18 Big Baby

5K 356 101
                                    

Salju sudah mulai turun mendekati penghujung tahun, meski belum lebat namun perubahan suhu cukup signifikan membuat Salma baik Rony harus beradaptasi lagi dengan suhu udara yang nyaris dibawah 10°C, lebih dingin dari biasanya.

Salju masih jatuh dengan ritme yang jarang, tidak lebat namun mampu menutupi sebagian jalan namun saat januari tiba nanti bulan ini akan menjadi bulan terdingin di Swiss dengan suhu berkisar antara -2°C hingga 6°C atau sekitar 28°F hingga 43°F. Ini juga merupakan bulan paling bersalju sepanjang tahun dengan hujan salju di banyak wilayah di negara ini.

Salma harus menyiapkan diri atas kali pertamanya harus hidup ditengah dinginnya cuaca, penyesuaian yang perlu diupayakan karena bagaimana pun juga ia harus tetap hidup meski suhu dingin yang tak terkira.

Salma tak terlalu mengkhawatirkan dirinya, ia sudah mulai beradaptasi sejak empat hari yang lalu kala pertama kalinya ia melihat salju turun.

Perempuan itu berlalu pada kaca balkon, lebih tepatnya pintu kaca lebar dengan tirai besar yang menutupinya. Salma berdiri disana sambil menyilangkan tangan didepan dada menatap aktivitas orang diluar ruangan yang nampak santai berkeliaran mengingat butir-butir salju yang masih cukup jarang.

Dari lantai sembilan ini Salma bisa melihat manusia serta kendaraan dibawah sana nampak kecil. Bangunan-bangunan diseberang apartemennya juga nampak sedikit ditempeli salju.

Salma terkekeh pelan, haru. Dahulu ia hanya bisa melihat salju dalam sebuah mainan bola kaca berisi sepasang boneka kecil dengan taburan bubuk-bubuk kecil yang katanya sebuah salju.

Namun kini Salma bisa melihatnya secara langsung dengan kedua mata kepalanya sendiri, rasanya tak bisa dijabarkan oleh kata-kata yang jelas Salma begitu menikmati musim dingin bersalju ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun kini Salma bisa melihatnya secara langsung dengan kedua mata kepalanya sendiri, rasanya tak bisa dijabarkan oleh kata-kata yang jelas Salma begitu menikmati musim dingin bersalju ini.

Ia membuka pintu kaca balkonnya perlahan, Salma berjongkok. Hawa dingin langsung menguar terasa menampar halus pipinya. Salma memungut butiran salju itu. Lembut seperti es parut. Perempuan itu terkekeh, haru.

"Ya Allah jadi ini rasanya pegang salju. " monolognya, kacau. Rasa senangnya terasa membuncah.

Salma tak mengeluh barang sedikitpun, ia begitu menikmatinya. Tapi yang saat ini dikhawatirkannya adalah Rony. Lelakinya gampang sekali pilek jika sudah mendapati suhu dingin, diawal kedatangannya kesini pun ia sempat pilek yang berakhir meriang namun lambat laun tubuhnya bisa menerima, dari musim ke musim suhu udara berubah cukup signifikan. Seperti sekarang, dingin suhu udara membuat Salma menghembuskan napasnya keudara. Napas itu membentuk sebuah asap. Karena pada dasarnya tubuh suhunya hangat, maka karbondioksida yang dikeluarkan pun juga hangat. Ketika karbondioksida bertemu udara dingin, gas itu akan berubah menjadi cair. Inilah yang disebut dengan proses kondensasi atau pengembunan, karena asap adalah cairan dari hasil pengembunan.

Lelaki itu sempat bersin-bersin sedari pagi, namun katanya baik-baik saja. Salma mewanti-wanti dengan memberi obat chlorpheniramine salah satu obat jenis antihistamin untuk meringankan gejala flu.

Hi Switzerland (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang