Bab 2 - Insiden Box Risol

2K 58 7
                                    


Haloo ... Akhirnya bisa update lagiii ... Hehehe ....

Selamat membaca :)

Jangan lupa Vote dan komen yaaa .....

***********

Market Day rutin dilakukan setiap hari jum'at di SMA Gemilang. Sebuah SMA Favorit ibu kota yang ditempati oleh siswa siswi berprestasi.

Koridor sekolah nampak ramai oleh beberapa kelompok siswa yang berjualan. Namun satu kelompok yang menarik perhatian adalah meja dengan banner bertuliskan, "Duta Risol Madava."

Bukan karena apa yang dijual. Tapi siapa yang menjual.

Redlion Gang, seantero sekolah tentu mengenal lima cowok cakep nan gagah yang ikut berjualan. Mereka anggota geng motor inti yang biasa hobi berantem. Tapi jumat ini mereka jadi penjual jajanan bernama Risol Mayo.

Sedangkan pemilik jualan itu adalah si paling playboy, Atlantas Pradaya Madava.

"Sisa dikit doang. Buruan siapa lagi yang mau beli!" Banyu bicara sambil mengibas-ngibaskan uang puluhan ribu ke udara di atas tumpukan risol.

Padahal jelas-jelas cewek-cewek lagi pada antri buat beli walau cuma satu biji.

"Beli 5 nanti boleh foto sama Orion, ketua geng kita," celetuk Altair. Anggota geng paling sholeh.

Namun ternyata ucapan Altair itu mendapat sorot tajam dari Orion.

Pria itu sejak tadi duduk cool tak peduli keramaian yang ada. Tapi malah Altair usik.

"Mau mati, lo?" lirih Orion tapi menusuk.

"Hohooo ... Santai bro!" Altair langsung mengangkat kedua tangannya. Dia kemudian melempar pada Atlas.

"Noh, hadiah beli 10 biji. Dapet kecupan manja dari Atlas."

Banyu seketika menyikut Altair. "Istighfar, Bro. Masa suruh kecup-kecup."

"Oiya, Astaghfirulloh ... kenapa jadi jiwa gue sama Atlas tertukar ya?" Altair langsung memukul mulutnya sendiri.

Atlas berdiri menjulang tinggi di depan mejanya. Jika Banyu dan Altair bagian bungkus dan menerima uang pembayaran. Atlas bagian penglaris.

Postur tubuhnya lebih tinggi ketimbang cewek-cewek yang mulai berdatangan. Hingga dia lebih mudah ditatap oleh mereka.

Senyuman indah pun dia tebar sebagai pesona tiada tara.

Cowok itu memang tampan. Kulitnya putih, tubuhnya lumayan berisi, juga hidungnya tegas. Dia mensugar rambut lebatnya beberapa kali lalu menunjuk pada beberapa wanita yang nampak ragu untuk beli barang dagangannya.

"Beib! Risol Madava, Kan? Mau berapa?" seru Atlas langsung saja menembak.

"Dia panggil gue 'Beib'? Sumpah? Mimpi apa gue semalem," bisik cewek yang baru saja dipanggil oleh Atlas. Dia anak kelas 10 jadi sepertinya masih belum paham panggilan andalan si playboy.

Apa lagi ketika mereka membalas tatapan Atlas, cowok itu menunjukkan senyum terindahnya. "Jadi beli, kan?"

"I-Iya, gue beli," sahut cewek itu kemudian berlari menembus siswa siswa yang sedang berlalu lalang.

Izar, salah satu sahabat Atlas hanya bisa menahan tawanya melihat aksi gila Atlas.

"Sayang, Atlas! Aku udah pesen 50 biji tapi chat aku ngga dibaca. Masih ada? Apa udah disisain?" Zeze, cewek yang memakai bedak terlalu tebal itu tiba-tiba saja menyerobot. Membuat cewek-cewek yang sedang mengantri beli jadi menyuraki.

Sorry, I Love You ( ATLASMAIA )Where stories live. Discover now