidak mengerti dan tidak tahu alasan apa hingga membuat Kak Hoon harus menjadi target kita.", jelas Sunoo dengan nada sedih.

Giselle pun menghela napas. Adiknya ini ... baru kali ini dia melihat Sunoo menaruh hati pada seseorang. Sayang, hubungan mereka bahkan harus berakhir sebelum memulai.

"Apa yang akan terjadi jika sebenarnya Sunghoon tidaklah sebaik yang kamu lihat?"

"Apa maksud Kakak?"

"Ya, bagaimana bisa seseorang yang baik ini bisa berurusan dengan klien kita?"

"Aku rasa hanya karena urusan bisnis. Kak Hoon sangat sukses di usianya yang masih terbilang muda, Kak. Mungkin banyak yang iri terhadap pencapaiannya."

"Ya, sepertinya begitu."

"Kira-kira, jika Kak Hoon bukan target kita ... apa aku akan bertemu dengannya?", tanya Sunoo sambil membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka bertemu dengan cara yang berbeda.

Giselle yang sambil menikmati kopinya pun ikut membayangkan perkataan adiknya itu.

"Entahlah, Sunghoon kan tinggal di Paris sedangkan kamu di Seoul. Kemungkinan untuk bertemu sangatlah kecil, Sun."

Ya, apa yang dikatakan Giselle semua benar. Dia tidak akan pernah mengenal Sunghoon jika bukan karena tugas ini. Kecuali, Sunoo adalah orang yang suka mengikuti berita internasional, mungkin dirinya akan mendapati Sunghoon dengan berbagai artikel tentang koki sukses itu.

Setelah cukup berbincang dan menghabiskan pesanan mereka. Mereka berdua pun memutuskan untuk pulang. Lebih tepatnya ke apartemen Sunoo. Okay ... sekarang bukan hanya Haechan tetapi Giselle pun juga akan menginap di apartemennya.

Sesampainya di apartemen, mereka berdua pun disambut oleh Haechan dan Jake. Bertegur sapa adalah hal pertama yang mereka lakukan. Giselle, cukup lama mereka tidak bertemu dengan gadis ini, terutama Jake yang sibuk di Brisbane.

"Hai, Gigi! Aku tidak menyangka kamu juga akan terbang ke sini.", sapa Haechan ramah.

"Iya, Kak Jijelly. Aku pikir Kakak tidak mau turun ke lapangan seperti ini. Ada apa, Kak?", tanya Jake.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang