"Lo yakin Tuhan itu ada?"
"Di dunia ini nggak ada yang bisa lo percaya selain diri sendiri."
"Untuk apa percaya sama sesuatu yang nggak bisa dilihat oleh mata? Lo yakin berdoa sama dia bakal dikabulin?"
Ini tentang Alesya, gadis cantik yang tidak pe...
Jangan sider ingat! Masa ngasih komen sama 1 vote doang kagak bisa? Is is!
HAPPY READING MOMOL!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍉🍉🍉
"Kak Zayyan jelek kaya monyet, bau kentut, sok ganteng, dasar om-om gendut." Alesya mengerucut kesal. Tangannya bersedekap dada dengan tubuh yang membelakangi Zayyan.
"Mirip monyet gini kamu juga sayang kan?"
Alesya memutar tubuhnya menghadap Zayyan. Saat itu pula sebuah bantal mendarat di wajah Zayyan. "Dasar nyebelin! Sana keluar! Ale nggak mau liat muka jelek Kakak!"
Zayyan memeluk bantal yang sudah menggeplak wajah tampannya tadi. "Yaudah kalau begitu Kakak selingkuh sama guling saja."
"Ih!! TAU AH NYEBELIN! DASAR AKI-AKI JELEK!"
Zayyan menghela napas. Entah letak salahnya di mana. "Iya sayang iya, yaudah Kakak minta maaf ya."
"Nggak mau!" Alesya kembali membelakangi Zayyan.
"Yaudah terus maunya apa biar Kakak dimaafin?"
Alesya memutar tubuh lagi, menatap memicing ke Zayyan. "Katanya nggak selingkuh tapi yang Ale lihat itu apa?! Kakak selingkuh! Huh, emang dasarnya cowok itu nggak cukup sama satu cewek."
Zayyan menggaruk tengkuknya bingung, menyingkirkan bantal yang tadi dilempar Alesya kemudian ikut naik ke atas kasur. "Itu kan cuma mimpi kamu, sayang. Buktinya Kakak masih di sini kan bareng kamu?"
"Bodo amat mau mimpi atau pun nggak! Tetap aja nyebelin Kakak lebih milih ikut sama cewek jelek itu daripada sama Ale!"
Zayyan tersenyum kecil, mengangkat dengan mudah tubuh Alesya ke atas pangkuannya. "Dengerin dulu, ya?"
"Idih, bilang aja modus. Dasar jelek."
"Sayang ...." Zayyan menahan pinggang Alesya saat wanita itu ingin beranjak turun dari pangkuannya.
Alesya menepis tangan Zayyan di pinggangnya. "Apa?! Sana masuk lagi ke dalam mimpi, senang-senang sama selingkuhan Kakak, pasti selingkuhan Kakak sekretaris Kakak di kantor kan? Tau ah Ale mau cari sugar daddy aja!"
Zayyan mengusap perut Alesya guna mengontrol omongan wanita tersebut yang ucapannya makin menjadi-jadi. "Sejak kapan Kakak selingkuhi, hm? Kakak sayang dan cintanya cuma sama kamu, sayang. Jangan berpikiran seperti itu lagi, oke? Tidak ada niatan Kakak untuk menduakan kamu."
Alesya mengusap air mata yang turun begitu saja membasahi pipinya. Entah kenapa Alesya menjadi sensitif seperti ini. Ia memundurkan tubuh dan menahan dada Zayyan yang ingin memeluknya. "N-nggak m-mau, dasar jelek."