CHAPTER 10

355 59 30
                                    

Xiao Chunsheng maju mundur sebentar, ragu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiao Chunsheng maju mundur sebentar, ragu. Tetapi akhirnya harus berbicara serius juga setelah kakaknya selesai mandi dan naik ke tempat tidur.

"Ge."

Gu Yiye berbaring menghadap adiknya. Dia menjawab sebelum diberi pertanyaan, "Tidak, Chunsheng. Dia pilot, bukan? Dan bukan pilot pesawat biasa. Kakak tahu tau kamu tidak akan bertahan dengan orang seperti itu. Kamu, yang tidak bisa berpisah dengan orang yang kamu cintai. Kamu akan meninggalkannya, atau sebaliknya, untuk apa menunggu satu atau dua tahun lagi kalau bisa dilakukan sekarang?"

"Aku tidak berencana untuk putus," bantah laki-laki itu cepat.

"Kamu akan melakukannya, Chunsheng. Kamu tahu kenapa kakak yakin? Karena kakak tahu apa yang kamu pikirkan. Semua hal yang kamu pedulikan, itu sudah sering terjadi. Sama seperti yang terjadi pada kita. Kamu lebih baik menurunkan foto keluarga daripada semakin merindukan saudaramu yang tidak pernah ada di rumah. Kamu juga akan melakukannya pada Lei Yu meski tidak sekarang dan masih jauh. Kamu lebih baik kehilangannya saat hidup daripada kehilangannya karena kematian."

Xiao Chunsheng terdiam karena semua yang kakaknya katakan benar. Itulah yang dipikirkannya sejak awal begitu menyadari perasaan Lei Yu. Kenapa dia sampai harus menolak lelaki itu meski menyukainya juga. Kenapa dia tidak memberi kesempatan dan langsung menolaknya, dua kali.

Namun, perasaannya tidak bisa ditahan atau dibuang begitu saja. Keputusannya untuk menerima Lei Yu adalah karena dia percaya dan akan berusaha untuk tidak mengulang alur yang sama seperti yang kakaknya katakan. Dia tidak bisa memikirkan Lei Yu tidak bersamanya saat itu, padahal perasaan mereka sama. Dia juga harus berhenti berpikir berlebihan dan membiarkan semuanya mengalir.

Melihat adiknya terdiam, wajahnya sedih dan bingung. Gu Yiye merasa bersalah untuk berbicara seperti tadi. Tetapi dia harus memisahkan Xiao Chunsheng dan Lei Yu sebelum perasaan mereka semakin besar. Sebelum adiknya terluka hingga rasa sakit akan kehilangan tidak akan begitu buruk nantinya. Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Gu Yiye di dunia ini, bukan luka atau cederanya di medan perang. Tetapi melihat wajah menangis Xiao Chunsheng, itu menghancurkan perasaannya.

"Kamu harus putus, mengerti?"

"...Tidak mau..." Xiao Chunsheng menggeleng.

"Chunsheng...pilot sepertinya tidak akan turun dari langit apa pun yang terjadi. Hanya kamu yang akan mencintainya paling besar, tetapi dia tidak. Kamu terlalu berharga untuk setiap perasaan yang tidak ingin memberikan diri mereka secara penuh. Kenapa hanya adikku yang harus mencintai dengan sepenuh hati? Perempuan yang waktu itu juga sama. Mereka tidak pernah pantas untukmu."

Gu Yiye tidak bisa berbicara lagi karena Xiao Chunsheng sudah berbalik tidur membelakanginya. Dia marah karena perkataannya, bukan padanya. Dia marah karena mengerti apa yang kakaknya maksud dan tidak bisa memberi jawaban pembelaan.

Pria itu menghela nafas sambil mengusap kepala adiknya. Besok, dia harus memikirkan cara lain jika Xiao Chunsheng tidak bisa dibujuk seperti ini. Dia sedang mencari kelemahan Lei Yu.

More Than Blue Sky [COMPLETED]Where stories live. Discover now