Selamat membaca 🌺***
Dirumah kosong itu terdapat empat orang yang sedang berkumpul dengan ditemani berbagai minuman dan termasuk rokok. Semuanya tertawa disana dengan terus meminum alkohol tersebut.
"Kakak akhirnya lo jadi mafia!" Ucap lelaki berambut panjang pada denzi yang hanya diam sedari tadi ia tidak ingin membalas perkataan adiknya itu. Rion. Dika. Gion tiga lelaki yang baru saja keluar dari penjara selama 20 tahun.
Dika berdiri dan merangkul denzi ia tersenyum "Gue denger lo, menyandra putra kaivan?" Tanya Dika.
Denzi mengangguk "Benar."
"Lalu?"
"Mentalnya akan saya rusak dan akan saya balaskan dendam putra saya dan diri saya."
"Apakah kaivan tidak tahu?"
"Sepertinya ia sudah tahu karna anak tiri saya yang tidak berguna itu!"
"Bagaimana rencana mu selanjutnya?" Gion bertanya dengan memberikan secangkir minuman beralkohol itu pada denzi yang diterima denzi dengan senang hati.
Denzi tersenyum smirk setelah meneguk habis minuman itu. "Akan saya kirim kembali ketempat pertama kali saya menyiksa nya secara fisik!"
"Apakah kami boleh melakukan hal yang sama seperti mu kak?" Denzi berpikir sebentar dan melirik jam tangan miliknya.
"Tentu saja. Kalian bisa membawanya ke tempat yang kalian inginkan, untuk menyiksa nya tapi hanya sebentar karna saya tidak ingin mangsa saya hilang!!" Mereka bersorak riah mendengarnya karna sudah mendapatkan persetujuan dari denzi.
Mereka bertiga akan langsung pergi ketempat dimana mereka menyuruh semua yang membawa kenzo pergi untuk menemui mereka dipertenghan jalan nanti. Dan akan langsung menyiksa kenzo disana jika dibawah kesini maka perjalanannya akan jauh.
Kemudian tanpa diketahui dari mereka ada yang tersenyum misterius, orang tersebut menanti kan saat ini, ia tidak akan melakukan siksaan pada putra kaivan tapi akan melakukan membunuhnya langsung pada putra kaivan.
Akan ia balaskan semua dendam yang ia pendam selama ini.
"Mari menyiksa putra kaivan dengan sadis seperti apa yang telah kaivan lakukan selama ini!!"
Tringgg
Suara perpaduan gelas itu membuat mereka tertawa dengan bahagia disana. Mereka saling tatap dan setelah tersenyum smirk. Seusai menghabiskan semua minuman itu mereka berempat pergi dari sana dengan perasaan bahagia.
***
Aditya yang melihat kennan meninggalkan karangan rumah itu terpaksa harus mengikuti nya dari belakang karna takut akan terjadi yang tidak-tidak padanya. Aditya masuk kedalam untuk mengambil jaket dan kunci motor setelah itu lari kearah motor miliknya yang tidak jauh terpakir dari sana.
"Apa yang ia lakukan pada malam hari seperti ini!" Aditya memakai helm berwarna hitam itu kemudian ia langsung menghidupkan motornya dan pergi untuk menyusul kennan yang sudah tidak ada lagi di perumahan itu.
Namun tanpa Aditya tahu ada kaivan yang juga melihat Aditya pergi "Kemana ia pergi malam hari seperti ini?!" Gumam kaivan berjalan pergi ketempat penjaga disana.
"Tuan" Sapa penjaga depan rumah nya itu dengan sopan kemudian kaivan tersenyum kecil.
"Kemana Aditya pergi?"
"Tuan Aditya pergi untuk menyusul Tuan muda kennan yang pergi menyusul Tuan muda kenzo. Tuan besar!"
Kaivan merogoh saku celana nya yang tiba-tiba berbunyi setelah itu kaivan pergi setelah mengucapkan terimakasih pada penjaga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Kepahitan dalam Cinta [END]
Mystery / ThrillerSebelum baca cerita ini lebih baik baca cerita orang tuanya dulu ya, biar gak bingung nanti. Jangan lupa follow, komen dan votenya. See you. JANGAN LUPA RAMEIN AND FOLLOW *** "Hay gue kennan Lo siapa?" "Kenzo." *** "Lo seperti kakak gue yang hilan...