Halaman 23 : The Book of Infinity

67 8 4
                                    

Seokmin sejak beberapa menit yang lalu terus saja berguman dan mendongengkan cerita bag dari negeri dongeng pada Joshua. Walaupun Joshua menampakkan wajah yang kebingungan, itu sama sekali tidak menghentikan Seokmin bercerita panjang dikali lebar tentang cerita fairytale versi miliknya itu. Jangan minta Joshua untuk menceritakan ulang cerita Seokmin dari awal sampai akhir, gi yakin Joshua hanya bisa menceritakan setidaknya 20% dari semuanya. Hihihi.

Kembali ke dua sejoli ini, oh tunggu mereka bukan pasangan, ya? Apalah itu. Saat ini, Seokmin kembali, mungkin tadi sempat menghilang sebentar, dan membawa sebuah buku tua yang lumayan tebal di tangannya. Saat Seokmin semakin berjalan mendekat, Joshua mengerutkan keningnya. Dia merasa sangat familiar dengan buku yang berada di tangan Seokmin itu.

"itu apa?"

Catatan tambahan, sembari mendengar cerita panjang Seokmin sebelumnya, Joshua mulai merasa aman di tempat Seokmin ini. Mereka sudah berpindah untuk duduk di kursi dari batang kayu yang bisa dibilang dibentuk layaknya meja makan disini. Dan saat Seokmin kembali dengan buku tadi, dia langsung mengarah pada meja makan tempat Joshua menunggunya.

"Oh ini?", Seokmin berguman.

Tubuhnya dia dudukkan tepat bersebrangan dengan Joshua yang masih enggan untuk melepaskan pandangannya pada Seokmin. Seokmin meletakkan buku tebal tadi di atas meja, lalu memutarkan posisinya hingga menghadap pada Joshua. Didorongnya buku itu hingga mendarat tepat di hadapan sang adam.

Pandangan Joshua beralih ada buku yang disuguhkan oleh Seokmin, namun begitu terkejutnya dia ketika melihat penampakan sampul buku yang dia lihat itu. Pikirannya berputar kembali ketika pertama kali dia masuk ke dalam perpustakaan rahasia milik ayahnya dibalik rak buku ruang tengah. Sebuah buku yang berwarna cokelat kayu dengan ukiran lilitan akar hidup yang bisa bergerak saat itu, kini dia lihat kembali. Bukan di perpustakaan ayahnya lagi, tapi justru ada di tangan Seokmin. Sudah begitu ini bukan rumahnya dan dia yakin bukan dunia manusia. Ya kalian liat sendiri Seokmin itu berubah dari seekor berang-berang kan?

"i-ini.....", Joshua sempat bergumam

"Teretoria Shelf..... The book of Infinity", namun segera disela oleh lawan bicaranya seperti itu. Seokmin tersenyum dan mengarahkan tangannya pada permukaan buku tua itu, dan apa yang terjadi pada Joshua di hari itu terulang lagi. Akar akar yang melilit bukunya bergerak dengan sendirinya dan dengan mudahnya Seokmin membuka buku yang tadinya tersegel itu.

Saat buku itu dibuka di halaman tengahnya oleh Seokmin, Joshua terperangah lagi. Sama...... Sama seperti waktu itu, buku ini hanya berisi halaman kosong. Halaman dengan kertas yang mulai memburam dan terlihat usang di bagian pinggirnya sama persis dengan kondisi buku yang Joshua temui saat itu.

Seokmin seolah tau isi kepala Joshua. Kemudian dirinya menyunggingkan senyuman dan berkata lembut pada lawan bicaranya. "letakkan tanganmu diatasnya, Joshua-ssi.".

Sang adam dengan bola mata hitam itu mengangkat wajahnya. Netra indah itu kini bertemu dengan netra lain yang juga menatapnya dengan senyuman lebar khas dirinya. Joshua kini tak banyak bertanya. Dia begitu saja menurut pada Seokmin dan melakukan hal yang diminta. Tangan Joshua mengarah pada bukunya dan tanpa menunggu lama, Joshua bisa melihat lembaran itu mengeluarkan tulisan tulisan berbahasa latin di atas kertas pudarnya.

"Buku ini adalah portal. Portal utama yang bisa membawamu ke banyak wilayah. Duniamu, duniaku, dan bahkan dunia lain yang sepertinya tak harus kau tau."

Joshua mendengar dengan jelas omongan Seokmin itu. Dia bahkan merespon manusia berang berang itu dengan mengatakan, "dunia yang ga harus ku tau? Maksudnya?". Pertanyaan yang begitu saja terlontar namun dengan dirinya yang sibuk membaca kalimat kalimat di lembaran buku itu sambil membolak balikkan tiap lembarannya satu per satu.

Alter Ego (Jeonghan + Joshua Seventeen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang