55. Menerima

4.5K 327 34
                                    

Awas! Typo ada di mana-mana... Bisa kog bantu menandai dengan komentar. :)

Kalo ada Part yang kurang nyambung, boleh juga di tandai kawan. ^^

Sedekah votenya untuk hari ini teman... Nge-Vote tu gratis loh 👀

Tembus 150 vote auto dobel update :)

__________________________________

Happy Reading 🥰
.
.
.

Episode sebelumnya ___________

"Apa Mommy bekerja disini...." Al menggantungkan ucapannya, ia memperhatikan penampilan Mommy-nya. "Menjadi OG?"

Zea menggigit bibir bawahnya.
"Maafkan Mommy...."

"Sudah berapa lama?"

Nazea nyengir. "Em... Mungkin hampir 2 bulan.."

Al meraup wajahnya. Apa selama ini Daddy tidak memberikan nafkah pada Mommy-nya?

Zea yang sepertinya mengerti pemikiran Al mencoba menjelaskan. "Ini bukan salah Daddy-mu Al..."

Cklek'

Seseorang membuka pintu ruangan tersebut, spontan Al dan Zea menoleh ke arah pintu besar ruangan itu.

"Apa yang ka-"

_________________________________

Nazea menaikan sebelah alisnya. Kenapa pria ini ada di sini? Pikirannya.

"Akh... Maafkan aku, ku kira kalian siapa." Ujar pria itu lalu masuk dan dengan santainya duduk di sofa tunggal.

"Apa yang paman lakukan ke mari?" Tanya Al datar.

Pria itu, pria yang suka nyelonong dan tidak beretika. Siapa lagi kalo bukan Steven. "Aku hanya mampir saja."

"Cih... Beban." Decak Al, tanpa mengecilkan suaranya.

"Kenapa kau terlihat sangat membenciku." Steven menoleh ke arah Nazea yang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan. "Lihat ini... Nyonya dari perusahaan KingMate cosplay menjadi seorang OB? Ah bukan, OG?"

"Ess... Bukankah kau pria SKSD itu. Ck! Apa kau juga bekerja di sini?" Zea mengingat pria ini, pria yang membuatnya berfikir dan berakhir mengingat memorinya yang sebagian hilang.

Steven memutar bola matanya. "Bukankah aku terlihat seperti pengusaha kaya raya dari pada seorang pegawai?"

Al mendengus kesal, Kenapa teman Daddy-nya satu ini sangat kekanak-kanakan. Dan Mommy-nya-

Nazea mengangguk polos. "Ya... Kau terlihat seperti orang kaya, luar biasa."

Steven tertawa puas. "Hahaha... Benarkan, sudah ku bilang ak-"

"Kau luar biasa bodoh jika menjadi seorang pengusaha." Lanjut Zea frontal. "Dan aku kagum, kenapa kau bisa sangat percaya diri dengan hidupmu yang kelihatan....." Nazea memberikan pandangan menilai. "Sinting? Atau lebih ke idiot?"

Jeleb

Bagaikan panah tak kasat mata yang tepat mengenai sasaran. "Kau menghinaku? Apa kau tidak mengaca hm?" Steven memberi raut menantang.

Al menahan tawa, ia kira Mommy-nya sudah berubah menjadi pribadi yang lebih lembut. Ternyata sifat satu ini masih melekat pada Mommy-nya.

"Nyenyenye... Kenapa aku se udara dengan pria idot ini ha?" Nazea mulai menatap ke sembarang arah menghindari tatapan maut Steven.

Comeback ✔️ [End]Where stories live. Discover now