🌷LOVE SHOOT ; DUA🌷

45 7 0
                                    

Happy reading 🌷
Tandai typo

HAL bodoh yang ku lakukan hari ini adalah sesuatu yang membawa ku dalam marabahaya dipagi hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAL bodoh yang ku lakukan hari ini adalah sesuatu yang membawa ku dalam marabahaya dipagi hari. Aku seharusnya sadar bahwa jam di kamar di sudah tidak berfungsi dengan baik selama dua hari terakhir, entah bagaimana bisa jam itu tiba-tiba melambat dua puluh menit. Jika saja, Mama tidak teriak-teriak dan menyadarkan ku dari keterlambatan, sudah pasti aku sekarang masih bersantai sembari sarapan pagi.

Juga, aku menolak Papa yang ingin mengantarkan ku, dan juga aku menolak Abang ku yang berniat mengantarkan ku. Aduuhh! Gawat sudah. Nafasku sudah ngos-ngosan, berlari menuju gerbang setelah turun dari motor ojol. Belum lagi drama ojol yang tidak mau pick up aku. Rekor telat ku selama dua tahun itu mungkin hanya satu kali, dan ini yang kedua kali. Satu kali itu pada saat ban motor Abang ku bocor ditengah jalan.

Karena kejadian itu, aku harus dihukum oleh ketua OSIS dengan cara konyol.

Bagaimana tidak konyol, aku harus berjalan mengitari sekolah yang luar dengan kardus menggantung di leher selama jam pelajaran yang sedang berlangsung selesai.

Jujur saja, ketua OSIS pada saat itu gila sekali saat memberi hukuman.

Lalu, ekhem, sejujurnya aku tidak mau mengungkit ini. Tapi, terimakasih ku berikan kepada Kak Gibran selaku ketua Deantara siaran yang berteman baik dengan ketua OSIS yang bisa membuatku keluar dari lingkar hukuman pada saat itu.

Jadi hukuman yang seharusnga berjalan satu jam, berubah menjadi sepuluh menit.

Aku menatap nanar pak satpam bersama anak OSIS lainnya yang sudah sibuk mencatat nama-nama siswa-siswi yang terlambat. Percuma juga aku berjalan secepat kilat jika ujung-ujungnya tetap akan dihukum.

Belum lagi ketua OSIS yang sekarang juga melanjutkan proker dari OSIS lama dan hukuman yang ditetapkan mungkin tidak akan diubah, atau mereka sudah memiliki cara lain untuk memberi jera?

Tolong, kejadian pagi ini tidak disengaja.

Hukum saja jam pokemon di kamarku.

Aku mendesah pasrah kala nama ku ditulis di dalam buku kecil. Tinta hitam itu mengukir nama ku dengan apik yang berada dalam urutan kelima. Lalu, belum sempat aku beranjak masuk kedalam sekolah untuk berdiri di lapangan, tinta itu kembali bergerak.

Kepalaku mendongak menatap Rama yang juga telat bersama ku. "Telat juga?" tanya ku.

Ia mengangguk kemudian mendorong keningku dengan tangan kanan, dan tangan kiri yang mendorong bahuku untuk agar kembali masuk kedalam sekolah.

LOVE SHOOTWhere stories live. Discover now