24 • murid baru

73 6 2
                                    

"Lo belum bicara sama mereka?" Tanya Dena kepada laki-laki berbeda satu tahun disampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo belum bicara sama mereka?" Tanya Dena kepada laki-laki berbeda satu tahun disampingnya.

"Belum." Ujar Ghazam.

Kedua saudara kandung itu sedang berada di ruang keluarga, hanya ada mereka berdua. Dena yang ditemani keripik pisang dipangkunya sembari menikmati acara tv yang berlangsung dan Ghazam sibuk dengan game online di ponsel genggamnya.

Keduanya sedang menunggu makan malam yang masih disiapkan Yumna dibantu dengan beberapa maid di dapur. Kalau Hattala, pria itu masih sibuk dengan berkas-berkas diruang kerjanya.

Suara dering ponsel mengalihkan Dena dari acara tv yang ditayangkan. Gadis itu mengambil benda berbentuk persegi disamping ia duduk, kemudian Dena menggeser ikon berwarna hijau dan mendekatkan ke telinganya.

"Halo? Kenapa?"

Terdengar hembusan nafas lega dari seseorang di sebrang sana. "Lo sibuk gak? Gue boleh minta tolong?"

"Gue gak sibuk, mintol apa?"

"Ban motor gue bocor, bisa tolong kesini?"

Dena melirik pintu utama yang terbuka memperlihatkan rintikan air yang kelamaan akan menjadi hujan deras. "Astaga Ra, Lo dimana sekarang biar gue jemput."

"Gue di halte dekat SMA GARUDA."

"Oke lo tunggu disitu, gue kesana sekarang." Setelah mengatakan itu Dena mengakhiri sambungan telepon, ia menyambar kunci mobil di atas meja.

Belum sempat ia melangkah suara Ghazam memberhentikannya. "Mau kemana hujan gini?" Tanya laki-laki itu.

"Jemput Dara di halte dekat sekolah, ban motornya bocor," jawab Dena.

Tiba-tiba tangan Ghazam menyambar kunci mobil dari tangan Dena. "Lo mau kemana!" Teriak Dena, melihat Ghazam berjalan keluar dari pintu utama.

"Hujan, dirumah aja!" Balasnya.

Dena mengetikan sesuatu di ponselnya untuk dikirim ke Dara.

You: Abang gue yang jemput Ra.

~~Ghavezar || Dargres~~

"Shit, kenapa harus bocor si,"

Angin sepoi-sepoi membuat helaian rambut gadis yang duduk di atas motor besarnya berterbangan. Hawa dingin menyelimuti tubuh Dara yang hanya memakai kaos tanpa dilapisi jaket yang biasanya digunakan.

Gadis itu mencari-cari kontak yang bisa dihubungi. Ia memencet tanda telfon pada kontak tertera nama 'Darma' namun lama tak terjawab. Kemudian beralih ke nomor 'Nesya' siapa tahu gadis itu bisa membantunya, namun jawaban sama tak diangkat. Terakhir ia sudah pasrah, mencoba untuk menghubungi Dena. Kalau tak terjawab terpaksa ia akan mendorong motor besarnya sampai rumah.

DARGHAVWhere stories live. Discover now