Kisah Para Bapak🆕

1.7K 17 0
                                    

Aku jalani kehidupan ku ini seperti anak SMA pada umunya, sibuk karena persiapan untuk ujian akhir, hampir setiap malam aku belajar setelah selesai makam malam bersama keluargaku di rumah. Doni namaku, selain belajar dan sekolah aku pun sempat membuat usaha kecil-kecilan untuk membantu orang tuaku membayar uang sekolah, walau tidak lama aku menjalaninya. Ya benar bapak ku sudah tidak bekerja semenjak masa PHK tahun lalu, dalam keadaan sulit itu bapak tidak pernah mengeluh dan tetap berusaha memberi yang terbaik untuk kami sekeluarga.

Walau bapak hanya lulusan SMA tapi cita-cita dan keinginannya untuk menguliahkan ku sangatlah besar, semua bapak usahakan demi kelanjutan ku di jenjang sekolah, aku pun tau kerja keras bapak selama ini kepada diriku, dengan memberikan hasil yang memuaskan setiap pembagian rapot dan bersikap baik disekolah serta di rumah, itu semua aku lakukan untuk membuat hati bapak senang dan bangga memiliki buah hati yang diharapkan bisa menjadi sukses ke depanya, tak berbeda dengan ibuku, beliau sangat berjasa dalam hidupku.

Bapak ku berumur 48 tahun sementara ibuku berumur 45 tahun, mereka menikah tua entah karena apa atau alasan tertentu, aku pun tidak pernah melihat adik atau kakak ku sampai aku menulis cerita ini. Benar aku anak satu-satunya dari pernikahan mereka walau semenjak kecil sampai sekarang aku dimanjakan, aku berusaha tetap tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk mendapatkan apapun dari kedua orang tuaku. Semenjak aku di bangku sekolah dasar, diriku merasa ada yang berbeda, ketertarikan ku tidak hanya kepada lawan jenis, tetapi sesama jenis pun sempat ada dan aku rasakan. Berawal dari aku menyukai sampai ada perasaan aku menyayanginya, aku membantah diriku bahwa diriku menyukai sesama jenis, tapi betapa kuatnya rasa birahi ini terutama melihat pria dewasa atau umuran tua yang aku lihat disekitar tidak dapat aku pungkiri.

Walau aku tetap menjaga dan merahasiakan ini dari semua, napsu ini kadang tidak bisa di bendung, nyatanya saat bapak ku sedang berada dekat di sisiku, karena bapak sering menggunakan celana pendek, tidak jarang aku suka mencuri pandang untuk melihat kontolnya dan buah zakar yang menonjol dan menjiplak di celana bapak ku. Jujur badan bapak ku gempal seperti badan pria tua lainya sehat dan sedikit berlemak, bulu-bulu tipis di tangan kaki dan dadanya sempat membuatku sangat penasaran dan birahi, tidak hanya itu saat ada kesempatan bapakku mengangkat kedua tangannya nafsuku pun langsung naik ketika melihat jelas ketiak bapak yang berbulu hitam itu, tidak hanya pernah tapi sering aku membayangkan aku dapat bersama bapaku untuk saling menikmati tubuh kita di dalam kamar berdua.

Mencoba untuk mengintip bapak di kamar mandi dan berpura-pura mengambil barang di kamar bapak saat bapak mengganti pakaian adalah saat dimana kesempatan baik untuk ku, memang aku agak nekad untuk melakukan sesuatu, walau aku tetap menjaga situasi dan melihat kondisi, kejadian itu sangat membuat diriku puas, tapi perasaan ini terus menggebu-gebu, memaksa untuk melakukan yang lebih sampai aku bisa merasakan dan mendapatkan apa yang aku mau, kontol hitam milik bapaku ini sangatlah istimewa bagiku, dengan bulu kemaluan yang tipis berwarna hitam pekat serta buah zakar yang besar dalam keadaan lemas pun aku melihat begitu besar dan kuat batang kontol milik bapaku ini, entah kapan aku dapat melihat kontol bapaku dalam keadaan tegang dan dapat kunikmati.

Sampai suatu hari, ibuku kembali ke kampung karena nenek/ibu dari ibuku sedang jatuh sakit, sementara aku sibuk dengan sekolahku dan bapak menjaga rumah, akhirnya ibu pergi sendiri dan berencana untuk tinggal beberapa hari di sana. Entah dari mana pikiran ku saat itu, saat pulang kerumah dari sekolah, siang itu aku segera masuk ke kamar dan berganti pakaian, berniat untuk pergi kedapur, aku melihat bapak sedang santai membaca koran di ruang tamu, aku pun segera menghampiri dan menawarkan pijat kepadanya.

Hujan pun mulai turun dari mendung tadi saat aku masih di sekolah. Tanpa menolaknya bapaku menerima ajakan itu, karena aku sering memijat bapak ketika ada waktu luang. Saat bapaku rebahan dan aku siap untuk memijit, napsu birahi ku seakan memuncak dan memberikan ide-ide gila untuk aku lakukan, seperti biasa aku pijat dari kedua kakinya dengan mengoleskan minyak, aku pun tidak kuasa untuk menikmati setiap bagian-bagian tubuh bapaku sendiri, urat-urat dikaki dan pahanya sangat aku nikmati, dalam keadaan kontolku tegang dan napsu birahi ini terus naik, aku sarankan bapak untuk membuka bajunya dan celananya sampai dia hanya menggunakan kolor berwarna putih, bapaku melakukan itu semua mungkin karena tidak ada perasaan atau pikiran negatif kepadaku, sementara aku sedang berusaha untuk bagaimana membuat bapaku bisa aku nikmati seutuhnya.

Terbawa oleh pembicaraan santai kita berdua, bapaku pun sangat menikmati pijatan dari tanganku ini, dia tidak merasa canggung atau risi dari awal aku memijat kaki paha dan pantatnya, betapa puasnya aku saat dimana aku terus menerus memijat dan menikmati badan bapaku sendiri, dalam selingan-selingan pijat itu aku sempatkan untuk memainkan jari di sela-sela pantat dan pahanya, sungguh bagus sekali badan bapaku ini di pikiranku, sampailah akhirnya aku memijat tanganya, kepalan tangan yang kuat dan otot yang sedikit berlemak semakin membuat diriku tidak karuan, apalagi saat dimana aku bisa memijat ketiak dan menyentuh bulu-bulunya, aroma yang keluar dari ketiaknya sungguh benar-benar jantan dan membuat diriku ingin menjilati dengan lidah ku yang sudah tidak kuat menahan lagi, sayang sekali jika aku menyelesaikan sampai disini pijatanku.

Inilah puncak dari apa yang aku inginkan kepada bapaku, karena situasi sangat mendukung dan hujan belum reda, aku pun segera memijat bagian dada dari bapaku, tanpa ada reaksi apapun aku terus memijat dari dada perut sambil sesekali aku memainkan jariku kembali di puting bapaku, tidak hanya satu, dua puting bapaku secara bersamaan aku mainkan dengan jariku ini, aku menikmati setiap putaran-putaran kedua jari ku ini, dari keadaan puting masuk kedalam hingga keadaan puting bapaku sekarang yang telah terbangun dan keluar, sungguh puas diriku bisa melakukan ini lagi kepada bapaku, aku lihat bagian perut dan pusarnya, semakin membuat birahiku menjadi sangat besar.

Bulu tipis yang menuju ke dalam kontolnya sangat ingin sekali aku jilati dengan lidahku ini. Dengan hati yang berdebar dan napsu ini sudah sangat besar, akhirnya aku memberanikan diri untuk memijat dan mengelus bulu itu, takut akan keadaan berubah, aku pun segera menghentikan dan melepaskan itu semua dari tanganku, tapi apa yang aku lihat sangatlah berbeda, reaksi seakan bapaku tidak melarang membuatku semakin berani untuk menyentuh batang kontolnya dengan perlahan, aku elus dan mainkan kontol itu dari luar celana dalamnya tetap bapak tidak memberikan reaksi yang membuat aku untuk menghentikan perbuatanku itu, hingga akhirnya aku masukan jari tanganku semua dan memegang penuh batang dan kepala kontol milik bapaku.

Seakan mendapatkan ijin, lalu kubuka semua celana dalam bapaku, ternyata benar kontol yang aku impikan selama ini bisa aku nikmati jelas dengan mataku tanpa ada halangan apapun.

.
.
.
.
.
.

Sedikit kurasakan bahwa ada cairan yang keluar dari kontol bapaku, walau sedikit menjijikan tapi itu habis aku telan sambil terus menggerakan kepala ku maju dan mundur. Aku merasa penantianku selama ini akhirnya bisa terbayar oleh apa yang sedang aku lakukan sekarang, benar rasa kontol orang dewasa dan hisapanya sangat lah membuat aku tidak berdaya. Lidah liar bapaku seakan terus menjilati batang dan buah zakarku sambil sesekali memasukan jarinya ke dalam lubang pantatku, tidak ada pikiran apapun saat itu hanya menikmati dan saling dinikmati saja yang ada. Hanya sebagian dari batang bapaku yang aku bisa telan dan masuk ke dalam mulutku ini, sementara milikku semuanya bisa dilahap oleh bapaku, tak hanya itu, bapaku pun menjilati kedua buah zakarku dan menuju ke lubang pantatku yang sudah kembang kempis dari tadi.

Aku tau walaupun bapaku seperti ini, beliau tetap pria yang menyukai lubang, hingga akhirnya aku mengerti dan berinisiatif untuk memanjakan kontolnya dengan memberikan lubang pantat perawanku kepada bapaku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cerita selengkapnya sudah tersedia di karyakarsa.

Link :

https://karyakarsa.com/jokooo69/kisah-para-bapak

com/jokooo69/kisah-para-bapak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang berminat saja !





      🌻🌻🌻

Bapak dan Desaku Yang Indah💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang