Dangerous (4)

360 74 25
                                    

"Gimana? Kalau lu udah yakin mau digugurin gue ada kenalan dokter,mungkin bisa bantu" tanya Jeremy,bagaimanapun juga Keve itu sahabatnya,kalau Keve lagi sudah begini ya dirinya ikut ikutan susah.

"Gue takut Jer" jawab Keve.

"Ya iya gue juga takut,apalagi kasus lu ini agak langka,male pregnant,gue takut salah langkah" ucap Jeremy.

"Terus gue harus gimana dong,kalau dihitung usianya mungkin udah 7 Minggu,makin hari makin besar ntar perut gue,gue udah gak punya waktu lagi,gue takut Jer"

Baru kali ini Keve merasa berada dititik terendah hidupnya.

Dia takut...

Dia merasa bersalah..

Dia juga sakit hati..

Ah,apakah Keve berhak sakit hati sedangkan semuanya adalah kesalahannya.

Kenapa dia harus sakit hati dengan perkataan Brian,bukannya Keve sendiri yang bilang dia akan tanggung sendiri akibatnya,tidak akan melibatkan Brian atau mengaitkan kehamilannya dengan dirinya.

"Orang tua lu udah tau?" Tanya Jeremy hati hati.

Keve menggeleng,sama saja bunuh diri kalau dia sampai mengadu kepada Ayahnya,bisa bisa saat itu juga dia dipaksa ke dokter kandungan untuk menggugurkan kandungannya.

Hhhh

Jeremy menghela nafas berat,dia juga bingung harus ngapain.

...

Sore ini ada latihan futsal rutin,mengingat kompetisi baru akan segera dimulai jadi club futsal kampus emang lagi gencar gencarnya latihan.

Yang biasanya Tim A dan Tim B memiliki jadwal latihan yang berbeda,kali ini mereka digabungkan. Mereka akan mencoba melawan antar tim guna melihat sudah sejauh mana perkembangan kedua tim dan juga mengantisipasi jika nantinya mereka akan bertemu di partai final.

"Amee,siap?" Tanya Coach Alex.

Keve mengangguk,dia sebenarnya masih kurang sehat,nafsu makan nya menurun,dan setiap pagi dia akan muntah,tapi mau bagaimana lagi..sebelum dia mendapatkan keputusan yang terbaik untuk dirinya dan janinnya,yang bisa Keve lakukan hanyalah pura pura baik baik saja.

"Ayo kedua kapten salaman dulu,kita buat seperti tengah bermain di final" perintah Coach Alex.

Keve maju,begitupula dengan Brian.

Mereka bersitatap sebentar,lalu sama sama membuang muka setelahnya.

Cara mereka bersalaman pun asal asalan,dan Keve adalah menjadi yang pertama berbalik arah untuk menghindari kecanggungan.

10 menit..

20 menit...

30 menit...

Berlalu,dan Keve mulai merasakan nyeri di bagian perutnya.

Sesekali dia memegangi perutnya dan menepi untuk mengatur nafasnya.

Bulir bulir keringat sebesar biji jagung keluar terus menerus.

Keve tersiksa,tapi mau bagaimana lagi...sudah dibilangkan kalau ini adalah resiko male pregnant.

Brukk

Keve yang oleng karena rasa sakitnya tanpa sengaja bertubrukan dengan Brian yang tengah merebut bola.

Sebenarnya jika dalam kondisi normal,tubrukan badan seperti itu bukan apa apa buat pemain futsal profesional seperti Keve,namun karena Keve sedang 'sakit' maka hanya karena senggolan sedikit saja,tubuhnya langsung hilang keseimbangan dan berakhir terguling di lantai lapangan.

The Story Of My Love (BxB)Where stories live. Discover now