Bab 13 : Diplomasi Fenn dan Masalah Baru

168 12 14
                                    

Istana Negara, Nusantara, Indonesia, 31 Juli 2062.

Dua minggu telah berlalu setelah kekalahan kerajaan Louria dari pihak Indonesia, Quay tone dan Quilla.

Di ruangan rapat Istana Negara, seluruh menteri Indonesia sedang mengadakan rapat mengenai keterlibatan Indonesia dalam perang di benua Rodenius.

Presiden Farhan Aditiya segera berbicara.

"Baiklah kepada semua menteri Indonesia, sekarang kita akan memulai pembahasan hari ini mengenai hasil perang dengan Louria. Kepada Pak Kevin silahkan."kata Farhan

"Baik, hasil pertempuran dengan Kerajaan Louria merupakan kemenangan yang luar biasa!!. Prajurit TNI AD datang tepat waktu dan berhasil melindungi kota Gim, penyerangan terhadap kota Jin Hark dan menangkap Raja Hark Louria juga berjalan dengan lancar. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan di pihak kami, namun sebanyak 100 tentara kami mengalami luka ringan selama serangan di kota Jin Hark."kata Kevin

"Itu kabar bagus, karena tidak ada korban jiwa di pihak kami."kata Farhan

"Lalu bagaimana dengan pemerintahan Louria?, mengingat sekarang mereka sudah kehilangan Raja mereka."kata salah satu menteri

"Saat ini, karena Raja Hark telah ditangkap, semua bangsawan Louria sepakat untuk menjadikan kerabat dekat Raja Hark sebagai Raja Louria yang baru, Raja Louria yang baru mulai melakukan rekonstruksi ulang kerajaannya. Raja Louria juga telah mengirimkan delegasi mereka untuk mengimpor peralatan dan insinyur kami untuk dikirim kesana sebagai bantuan rekontruksi pasca perang, sebagai imbalan kami diperbolehkan untuk menambang sumber daya mereka, dan membangun pangkalan militer disana. Kemungkinan, rencana rekontruksi ini diyakini untuk meningkatkan hubungan diplomatik antara kami dan Louria."kata Isaak

"Heh, sepertinya Raja Louria yang baru ini lebih bisa berfikir ke depan dibandingkan Raja sebelumnya."

"Yah itu benar, dia segera melakukan rekonstruksi ulang setelah kerajaannya kalah perang, dan langsung mengirimkan tim diplomatik untuk meminta bantuan kepada kami."

"Tapi, sumber daya apa saja yang Louria milik agar bisa kami gunakan?."

"Untuk masalah itu, anda tidak perlu khawatir tuan. Di karenakan Louria memiliki banyak sumber daya mineral yang kami butuhkan seperti, Vanadium, Aluminium, Nikel, Timah, Tembaga, dan Wolfram. Semua mineral ini ada dalam jumlah yang banyak di karenakan Louria tidak bisa mengolahnya."kata Zeno

Semua menteri terkejut dengan banyak mineral yang dimiliki oleh kerajaan Louria, apalagi semua mineral itu ada dalam jumlah yang banyak.

"Seperti yang aku duga, kalau Louria memiliki jauh lebih banyak sumber daya mineral, dibandingkan Quay tone dan Quilla."batin Farhan, dia merasa sangat senang.

"Saya setuju untuk memberikan bantuan berupa peralatan dan insinyur untuk rekontruksi negara mereka, dan jika memang kerajaan Louria ingin memperbaiki hubungan diplomatik dengan kami. Tapi bagaimana dengan keadaan pekerja kita yang berada disana, saya tidak ingin nyawa mereka terancam saat sedang bertugas."kata Farhan

"Saat ini kami telah mengerahkan prajurit TNI AD berserta dengan beberapa kendaraan militer, untuk melindungi para pekerja kami yang berada di kota Jin Hark."kata Kevin

Farhan cukup senang dengan laporan yang diberikan oleh Pak Kevin, sekarang dia bisa tenang dengan keamanan para pekerja Indonesia di Louria.

"Selanjutnya, Perdana menteri Kanata ingin mengadakan pertemuan dengan pihak Quilla dan Indonesia, untuk membahas kompensasi kepada Kerajaan Louria."kata Isaak

"Saya mengerti jika Quay tone dan Quilla ingin meminta kompensasi kepada Kerajaan Louria. Tapi, apakah kami juga harus melakukannya."kata Farhan

"Saya rasa kami juga harus melakukannya, pak presiden. Sepertinya hal ini sudah biasa terjadi di dunia ini, kami juga tidak akan meminta kompensasi terlalu banyak kepada kerajaan Louria, jauh lebih baik bagi kami untuk melakukan kerjasama dengan kerajaan Louria."kata Isaak

Summoning Alternative Garuda Indonesia In New World Where stories live. Discover now