Kakak? - 12

2K 124 1
                                    

02:00

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, sedangkan Frieska masih terjebak di gudang berusaha sekuat tenaga nya membebaskan diri nya sendiri.

Tapi tak semudah itu, semakin Frieska berusaha melepaskan diri, semakin tergores pergelangan tangan nya karena gesekan tali tambang yang mengikat nya.

Cklekk..
Frieska melihat ada yang membuka pintu gudang.

"Marshall?"

Ya yang membuka pintu gudang tadi adalah Marshall.

"Shutttt!!"

Marshall mengeluarkan sebuah pisau lipat, ia memutus tali tambang yang menjerat Frieska di tangan dan kaki nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marshall mengeluarkan sebuah pisau lipat, ia memutus tali tambang yang menjerat Frieska di tangan dan kaki nya.

Marshall membantu Frieska untuk kabur secara diam - diam, ia membawa Frieska ke garasi dan menyuruh Frieska masuk ke dalam bersembunyi di kursi belakang.

"Tuan Marshall? tuan mau kemana? ini sudah malam"

Marshall di tanya oleh anak buah Abraham yang menjaga di depan.

"Ke Indomaret depan, bentar doang kok, kalau kalian gak bolehin gua, gua bakal bunuh kalian"

Ancaman Marshall membuat anak buah Abraham ketar - ketir, akhirnya Marshall bisa melenggang keluar dengan aman tanpa ketahuan jika ia membawa Frieska di belakang.

Setelah merasa sudah agak jauh, Frieska keluar dari tempat persembunyian.

"Makasih ya shall udah mau bantu, tapi kenapa kamu mau bantuin? kamu kan anggota keluarga Lapian, bukan kah itu kayak berkhianat?"

Marshall terkekeh.

"Aku mau bantu karena aku udah muak sama semuanya kak, aku muak tinggal di keluarga mafia, aku mau lepas dari semuanya, tapi aku gak bisa lepas gitu aja, aku harus bebasin semua korban nya Abraham dulu termasuk keluarga nya Zee"

"Juga aku harus jauhin Christy dari Abraham"

"Setelah ini kakak jangan pulang ke rumah dulu, juga jangan ke RS dulu, aku takut kakak di incar sama mereka, terutama sama Abraham, lebih baik kakak nyewa apartement dulu apa gimana gitu setidaknya untuk berlindung sementara waktu"

"Soal operasi Transplantasi nya Christy besok biar aku yang urus"

Frieska mengangguk, ia mengikuti semua yang di interuksi kan Marshall.

Sebelum itu Frieska menghubungi Veranda terlebih dahulu dengan handphone Marshall, mengabari jika ia dalam kondisi yang baik - baik saja.

Tentu Veranda yang di kabari seperti itu menghela nafas lega jika sahabat nya baik - baik saja, namun itu artinya ia juga harus berhati - hati, takut nya ia akan menjadi korban selanjutnya.

Kakak? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang