𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑻𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓[ON GOING]

Lima belas🐬

Tiktok : dewilluv
Ig : dewilluv_

Pukul 06.30 pagi, Dewi sudah berada di depan halte dengan seragam sekolah lengkap.

Dia celingak-celinguk sepertinya sedang mencari seseorang. Sesekali ia melihat jam di tangannya, untuk memastikan bahwa dia tidak akan terlambat ke sekolah.

Beberapa saat kemudian, sebuah angkot lewat dengan penumpang terlihat sedikit, namun gadis itu tidak menahannya sama sekali.

"Ini orang lupa apa gimana?" kesal Dewi sembari membuang nafas kasar.

"Neng, ngapain disini?" Tanya seorang cowok yang tiba-tiba berdiri di belakang gadis itu dengan posisi sedikit menunduk, agar tinggi keduanya sama.

"Kenapa gak nahan, tadi kan angkotnya lewat?" Tanya cowok itu lagi.

Dewi mati-matian menahan senyumannya. Ia menoleh ke belakang dan memukul cowok itu.

"Ih ... nyebelin!"

"Kok main pukul, salting yah?" Goda Atarel.

"Siapa yang salting."

"Itu pipinya merah."

Gadis itu membalikkan badannya. Jantung nya tidak aman jika harus bertatapan dengan Atarel. Ia memegang kedua pipinya yang terasa panas.

"Aduh, Dewi ... pipi lo baperan amat sih, di goda dikit langsung merah," batinnya.

"Lo kok lama banget sih," kata gadis itu tanpa berbalik.

"Kalo mau senyum, senyum aja kali. Gak usah di tahan gitu."

"Gue tadi sembunyi di sana," lanjut cowok itu.

Atarel terkekeh melihat tingkah pacarnya. Ia melambaikan tangannya untuk menahan angkot yang datang.

"Ayok, naik." Dewi naik ke dalam angkot lebih dulu lalu di ikuti Atarel di belakangnya.

_𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑻𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓_

5 orang pemuda tengah duduk bersantai di depan gerbang sekolah sembari memakan cilok Mang Udin yang selalu lewat setiap pagi sebelum bel berbunyi.

"Mang Udin, ciloknya selalu enak!" Seru Zean. Cowok dengan lengan seragam di linting itu, sudah menghabiskan 8 bungkus cilok. 1 bungkus cilok seharga 5 ribu yang berisikan 10 biji.