Bab 8 : Pertempuran armada Quay tone dan Quilla VS armada Louria

119 16 0
                                    

Di hari yang sama, 18 juli 1639.

16:00

Di Laut lepas kerajaan Quilla, dekat perbatasan laut kerajaan Louria.

30 kapal Gadjah Mada dan 30 kapal perang kayu milik kerajaan Quilla, sudah berada di 500 km perbatasan laut antara Louria, saat ini mereka sedang menunggu kapal bantuan dari kerajaan Quay tone. Setelah beberapa saat menunggu. Akhirnya 20 kapal Gadjah Mada dan 50 kapal perang kayu milik kerajaan Quay tone sudah tiba dan bertemu dengan armada kapal Quilla, 130 kapal ini akan berusaha mencegat kapal perang kerajaan Louria ketika kapal perang tersebut telah memasuki wilayah kerajaan Quilla.

Armada kapal Quay tone bersembunyi di balik salah satu pulau yang berjarak 20 km dan mengistirahatkan seluruh awaknya, sementara armada kapal Quilla akan tetap pada posisi mereka untuk memancing armada kapal Louria. Radar dari kapal Gadjah Mada menunjukkan kalau armada kapal Louria sudah melewati perbatasan antara kerajaan Louria dan kerajaan Quilla, armada Quilla dan Quay tone kemudian memperingati semua kapal dan melakukan persiapan untuk pertempuran yang akan terjadi.


22.00
Saat malam hari diperbatasan laut.

Malam itu, armada Quilla dan Quay tone mulai bergerak menuju armada Louria. Kondisi malam yang gelap dengan tidak adanya bulan memungkinkan mereka dapat mendekati armada Louria tanpa terdeteksi, dan dengan bantuan Radar di kapal membuat mereka dapat mendeteksi keberadaan kapal Louria saat malam hari. Sementara armada Louria tidak menyadari kalau kapal dari Quilla dan Quay tone mendekati mereka.

Armada kapal Quay tone berada di bagian timur armada Louria dan armada kapal Quilla berada di bagian barat armada Louria, jarak antara kedua armada dengan kapal Louria adalah 5 km, dan dari jarak tersebut armada Quilla dan Quay tone akan melakukan serangan. Sebenarnya jangkauan meriam kapal Gadjah Mada bisa lebih jauh lagi, tetapi karena bidikan tembakkan dari awak kapal Quay tone dan Quilla masih belum sempurna akhirnya diputuskan kalau mereka akan menembak dari jarak tersebut.

Sementara kapal perang kayu milik Quay tone dan Quilla akan berada di bagian depan dan belakang armada Louria, tujuannya agar armada Louria kesulitan dalam menemukan posisi pasti mereka dan membuat mental awak kapal menurun.

Saat semua persiapan sudah selesai, semua kapal Quay tone dan Quilla menembakkan suar ke Armada Louria. Akibatnya kapal-kapal Louria dapat terlihat jelas saat malam hari, awak kru menghitung jarak antara kapal Quilla dan Quay tone dengan kapal Louria menggunakan teleskop dan Radar. Saat jarak dengan kapal Louria sudah di peroleh, semua meriam kapal Gadjah Mada mulai melepaskan tembakan ke armada kapal Louria. Hanya dalam beberapa saat, sebagian besar armada kapal Louria terbakar dan tenggelam. Total ada sekitar 30 kapal terbakar namun masih bisa bertahan, 70 kapal meledak atau tenggelam dan hanya meninggalkan puing-puing yang terbakar.

Meriam kapal Gadjah Mada milik Quay tone dan Quilla dapat dengan mudah menghancurkan armada kapal Louria, kapal-kapal terbakar dengan hebat hingga menerangi malam yang gelap. di sisi lain, kapal milik kerajaan Louria tidak bisa melakukan serangan balasan, karena mereka tidak dapat melihat dan menemukan kapal kerajaan Quay tone dan Quilla. Serangan demi serangan terus dilancarkan ke armada Louria, meriam-meriam kapal Gadjah Mada menembak terus menerus dan menenggelamkan banyak kapal dari armada kerajaan Louria. Sementara kapal perang kayu mengelilingi armada Louria agar tidak ada yang kabur, jika ada yang mencoba untuk kabur mereka akan di tembaki oleh panah yang api.

Laksamana yang memimpin armada kapal Louria terlihat kebingungan, tidak ada apapun yang bisa di lihat selain kegelapan malam. Tetapi secara tiba-tiba armadanya di serang dari berbagai arah, hanya dalam beberapa saat banyak kapal sudah terbakar dan tenggelam. Laksamana sudah memerintahkan agar mencari posisi kapal yang menyerang, tapi tidak ada yang mengetahui di mana posisi kapal musuh berada. Sesekali laksamana melihat sebuah kilatan cahaya terlihat dari kejauhan tepat setelah itu di susul dengan ledakan dari kapal Louria, laksamana tampak bingung karena kilatan cahaya nampak jauh dari jangkauan meriam dan anak panah ajaib yang di miliki oleh kapalnya. Bagaimana cara kapal musuh bisa menembak dari jarak yang sangat jauh bahkan saat malam hari sekalipun.

Karena terus mengalami kerugian, laksamana memerintahkan semua kapal untuk menembakkan meriam ajaib secara acak ke segala arah pada jarak terjauh. Namun, tidak ada hasil yang didapat, tidak ada kapal perang musuh yang terkena tembakan meriam ajaib dari kapal perang kerajaan Louria.

Akhirnya laksamana yang bertanggung jawab atas armada kerajaan Louria memutuskan untuk memberikan perintah mundur, dia memerintahkan setiap kapal untuk mundur dari kerajaan Quilla dan berlayar dengan kecepatan penuh menuju perbatasan kerajaan Louria. Semua kapal mendapatkan perintah dari komunikasi ajaib untuk mundur segera memutar layar kapal dan meninggalkan pertempuran, namun meski begitu kapal kerajaan Quay tone dan Quill mengejar mereka dan masih menembaki kapal kerajaan Louria, meskipun begitu beberapa kapal kerajaan Louria berhasil melarikan diri menuju perbatasan kerajaan Louria. Akibatnya dari 400 kapal Louria yang dikirim, hanya tersisa 150 kapal yang berhasil kembali dengan selamat.

Perang laut antara armada kerajaan Quay tone dan Quilla melawan armada kerajaan Louria, berakhir dengan kemenangan kerajaan Quay tone dan Quilla. Tidak ada kapal dari kerajaan Quay tone dan Quilla yang tenggelam hanya beberapa kapal mengalami kerusakan ringan dan berat, kapal-kapal dari kerajaan Quay tone dan Quilla segera kembali dan berlabuh, untuk melakukan perbaikan pada kapal dan mengisi ulang perbekalan dan amunisi.

Summoning Alternative Garuda Indonesia In New World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang