LOVER: XXIX

147 15 0
                                    

"Jadi, gimana si Soobin?"  tanya Yeji saat Yeonjun main ke rumahnya untuk membantunya mengerjakan tugas bahasa Inggris di hari Minggu yang cerah.

"Selamat ya, lo harus pargoy di gelanggang minggu depan, hahaha!" ucap Yeonjun lalu tertawa puas sembari menaruh HP-nya do atas buku tulis yang tengah dipakai Yeji.

HP itu menunjukkan rekaman suara yang menjadi bukti kemenangan Yeonjun dalam taruhan.

Nah, sebenarnya ada cerita lain juga sih soal bukti rekaman itu.

Yeonjun yang kemarin terbawa suasana sampai lupa untuk merekam percakapannya dengan Soobin.

Alhasil dia harus meminta Soobin untuk mengulangi percakapan mereka soal permintaannya itu.

Pada akhirnya juga dengan terpaksa Yeonjun membongkar tentang taruhannya dengan Yeji.

Meski awalnya kesal juga, tapi pada akhirnya dengan jurus seribu rayuannya Yeonjun dia pun mengalah juga dan bersekongkol dengan Yeonjun.

Soobin bilang dia juga ingin lihat Yeji mempermalukan diri sendiri dengan pargoy di tengah gelanggang dan dilihat oleh banyak orang.

Kembali ke Yeji yang kini menatap ngeri pada HP Yeonjun dan pemiliknya secara bergantian. "Serius?"

Dengan ekspresi sumringah Yeonjun mulai memutar rekaman itu dan Yeji hanya bisa pasrah.

"Gilak! Udah gue gituin itu anak masih ngarepin gue juga? Yang bener aja, lo masokis apa gimana sih Bin?" batin Yeji tidak percaya.

Setelah beberapa menit rekaman itu selesai dan Yeonjun masih dengan ekspresi cerahnya.

Namun, berbeda dengan Yeji yang kini justru memasang ekspresi bingung.

"Gue yang menang dong ini," celetuknya membuat ekspresi sumringah Yeonjun luntur begitu saja.

"Ya guelah! Si Soobin mau dateng bukan karena lo kok," sahut Yeonjun menyangkal.

"Kan taruhannya emang kayak gitu, gue kan bilangnya kalau Soobin mau dateng tanpa tanyain soal gue berarti gue yang menang," sahut Yeji enteng.

Yeonjun terlihat tidak terima. "Dia kan tanyain lo berarti gue yang menang," sangkalnya.

"Iya, dia tanyain gue, tapi dia kan mau dateng bukan karena gue, tolol," balas Yeji. "Inti dari taruhannya kan gitu, gimana sih lo?" lanjutnya.

"A--" Mulut Yeonjun terbuka tanpa bisa mengatakan apa pun.

"Pffttt, bwahahaha!" Tawa Yeji pecah begitu saja.

Yeonjun sudah salah mengingat soal taruhan mereka itu.

"Lo sengaja ya pakai kalimat yang bikin gue salah paham waktu bikin taruhan?" sangsi Yeonjun belum mau menyerah.

Meski jauh dalam dirinya juga malu karena sudah salah ingat dan jatuhnya jadi mempermalukan diri sendiri padahal di awal sudah sombong.

"Hahahaha!" Namun, Yeji masih belum bisa menghentikan tawanya yang malah kian menjadi itu.

"Mampus deh gue," gerutu Yeonjun pada diri sendiri.

"Aduh, pegel perut gue hahaha!" ucap Yeji di sela tawanya yang akhirnya mulai reda juga.

Wajah Yeonjun sudah memerah malu dan terkekuk kesal.

Melihat itu Yeji masih ingin tertawa, tapi juga kasihan. Dia tidak bisa setega itu menerima kemenangan yang sebenarnya dia dapatkan juga dengan cara tidak adil meski itu tidak secara langsung.

Harus dia akui membuat Soobin ilfil padanya tidak masuk rencana agar menang taruhan, tapi itu benar-benar mempengaruhi hasil akhirnya.

Jika saja dia melabrak Soobin setelah taruhannya dengan Yeonjun selesai kemungkinan besar dia yang akan kalah.

LOVER // YeonBin [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang