28

10K 795 17
                                    

Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah







































"Gus tau gak kenapa aku dulu seefort itu sama gus, maksudnya aku mau nungguin gus, aku mau percaya dengan ucapan gus, kenapa aku selalu seneng setiap kali ketemu gus walaupun cuma berpapasan apalagi kalau ngobrol, aku seneng banget gus, kenapa tau gak gus ?"

"Kenapa sayang ?"

"Karna aku anak perempuan yg kesepian, jadi ketika aku mendapatkan lelaki yang bisa menghilangkan kesepian itu, aku akan sayangi dia dengan tulus dan itu janji aku pada diri aku sendiri gus. Yah mungkin kedengerannya kaya basic banget gitu yapi emang bener gus. Seumur hidup aku itu sepi sebelum kenal gus, dan aku ngerasa beda saat gus datang dan saat gus memilih menikah dengan yang lain aku gak bisa buat marah, aku gak ada marah memaki gus karna ya gimana yah-"

Auri menjeda ucapannya, mengambil nafasnya dalam

"Keluarin semua saja gapapa sayang" ucap Gus Luthfi

"Aku waktu denger gus mau nikah sama yg lain aku gak bisa buat marah krna ibarat kata aku udah capek banget di kecewain sama orang yang dulu berjanji gak bakal nyakitin aku, dan aku cuma bisa marah sama diri sendiri gus, kok bisa seberharap itu pada orang yang baru dikenal. Ibarat kata aku disitu udah capek udah gak punya tenaga buat marah gus, ya aku cuma bisa nangis, dan berusaha tegar didepan semua orang, bahkan aku sampe ngomong ke diri sendiri, mungkin ini kalau aku di dorong sampe jatuh pun aku gak bisa marah karna aku udah gak punya tenaga buat marah aku capek banget gus waktu itu"

"Maaf yah, maaf -"

"Enggak, gus jangan minta maaf, aku cerita gini karna pengin apa yah pengen legain hati gitu, bahkan sampe sekarang aja aku ngerasa ini tuh kaya mimpi, kaya gak mungkin gitu seorang Auri yg santri biasa bisa menikah dengan Gus nya, dengan cinta yg pernah hampir terhapus"

"Memang ndak salah kalau saya menamaimu Hambeg Kartika saya, keteguhanmu, ketegaranmu, dan usahamu untuk terlihat baik baik saja bahkan kamu semakin membintang, semakin meninggi dikala ujian terus memukulmu mundur"

Auri tersipu malu, jemarinya yg digenggam suaminya mendingin

"Hambeg Kartika itu memangnya artinya apa gus ? Kemarin aku baca di suratnya Ning Nabila juga ada nama Hambeg kartika, maksudnya apa Gus ?"

"Kamu gak tau ?"

"Enggak"

"PR mu sekarang, cari tau tentang itu"

"Lah ? Gak mau lah, maunya tau dari Gus" Auri menegakkan badannya lalu menatap suaminya

"Usaha dong, cari tau sendiri"

"Kan itu julukan dari Gus, ya Gus lah yang kasih tau apa artinya"

"Sudah malam, tidur biar bisa tahajud"

"Gamau, kasih tau dulu Hambeg Kartika itu apa"

"Nanti saya kasih tau kalau sudah waktunya ayo tidur"

Auri masih misuh misuh ingin mengerti apa arti dari Hambeg Kartika namun Gus Luthfi masih tak mau memberitaunya

Kata Hambeg Kartika sudah Gus Luthfi sematkan untuk wanitanya itu sejak 1 tahun setelah mereka berkenalan, ada 1 Album yg isinya jepretan foto foto Auri yg random bahkan sampai sekarang Aurinya tak tau akan album itu yang Gus Luthfi tulis dibagian sampul yaituu Hambeg Kartika

Hambeg Kartika begitu mendominasi karakter diri Auri

************************************************

Pagi ini Pesantren melakukan Roan akbar dimana semua santri diberi tugas membersihkan area Pesantren bukan hanya dikamar dan itu dilakukan setiap 1 kali dalam sebulan

"Pengen keluar guuuusss tapi maluuuuu" rengek Auri pada suaminya yg sudah bersiap ingin membantu santri putra Roan

Gus Luthfi sudah bersiap dengan kaos, sarung dan pecinya

"Malu kenapa sih ? Malu jadi istri saya hmm ?" Tanya Gus Luthfi mengusap kepala Auri

"Ndak gitu, malu kalau ditanya kok keluar dari kamar Gus Luthfi, takut fitnah"

"Tinggal jelasin, Saya Istri nya Gus Luthfi. Gitu saja sayang"

"Duuuh enteng banget sih ngomongnya"

Gus Luthfi terkekeh sebentar "ya gimana toh, kan memang begitu kenyataannya mbak Auri"

"Gus jangan keluar lah, toloooong"

"Kalau saya ndak keluar mau dikasih apa siih mbak ?"

Gus Luthfi menaik turunkan alisnya seakan meledek istrinya

"Mesuum !" Jawab Auri menutup wajah suaminya dengan 1 tangannya

"Hahahahaha, sudah yuk keluar yuk"

"Jangan plisssss"

"Sek, saya cek kalau didepan gak ada mba mba ya keluar yah"

"Emmm tapi aku ke kantor pondok yah gak disini"

"Iya sayang"

Auri mengikuti gus Luthfi yang membuka sedikit pintu kamarnya dan ternyata aman, mba mba santri yang roan di ndalem sudah selesai mereka sedang diteras dan dilantai 2

Auri dengan gerak cepat langsung keluar kamar dan mendapat hadiah kekehan dari suaminya itu

Auri langsung keluar Ndalem dengan adab menuju kantor pondok

Gus Luthfi terkekeh melihat Auri berjalan dengan lututnya hingga keluar kamar

"Mukamu ndak bisa bohong yah Le kalau kamu seseneng itu menikah sama dia" ucap Umi yg baru datang saat Auri sudah keluar dari rumah

Gus Luthfi tersenyum dan mengangguk, bahagia yang tak bisa diungkapkan olehnya

"Bahagiakan dia, muliakan dia, kamu punya Khadijah dan Aisyah sekarang, sifat mereka benar benar seperti sayyidah Khadijah dan Sayidah Aisyah, semalam abah pun bilang kaya gitu le. Nabila seperti Sayidah Khadijah yang penyabar, dewasa, mau mengayomi sedangkan Auri lebih manja dan pencemburu layaknya Humairohnya Rosulullah"

"MasyaAllah iya mi, Luthfi akan berusaha memuliakan Auri sama seperti dulu Luthfi memuliakan Nabila meski tanpa cinta"

HAMBEG KARTIKA Where stories live. Discover now