"Eli lo bisa gak kalo gak rusuh, ini baru aja jam 10,kelas gue kan nanti jam 1 siang" Kesal Gita karena orang yang bernama Eli
Prilly liana Putri kerap di sapa Eli, sahabat terdekat gita, orang yang mampu menyunggingkan senyum si wanita Es itu
"Nyokap lo barusan telepon gue, suruh buat nyamperin lo, katanya lo sakit" Jelas nya
Gita harus tinggal di apartemen, itu memang kemauan nya, orang tuanya harus rela meninggalkan Gita demi pekerjaan, itupun di lakukan demi Gita juga.
"Enggak, kata siapa gue sakit" Bantah Gita, masih betah terbaring dengan selimut yang menutup tubuh nya
"Ya nyokap lo lah, tadi pagi dia nelpon gue" kata Eli "Enggak" elak Gita
Eli yang kesal menyibakkan selimut yang Gita pakai "iih bangun gak, atau gue siram nih" ancam Eli yang sudah jengah
"Lo sih pake gak masuk segala minggu kemarin, jadinya harus ngulang lagi kan" Tutur Eli
"Lo tau sendiri kemarin gue kenapa" Gita kembali mengambil selimut nya, dia masih enggan untuk bangkit dari kasur nya yang empuk.
"Bodo ah, mending gue masak terus habisin persediaan lo" Itu hanya ancaman, tapi berhasil membuat Gita bangkit dari kasur nya
"Heh, berani lo sentuh kulkas gue!" sentak Gita, Eli yang mendengar nada yang Gita keluarkan mendadak berhenti.
Glek
"Padahal gue cuman becanda, si Gita kalo udah kaya gitu serem juga" Batin Eli
"Ya makanya lo bangun, mandi kek apa kek, tiduran terus" Cecar Eli
"Makanya punya pacar" Gita mengkerutkan kening nya heran "lah apa hubungannya" heran Gita
"Biar lo ada support sistem, biar hidup lo juga makin jelas" Tutur Eli
"Heh enak aja bilang hidup gue gak jelas, mulut lo minta di lakban kayanya" Kesal Gita, Eli langsung terbirit ke arah dapur
"Gila tu anak" Gumam Gita yang kembali membaringkan tubuh nya di atas kasur
Setelah berdebat dengan sahabat, yang di lakukan Gita adalah kembali membaringkan tubuh nya, hingga beberapa menit berlalu, bisa Gita cium aroma sedap dari arah dapur apartemen nya
"Eli masak apa yah, kok wangi gini" Monolognya penasaran, Gita beranjak dari zona nyaman nya menuju dapur
"Lo masak apa" Tanya Gita
"Di kulkas lo gue nemuin udang, sama beberapa bahan lain nya, yaudah gue bikin udang kecap manis" Tutur Eli
"Coba gue nyicip, kalo gak enak lo harus ganti bahan masakan gue" Eli tersenyum penuh Arti, satu sendok dia sodorkan pada mulut Gita
Pecah, rasa manis nya dapat, pedas nya dapat gurih nya pun dapat "gak sia-sia lo ngambil jurusan memasak" Ujar Gita
"Lo gak ada niatan pindah gitu ke apartemen gue" Tanya Gita, dia membantu Eli menata semua makanan yang sudah siap di atas meja
Nasi yang baru saja matang menambah selera makan Gita semakin meningkat "kalo gue di sini, yang ada gue jadi babu lo" Ucap Eli
"Gak gitu lah, gue tuh kadang suka kesepian, lo juga kan di kosan sendirian tuh, udah pindah aja ke sini" Titah Gita, Eli tampak nya menimang ucapan Gita barusan, jika di pikir kembali ia bisa menghemat setengah uang gaji nya
"Gue gak harus bayar kan kalo tinggal di sini" Tanya Eli seraya memasukan makanan ke mulut nya
"Ya enggak lah, lagian kan ini apart pribadi gue, gimana mau gak" Tanya Gita sekali lagi
DU LIEST GERADE
ME YOU BE US (End)
Jugendliteratursi mahasiswi tingkat akhir yang jarang sekali menampilkan senyum nya, ilmu kedokteran yang dia ambil untuk jenjang S1 ini, Tiana Gita Alicya, kerap di sapa Gita, maupun Ana, bertemu dengan Argaxa Zayn Laskar,yang kerap di sapa Zayn, laki-laki yang...
