22

10.2K 811 31
                                    

Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah


























10 menit Auri akhirnya tenang dalam pelukan suaminya, hanya tersisa isakan sedikit namun dia terus merasa bersalah karna suudzonnya

"Sekarang faham kan kenapa saya melarang kamu untuk gak cabut kontrak di Ikhsani ? Karna PT itu sudah milik saya dan keturunan saya yang 51% keuntungannya untuk pesantren, dan saya mau kamu terus bersama saya mengembangkan Ikhsani"

Auri mengangguk faham, tanpa sadar tangannya masih melingkar di pinggang gus Luthfi sebab gus Luthfi pun masih mendekapnya hanya dilonggarkan sedikit

Gus Luthfi mencium kening istrinya lembut dan lama selesainya senyumnya mengambang, jarak wajah keduanya hanya sejengkal

"Mau menemani hidup saya ? Menjadi rumah saya ? Kita bangun rumah yang sudah kita rancang dulu, Mau ?"

Auri terdiam, dia bingung harus menjawab apa disatu sisi dia bahagia bisa bersama lagi dengan lelaki yang dia cintai

Namun di sisi lain dia sakit hati diperkara pernikahan tak diajak diskusi, tak diberitau

"Mau ?" Tanya gus Luthfi sekali lagi namun Auri masih diam

"Kenapa gak menikah setelah saya pulang umroh daj jelaskan ini semua sebelum menikah saja Gus ?"

Gus Luthfi tersenyum dia mengambil nafasnya dalam lalu mengeluarkannya perlahan

"Saya sudah bilang ke ayahmu demikian tapi ayahmu mengatakan jika saya gak menikahimu saat ini juga kamu akan dinikahkan setelah pulang umroh dengan kawan ayahmu, saya gak mau kehilangan kamu lagi makanya saya setujui itu berapapun maharnya"

"Berapa mahar yang gus berikan pada saya lewat ayah ?"

"Maharmu masih dipegang saya Auri, maharmu tak ditentukkan ayahmu, mahar untukmu adalah mahar yg dulu kamu pernah minta ke saya. Uang senilai gaji pertama saya, 2 juta 3 ratus ribu"

"Ayah gak minta ituu gus ?"

"Enggak"

"Saya tau njenengan bohong, ayah saya minta apa selain mahar saya ?"

"Saya gak akan mengatakannya saya gak mau membuat kebencianmu pada ayahmu semakin bertambah"

"Kalau begitu saya juga gak mau ikut dengan Gus"

"Loh ko gitu ?"

"Ya terserah saya lah"

Gus Luthfi terkekeh sebentar lalu diam memikirkan apakah dia harus mengatakan yg sebenarnya atau tidak

"Ayahmu meminta uang 100 juta pada saya untuk saya bisa menikahimu, gak ngomong uang itu untuk apa intiny dia mau tapi saya tekankan saya memberikan uang itu pada ayahmu bukan berarti membelimu, uang segitu gak sebanding denganmu Auri, kamu wanita Mahal, saya memberikan itu sebagai sedekah saya pada ayahmu"

"Njenengan kasih ? 100 juta ? Kok mau sih Gus ?"

"Demi kamu"

HAMBEG KARTIKA Where stories live. Discover now