🍀

993 112 0
                                    

Jaemin berpapasan dengan seorang perawat yang membawa surat hasil pemeriksaan Renjun,
Jaemin mengambilnya dari dia yang sudah Hyeon Gom tugaskan untuk mengantar itu padanya,
Jadi Jaemin tidak perlu pergi terlalu jauh.

Karena Hyeon Gom memiliki pemeriksaan yang lain,

Jaemin harus membukanya sendiri,

"Terimakasih" Ucap Jaemin setelah menerima surat hasil pemeriksaan Renjun dari perawat itu.

Perawat itu bukannya pergi setelah Jaemin mengambilnya, dia malah menatap Jaemin dengan tatapan yang penuh dengan kekaguman, matanya berbinar sangat menyilaukan.

Padahal Jaemin sangat deg-degan dengan hasil pemeriksaan Renjun, tapi perawat wanita yang bertugas mengantar itu membuat fokus Jaemin hilang,

Menatap dengan rona wajah yang mulai terbentuk di pipinya, terlihat lucu namun Jaemin segera menyangkal pikiran itu sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Dia tahu penampilannya sekarang memang tidak terlihat seperti seorang dokter, pantas saja jika orang-orang yang biasa kerja dengannya, semakin menatap dia dengan rakus.

Jaemin juga tidak bisa membuka suratnya jika perawat itu masih menatapnya di sana.

"Kamu bisa pergi sekarang.."

"Ah! Iya. Baik dokter Na."

Reaksi perawat wanita itu sudah seperti orang yang linglung, dia segera pergi dengan malu ketika Jaemin menegurnya.

Sementara Jaemin bisa dengan tenang membuka hasil pemeriksaan Renjun setelah perawat itu pergi.

Tanpa basa-basi, dia membuka amplopnya dengan terburu-buru, dan membacanya dari atas hingga bawah dengan sangat teliti.

Sudah tertulis jelas bahwa hasilnya positif, hasil pemeriksaan itu mengatakan jika Renjun sungguh Positif hamil.

"Haah... Sial!!" Gerutu Jaemin pelan.

Sungguh kenyataan yang aneh, ini tidak bisa di percaya seberapa kali pun dia memikirkannya.
Ini masih bersifat tidak mungkin dalam kenyataan yang Jaemin percayai.

Dunia ini sungguh sangat mengejutkan,
Jaemin berulang kali mencubit dirinya sendiri dengan kuat tapi sangat aneh bahwa dia bisa merasakan rasa sakit yang nyata di kulitnya setelah itu.
Apa lagi yang bisa dia sebut mimpi jika itu terasa begitu nyata.

Jaemin sangat bingung dan juga putus asa, tentang bagaimana dia harus bereaksi sekarang. Setelah semua hal aneh yang dia jalani sebelum-sebelumnya. Sekarang datang lah hal yang lebih aneh lagi.. Hal yang sulit di terima oleh akal sehat Jaemin

Untung saja koridor di sana begitu sepi, jadi tidak ada orang yang melihat calon ayah yang meragukan kelahiran anaknya sendiri.

Di tengah-tengah keputusasaan yang dia rasakan, tiba-tiba Jaemin teringat cairan bening yang keluar dari lubang Renjun ketika mereka melakukannya.

"Apa itu penyebab semua ini terjadi?" Gumam Jaemin.

Otaknya tidak berhenti untuk memikirkan itu, sejujurnya Jaemin membutuhkan waktu sendiri untuk memikirkan semua ini.
Tapi melihat Keadaan Renjun yang cukup buruk, dia tidak bisa pergi seperti pengecut apa lagi usia Jisung di kehidupan ini masih berumur 10 tahun. Apa yang bisa di lakukan anak 10 tahun untuk mengurus orang dewasa yang sakit.
Jadi Jaemin tidak bisa meninggalkannya begitu saja.

Mau tidak mau, sanggup tidak sanggup. Jaemin harus menghadapinya dengan reaksi yang seharusnya, dia harus menyembunyikan perasaan yang dia bawa dari dunianya yang lain, karena hukum di dunia ini sungguh berbeda.
Di mana dia harus menerima jika laki-laki bisa hamil di dunia yang dia tinggali sekarang.

이루시은🌈. [Jaemren]Where stories live. Discover now