46. Berbagi Rahasia

162 27 24
                                    

Memang Jiang Cheng mengalami kesulitan untuk menemukan kata-kata macam apa yang layak ia lontarkan pada Lan XiChen saat ini. Ia melihat sendiri bagaimana setiap raut wajah Lan XiChen menunjukkan kegusaran yang mendalam, Jiang Cheng tidak tahu pasti apa sebabnya, ia tidak tahu apakah pria yang menjadi langitnya ini telah begitu menderita. Tatapan Lan XiChen yang tidak lepas dari wajah Jiang Cheng membuat sang empu sedikit tidak nyaman, namun Jiang Cheng mencebikkan bibir dan berkata, "Kau benar. Bagaimana mungkin seseorang tidak takut jika dihadapkan pada situasi seperti ini. Apalagi seseorang itu adalah kau."

Sebuah keterkejutan muncul, Lan XiChen menjilat bibirnya dan memalingkan wajah, "Apa yang kamu maksud dengan kalimat itu, hm?"

"Aku sudah mengatakan ini sebelumnya, bahkan jika semua orang setuju untuk tetap maju, beberapa orang dari pihak kita akan merasakan kegusaran seperti dirimu. Hanya saja ketakutan mereka tidak akan sebanding denganmu....karena kau adalah pengambil keputusan." Tandas Jiang Cheng. Ia tidak perlu benar-benar menjelaskan secara detil karena Lan XiChen bukan orang bodoh.

Kata-kata itu tidak terdengar bijak, justru sedikit sembrono karena nada yang Jiang Cheng gunakan agak kaku dan seolah takut menyinggung Lan XiChen. Tapi nyatanya Lan XiChen merasakan kebenaran itu menancap di hatinya. Sepuluh jari Lan XiChen saling meremas satu sama lain, karena ia adalah pemimpin maka ia merasakan kegusaran, karena ia adalah yang mengambil keputusan makanya dia merasakan beban yang tidak dipanggil orang lain.

Jiang Cheng mengerti itu, mungkin karena keduanya sama-sama bertanggung jawab atas sekelompok orang saat ini. Dinginnya angin seolah membekukan syaraf Lan XiChen, pria itu masih duduk dengan ekspresi lembut, tapi kekosongan adalah satu-satunya yang mengisinya.

Bibir Jiang Cheng sudah gatal untuk menanyakan satu hal ini sejak lama, ia tahu seharusnya ia menyemangati Lan XiChen sekarang dan bukannya memojokkannya dengan beberapa pertanyaan. Akan tetapi, Jiang Cheng tidak bisa menahan diri lagi, "Aku ingin tahu soal sesuatu."

"Hm?"

"Aku sudah beberapa kali mendengar kau memiliki seseorang yang memberikan informasi pada aliansi. Tapi kau menolak memberitahukan identitasnya....maksudku adalah, bahkan Nie Zongzhu tidak tahu siapa dia..."

Saat ucapan Jiang Cheng mulai tidak teratur, Lan XiChen menepuk bahunya pelan sembari berkata, "Apakah kamu juga begitu penasaran dengannya?" Semburat rasa malu mewarnai wajah putih Jiang Cheng, ia mendengus dan menggeser pantatnya untuk memberikan lebih banyak jarak antara mereka.

Tidak mengiyakan atau menolak, Lan XiChen ikut bergeser mendekat. Tangannya yang sedikit membeku itu merangkul bahu Jiang Cheng dan memaksanya tetap di sisinya, "A-Cheng, haruskah aku memberitahumu? Aku sungguh akan mengatakannya jika kamu ingin mengetahui hal itu."

Yang benar saja!? Ini menakutkan, kenapa orang ini berkata ia akan memberitahu Jiang Cheng begitu mudahnya? Bukankah semua orang bilang Lan XiChen selalu menjaga rahasia itu untuk dirinya sendiri? Meski begitu Jiang Cheng tidak mendorong pergi pria dengan keliman jubah putih kekuningan itu, ia bisa melihat ujung lengan pakaian yang telah koyak dan menguning, ia akhirnya menarik napas panjang demi menenangkan diri. Lantas ia kembali bersuara, "Jadi? Apakah akhirnya Zewu-Jun bersedia mengungkapkan siapa orang itu padaku yang bukan siapa-siapa ini?"

Tawa Lan XiChen kembali terdengar, ia sedikit meremas pundak Jiang Cheng, menjilat bibirnya sembari berkata, "Apa yang kamu katakan? Bagaimana mungkin kamu bukan siapa-siapa?" Namun kalimat ini membuat Jiang Cheng semakin kesal, bukan karena Jiang Cheng merasa Lan XiChen mengucapkan hal sarkas. Dia kesal karena orang ini berputar-putar.

Jiang Cheng mendecakkam lidahnya, ternyata masih begitu sulit untuk bersikap 'ramah' apalagi saat ini konteksnya adalah ia berniat menghibur pria murung ini. Sebuah tepukan dari Jiang Cheng membuat lengan Lan XiChen yang melingkari bahunya menyingkir seketika, Jiang Cheng melotot, "Lan XiChen, kau benar-benar sulit untuk diajak bicara dengan baik!"

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang