LOVER: XXV

189 22 8
                                    

Di Sabtu pagi yang cerah Yeonjun baru saja menyelesaikan lari paginya yang dia mulai sekitar 30 menit lalu.

Tanpa sengaja dia berpapasan dengan Yeji dengan sepedanya yang terlihat baru saja keluar dari balik gerbang rumahnya.

"Loh? Nggak jadi jalan sama Soobin lo?!" tegur Yeji langsung sembari menuntun sepedanya untuk mendekati Yeonjun yang masih berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Nanti sore. Lo sendiri baru mau mulai? Pagian dikit bisa kali, dasar kebo," sahut Yeonjun.

Yeji berdecak kesal mendengar sindiran di akhir kalimat Yeonjun itu.

"Berisik lo, bisa beku gue kalo kepagian," ucap Yeji membela diri.

"Pret." Hanya itu balasan Yeonjun lalu dia beranjak untuk masuk ke rumahnya.

Namun, langkahnya terhenti saat tiba-tiba terpikirkan oleh sesuatu.

"Tunggu Ji!" serunya membuatnya gerakan Yeji yabg hendak mengayuh pedal sepedanya terhenti.

"Apaan?" sahut Yeji judes, agaknya masih kesal karena dikatai kebo sama Yeonjun.

"Gue ikut, tunggu sebentar!" Sembari mengatakan itu Yeonjun berjalan cepat memasuki halaman rumahnya.

"Hah?" Yeji yang tidak paham hanya bisa bereaksi seperti itu.

"Awas lo kalau ninggalin!" seru Yeonjun dari pintu garasi rumahnya.

Pada akhirnya Yeji hanya menunggu meski dia tidak yakin apa yang Yeonjun rencanakan sebenarnya kalau benar-benar mau ikut dia bersepeda.

Tidak lama Yeonjun kembali keluar dari balik gerbang rumahnya, dan benar saja dia membawa sepedanya sendiri untuk ikut bersepeda dengan Yeji.

"Kuat banget kayaknya ya? Abis jogging nambah sepedaan," sindir Yeji setengah tidak habis pikir dengan kelakuan Yeonjun.

Sebuah seringai bangga justru terpatri menghias wajah cerah Yeonjun saat mendengar itu.

"Mau balapan? Yang sampai taman dulu menang, yang kalah harus traktir yang menang," ucap Yeonjun malah menantang.

Yeji ikut menyeringai, tidak mau kalah dari Yeonjun dan dia kembali bersiap.

"Awas lo kalau kalah terus nggak mau traktir gue!" sahutnya dengan percaya diri.

Mereka berbaris untuk bersiap memulai balapan mereka.

"Dalam hitungan ketiga kita mulai, siap?" ucap Yeonjun sembari menatap Yeji.

Yeji mengangguk yakin dan berseru, "Gass!"

"Satu! Dua! Tiga!" Setelah hitungan Yeonjun usai mereka pun melaju dengan cepat dengan sepeda masing-masing menuju taman komplek mereka tinggal.

Mereka saling kejar mengejar bahkan sampai hampir menyerempet pejalan kaki karena agak ugal-ugalan.

"Bocah! Ugal-ugalan!" seru seorang pria paruh baya yang tengah jalan santai dengan istrinya dan hampir terserempet Yeji.

"Maaf!" seru Yeji tanpa menoleh, lalu Yeonjun hanya mentertawakan.

Mereka terus bertukar canda dan tawa sepanjang balapan meski baru saja kena marah, di saat-saat seperti ini sifat kekanak-kanakan mereka terasa terbebaskan.

Bahagia yang sederhana, sangat menyenangkan seolah-olah hari-hari buruk yang sesekali menghiasi hidup ini tidak pernah terjadi.

"Haah dikit lagi!" seru Yeonjun saat sudah melihat taman yang mereka tuju.

"Gue duluan!" seru Yeji sembari mempercepat kayuhannya dan membalap Yeonjun.

Merdeka saling balap sampai akhirnya melewati gerbang masuk taman yang sudah ada di depan mata.

LOVER // YeonBin [Yaoi/BL, Semi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang