[26] Belajar cinta

1.1K 83 37
                                    

jangan lupa follow akun author! Abyylatte_

aku ga mau pakai target lagi, serah kalian deh mau komen atau kagak terserah kalian mah,
PUYENG AING TEH! AAAAA MINIMAL KASIH SUPPORT GITUUUU

HAPPY READING SAYANGGG!

_________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_________________________________________

"AAAAA BROTHER!!"

Di sebrang sana Kevan menutup telinganya karena teriakan cempreng Alesya yang tidak dikondisikan.

"Brother gue ..." Alesya merengek. Kevan yang sudah paham langsung memutar bola matanya malas.

"Apa lagi? Sok sok an pakai manggil gue brother lagi lo, Kak. Giliran ada maunya aja lo nelpon gue setan."

"ZAYYAN MARAH KEVAN, AAAA GUE HARUS GIMANA." Kali ini, rengekan itu diiringi dengan teriakan. Membuat Kevan mendengus kesal.

Kenapa giliran ada masalah dengan Zayyan kakaknya itu selalu mengadu padanya coba? Giliran ia minta susu aja nggak dikasih. Dasar pelit.

"Van, kamu kalau video call sama cewek kamu jangan berisik dong! Aku lagi belajar!" Kekesalan dari teman asramanya membuat dengusan kesal lagi-lagi dikeluarkan Kevan.

Di pondok tempat Kevan menuntut ilmu memang diperbolehkan membawa ponsel, laptop, atau sejenisnya. Tapi diluar itu juga kalau ingin memainkan semua benda itu pasti ada jamnya. Misalnya setiap jam 2 siang hingga azan ashar berkumandang semua ponsel dan laptop di kumpulkan lagi diruangan ustadz.

"Iya-iya, cerewet." Kevan memutuskan untuk membawa laptopnya yang masih menyambung dengan Alesya keluar dari asrama, cowok itu duduk lesehan di teras asrama. Sekalian menatap para santri yang berlalu lalang. Beda sekali dengan tipe Kevan yang mageran dan lebih suka diam di asrama.

"Van," panggil Alesya.

"Hm, apaan?" sahut Kevan yang sebelumnya menatap para santri yang lewat kini beralih menatap Alesya.

"Lo dengerin gue kan?"

"Iya, Kak. Denger. Tadi teman gue marah karena suara lo, jadi gue pindah. So, Kak Zayyan marah karena apa lagi?" tanya Zayyan.

Alesya menekuk bibirnya sedih. Matanya berkaca-kaca bersiap menumpahkan air mata yang sejak tadi ia tahan.

"G-gue salah ya, Van? Kemarin malam gue ketemuan sama Arvan, di apartemen dia. Sebenarnya gue nggak mau, tapi Arvan maksa dan gue nggak bisa nolak, Van. Gue harus gimana ..." lirih Alesya merasa frustasi.

"Kak Zayyan di rumah?"

"Enggak, dia kerja."

"Lo pergi ke sana izin sama Kak Zayyan?" tanya Kevan yang dibalas gelengan pelan dari Alesya.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Where stories live. Discover now