💮

1.1K 107 0
                                        

Renjun memutar tangannya di wajah Jaemin dan membiarkan Jaemin mengeluh tentang itu,
Sementara Renjun hanya tertawa terbahak-bahak karena dia pikir jika Jaemin mengatakan itu sebagai candaan untuk membuatnya berhenti dan merasa bersalah.

Namun setelah dia puas mengucek wajah Jaemin dengan tangannya siapa sangka jika wajah Jaemin menjadi sangat merah dengan air mata yang hampir bercucuran.

"Hah? Kenapa wajah mu merah?" Tanya Renjun polos yang terkejut jika setelah tangannya terlepas dari wajah Jaemin, wajahnya sungguh memerah seperti cabai.

"Kamu Baik-baik saja?!" Tanya Renjun panik.

"Aku harus cuci muka dulu..-"

Jaemin segera berlari ke kamar mandi karena tidak tahan dengan sesuatu yang menyengat semua indra di wajahnya.

Renjun juga panik dia mulai merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan,
Dia pikir karena Jaemin memang sering bercanda sehingga dia tidak menyangka bahwa sungguh ada bekas cabai di tangannya.

Karena khawatir Renjun akhirnya mengikuti Jaemin setelah dia pergi untuk memastikan jika dia baik-baik saja.

...

Saat Renjun sampai Jaemin akhirnya keluar dari kamar mandi.

"Kamu baik-baik saja!? Maafkan aku.. Aku.. Aku tidak tahu.. Jika tangan ku sungguh-.. Maafkan aku.. Jaemin-ah.."

"Eung! Tidak apa apa, Aku baik-baik saja. Ini hanya cabai.."

Renjun berniat untuk memeriksa wajah Jaemin yang masih merah dengan tangannya,
Namun tangannya dia tarik kembali setelah dia menyadari jika tangannya lah penyebab dari apa yang terjadi pada wajah Jaemin sekarang.

>

Di tengah keadaan panik,
Tiba-tiba perut Renjun terasa tidak nyaman, padahal awalnya semua terlihat baik-baik saja.
Namun setelah melihat wajah Jaemin yang basah dengan air, Renjun tiba-tiba merasa mual dan ingin muntah tanpa ada penyebab yang pasti kenapa itu terjadi. Lebih anehnya lagi bahkan saat ini masih malam, dia yang belum melihat matahari tapi dia sudah ingin muntah.

Dokter seharusnya bilang, kalo fase yang dia alami adalah morning sickness. Dan itu akan terjadi saat pagi tiba tapi sekarang rasa mual itu datang lebih cepat.

Renjun menutupi mulut dengan tangannya sangat erat,
Jaemin yang memerhatikan itu merasa aneh karena tiba-tiba wajah Renjun yang ada di hadapannya menjadi sangat pucat.

"Reonjon-ah.. Aku bilang tidak apa-apa, kamu tidak perlu merasa ber-"

Wleee... Uwleee.. !!!

Bergantian untuk pergi ke kamar mandi, sekarang adalah giliran Renjun untuk masuk
Menikmati bagaimana anak yang akan lahir itu menyiksa dia tanpa henti.

Sungguh ini pertama kalinya Renjun merasakan kehamilan yang begitu melelahkan.
Jisung tidak pernah menyiksa dia seperti ini ketika dia mengandung Jisung, tapi anak keduanya itu sudah membuat dia banyak kelaparan dan kesulitan sampai membuat dia frustasi.

"Uh? .. Lagi?"  Reaksi Jaemin yang kebingungan dengan kenapa Renjun tiba-tiba mual di tengah malam.

Semua apa yang sudah dia makan sebelumnya kembali keluar lewat mulutnya sendiri.
Apa lagi yang bisa Renjun lakukan selain pasrah untuk menghadapi anak bandel ini di masa depan.

Jisung sudah membuat dia sakit kepala dengan ke kebandelannya, di tambah anak yang sudah menyusahkan dia dari sejak dia di kandungannya, Renjun tidak bisa membayangkannya sampai hari itu.

>

Jaemin sudah hidup di dunia yang begitu aneh di tambah lagi karena kehamilan Renjun,
Dia sudah melewati satu minggu penuh hanya untuk mengurus Renjun yang hanya muntah di setiap pagi dan tidak ada satu pun makanan selain buah-buahan yang masuk di mulutnya, sampai Renjun terlihat lemas setiap saat.
Jadi mau tidak mau Jaemin mengambil cuti selama satu minggu full hanya untuk merawat Renjun.

Ini juga bencana karena hari di mana ulang tahun Jisung di adakan di rumah orang tuanya dengan berat hati terlewat begitu saja. Mereka berdua sebagai ayah dan ibu Jisung tidak menghadiri pesta ulang tahun anaknya itu karena keadaan ibunya yang begitu parah.

Hanya saja ibu Jaemin sangat baik untuk membuat Jisung tidak khawatir dan tetap menjalankan pestanya dengan meriah bersama teman-teman yang khusus dia undang sendiri.

Jaemin hanya bisa menyiapkan hadiah seperti apa yang Jisung inginkan, kemudian mengirimkan itu ke rumah ibunya.

>

Setelah cuti selama satu minggu penuh, akhirnya keadaan Renjun membaik selama satu minggu.
Sampai dia bisa hanya untuk memakan sepotong roti untuk mengisi perutnya.
Jadi Jaemin bisa kembali bekerja di rumah sakit karena keadaan Renjun yang membaik.

Sementara Jisung masih berada di tangan ibunya,
meskipun keadaan Renjun membaik. Dia masih dalam masa-masa kehamilan yang terbilang sulit.

Dalam waktu satu minggu itu, Renjun datang ke cafe karena dia merasa lebih baik untuk bisa bekerja.
Dan itu memang benar kalo Renjun sudah melewati hari-hari dalam seminggu itu dengan bekerja di cafe tanpa ada maslah.

Namun di hari ke enamnya berada di cafe, dia akhirnya jatuh pingsang
Dengan posisi Jaemin sedang dalam kesibukannya di bulan itu.

Semua keadaan sangat kacau, kepala Jaemin terasa seperti kapal pecah karena begitu banyak hal yang harus dia tangani dalam waktu yang sama.

Meskipun masalah pemeriksaan Renjun dia serahkan pada Hyeon Gom tapi tetap saja rasa khawatir itu bermunculan di pikirannya sampai fokus Jaemin menjadi terganggu karena itu.

>

Tapi syukurlah, meskipun Jaemin sedikit panik sebelumnya.
Hasil pemeriksaan Renjun tidak terlalu buruk.
Dan Renjun serta anak yang sedang dia kandung masih baik-baik saja dan aman dari keburukan apa pun.
Dia merasa lebih tenang mendengarnya.

Renjun di rawat di rumah sakit selama 3 hari, dan selama 3 hari itu dia harus mendapat infus atas kelelahan yang sampai membuat dirinya pingsan.
Dan selama itu juga, Jaemin harus menyempatkan waktu luang di waktu sibuknya untuk memeriksa Renjun.

6 menit di setiap 5 jam dari hari ke hari,
Dan sekarang adalah waktu bagi Jaemin yang harus bergegas memeriksa keadaan Renjun sendiri.

Karena Renjun di tetapkan di ruang khusus oleh ayahnya, jadi tidak ada yang bisa mengganggunya saat dia sedang istirahat.

Hanya untuk sesaat, karena Jaemin datang saat Renjun sedang tertidur pulas, dia hanya menatap Renjun dan kembali setelah dia mencium kening Renjun dengan lembut.

>

Setelah waktu 3 hari yang dia habiskan hanya tinggal di rumah sakit, Renjun tidak di izinkan keluar ke mana pun selama 2 minggu penuh.

Ayah mertua dan ibu mertuanya sangat marah karena Renjun sampai harus di rawat di rumah sakit, jadi mereka tidak mengizinkan Renjun untuk keluar sampai keadaannya sungguh membaik.
Begitu juga dengan suaminya,
Jaemin dengan berat hati, menyuruh yoona dan Hye Rin untuk datang dan menjaga Renjun saat dia sedang di rumah sakit.

>

Selama satu bulan penuh, meskipun Jisung tidak bersama mereka Jaemin merasa lebih kesulitan.
Tidak ada yang bisa dia mintai bantuan ketika tidak ada Jisung.

Ini bukan sepenuhnya ide dia untuk mengungsikan Jisung bersama orang tuanya, ini adalah ide ibunya sendiri untuk membawa Jisung dan menjauhkannya dari Renjun agar dia tidak merasa khawatir.

Semuanya menjadi tanggung jawab Jaemin mulai sekarang, dia bertanggung jawab atas keadaan Renjun yang buruk.
Dan tidak di wajibkan untuk mengeluh karena semua yang telah terjadi.

***

이루시은🌈. [Jaemren]Место, где живут истории. Откройте их для себя