Bab 12 : Penyerangan Kekaisaran Gra Valkas

116 11 0
                                    

Biro Informasi, Kekaisaran Gra Valkas.

Deretan penerima alat elektronik berbunyi 'bip' tanpa henti, orang biasa bisa dengan mudah keliru karena memancarkan kode morse, tetapi polanya sebenarnya berbeda.

Kemudian, seorang pria yang sudah terlihat cukup tua berjalan ke arah orang yang mengoperasikan alat elektronik tersebut.

"Bagaimana laporan dari badan intelejen?."

"Yang mulia, kami kehilangan kontak dengan agen intelejen kami di benua Rodenius."kata operator

"Apa!!."

"Tak hanya itu, kami juga kehilangan kontak dengan satu kapal selam kami yang berada di perairan laut Louria."

"Itu tidak mungkin!!, bagaimana bisa kita kehilangan kontak dengan agen intelejen dan kapal selam kita!!. Mereka hanyalah sekumpulan orang-orang primitif yang masih menggunakan pedang dan panah sebagai senjata!!, tidak mungkin mereka bisa menangkap intelejen dan kapal selam kita yang memiliki teknologi canggih!!."kata Gralux

Pria dengan sebutan yang mulai ini adalah Gralux, pemimpin Gra Valkas. Dia terlihat sangat marah mendengar kabar tersebut, kehilangan agen intelejen dan kapal selam merupakan pukulan yang cukup berat, karena bisa jadi informasi dan teknologi tentang kekaisaran bisa ketahuan.

"Kami juga tidak tahu, mereka tidak bisa dihubungi sejak beberapa minggu yang lalu. Namun, pesan terakhir yang kami dapatkan adalah mengenai negara baru di sebelah timur bernama Indonesia."

"Indonesia?."kata Gralux

"Itu benar, kami masih belum mendapatkan informasi yang pasti tentang negara ini. Tapi, sepertinya negara ini sempat membuat hubungan diplomatik dengan kerajaan Louria, namun kerajaan Louria menolaknya karena mereka sudah melakukan hubungan diplomat dengan Quay tone dan Quilla, yang merupakan dari kerajaan Louria."

"Bukankah menurut informasi yang kita dapatkan dari agen intelejen, kalau kerajaan Louria akan melakukan menginvasi ke Quay tone dan Quilla dan seluruh benua Rodenius akan berada dibawah kekuasaan kerajaan Louria."kata Gralux

"Seharusnya memang seperti itu, yang mulai. Tetapi, karena campur tangan dari Indonesia semua itu berubah."

"Hah?, apa maksudmu?."kata Gralux

"Karena Quay tone dan Quilla menjalin hubungan diplomat dengan Indonesia, negara ini memutuskan untuk membantu Quay tone dan Quilla dalam menghadapi invasi dari kerajaan Louria. 4.000 kapal perang yang dikirim untuk menaklukkan pelabuhan Mayhark, berhasil dihancurkan/ditenggelamkan oleh armada kapal Indonesia. Di darat, pasukan Louria dapat dikalahkan dengan mudah oleh tentara Indonesia, bahkan pasukan Louria tidak dapat memberikan korban jiwa di pihak Indonesia."

"Apakah semua informasi ini benar, atau hanya kesalahan dalam pengiriman informasi."kata Gralux

"Kami sudah mencoba untuk menghubungi agen kita di Louria, untuk meminta informasi yang baru tentang negara Indonesia ini. Tetapi, setelah pengiriman pesan informasi sebelumnya mereka sudah tidak bisa dihubungi kembali."

"Kami mengasumsikan beberapa kemungkinan. kemungkinan pertama, komunikasi mengalami gangguan akibat gelombang elektromagnetik. Kemungkinan kedua, mereka sudah ditangkap oleh pihak Indonesia setelah mereka mengambil alih kerajaan Louria."

"Begitu ya, memang sangat buruk jika agen intelejen kita berhasil ditangkap.... Tetapi informasi yang kita miliki tentang negara ini masih sangat terbatas, sepertinya kita tidak perlu terlalu khawatir dengan negara ini karena berasal dari wilayah primitif."kata Gralux

Summoning Alternative Garuda Indonesia In New World حيث تعيش القصص. اكتشف الآن