Kebenaran yang terulang kembali (1)

231 33 0
                                    

Suara pedang beradu dapat terdengar dengan lantang di lapangan itu. Rambut panjangnya menari dengan angin ketika sang gadis memutar tubuhnya menangkis serangan dari sang mantan murid. "Luo Binghe! Hentikan ini!" Seruan itu sang guru dapat didengar dengan baik menggema tanpa ampun.

Pria yang dipanggil mengigit bibirnya hingga dia merasakan rasa metalik "Shizun... Shizun selama ini aku berusaha! Semua kulakukan untuk Shizun!" Seruan penuh emosi membuat manik (E/c) sang wanita membola. Meski begitu, serangan yang tidak berhenti membuat wanita itu menangkis sapuan pedang sang pria.

"Aku... Aku menjadi kuat, aku menyingkirkan semua orang! Tapi Shizun tidak pernah melihat kearahku! Aku mencintai Shizun, tapi Shizun... Tapi Shizun tidak pernah memberikan sedikitpun perhatian!"

Saat itu, semua kenangan masalalu terputar pada ingatannya. Benar memang dahulu di adalah entitas yang pilih kasih, tapi dia tidak menyangka bahwa ada seseorang yang menyimpan rasa begitu dalam kepadanya. Dan memang, ini semua salahnya karena lebih memberikan perhatian serta kasih sayang lebih.

Luo Binghe, murid terbaiknya dari Qing Jing peak. Sungguh masa yang cerah, namun semua berubah ketika Shen Qingqiu mendorongnya jatuh kedalam kegelapan tanpa batas. Dikonsumsi oleh kegelapan, membunuh rekannya, bahkan semua orang terdekat (Y/n) hanya agar dapat berakhir bersamanya.

Semua itu bagaikan tinta tumpah menyapu semua tulisan diatas kertas. Sejak awal dia menginjakkan kaki diatas gunung itu, semuanya adalah kesalahan besar. Seharusnya tidak begini, seorang wanita yang menggantikan posisi kakak sepupunya sebagai ketua dari puncak Lin Zhou. Berakhir tragis bagaikan lapangan bunga yang dibabat paksa.

Dia gagal dan dia sadar, nasi telah menjadi bubur. Tiada hal yang dapat dia lakukan lagi. Semua yang telah diperjuangkan, terbakar menjadi abu. Sungguh, jika bisa membalikkan waktu dia akan melakukan itu. Bahkan, mereka yang dianggap sebagai partner ternyata membalikkan punggung mereka kepadanya.

Srak!

Manik Luo Binghe membola ketika pedangnya menusuk tubuh (Y/n). "S-shizun... Shizun!" Tubuh pria itu bergetar, sungguh dia tidak bermaksud. Senyuman manis terukir pada bibir pucat (Y/n), sang wanita menjulurkan tangannya, mengusap lembut pipi sang pria.

"Maaf, itu adalah kesalah Shizun ini... Shizun gagal mengajar kalian."

Rasa sakit tidak dapat (Y/n) tahan lagi, wanita itu memuntahkan darah sebelum berjalan mundur melepaskan pedang dari perutnya. Tanpa mengetahui dibelakangnya dia telah disambut oleh jurang gelap tanpa batas, siap memakan sosoknya. Kepalanya pusing dan nafasnya menjadi berat, hingga akhirnya (Y/n) terjadih dari tebing tersebut.

"Shizun!"

.....

"Shizun! Shizun!?" Manik (E/c)nya terbuka ketika (Y/n) mendengar panggilan tersebut. Dihadapannya kini dia melihat sekelompok murid dengan seragam peach, ekspreksi mereka penuh dengan kekhawatiran. "Cepat panggilkan paman guru Li! Shizun dalam bahaya!" Seruan suara familiar terdengar membuat (Y/n) melirik keasal suara.

Lin Hanna, murid terbaiknya yang dibunuh Luo Binghe setelah kembali dari jurang tanpa batas. "H-Hanna...?" Ucap (Y/n) terkejut. "Iya, Shiz..." Belum sempat Hanna menjawab, (Y/n) sudah menangkup wajah anak itu terlebih dahulu. "H-hanna! H-haah...!" Air mata mengalir melepas kerinduan yang ia rasakan.

Penampakkan yang aneh, tetapi tiada yang berani membuka mulut mereka melihat reaksi dari (Y/n). "I-iya Shizun, murid ini berada disini." Wanita itu memeluk sang remaja dengan erat, membuat Hanna terpaksa membalas pelukan tersebut. Manik hijau kristalnya menatap murid sekitar sembari menggerakan tangan, menyuruh mereka untuk pergi.

Mengetahui guru mereka berada ditangan yang tepat, para murid memberi hormat sebelum pergi dari sana. "Maaf atas ketidak sopanan murid ini," gumam Hanna, tangannya mulai mengelusi rambut (H/c) panjang shizun-nya. Fakta lucu adalah dia lebih tinggi daripada gurunya membuat pekerjaan itu bukanlah hal yang sulit dilakukan. Secara perlahan namun pasti tubuh wanita itu semakin melemas hingga dia akhirnya tertidur dengan tenang.

𝑇ℎ𝑒 𝐶𝑟𝑜𝑠𝑠𝑑𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑖𝑧𝑢𝑛 𝑎𝑛𝑑 𝐻𝑒𝑟 𝐻𝑎𝑟𝑒𝑚Where stories live. Discover now