Reason Together (16)

286 62 27
                                    

Update sekarang aja,soalnya nanti malem gak bisa pegang HP.

.

Cekidot

.

.

.












"Mantan suami Lo ternyata keras kepala juga ya,udah tau Lo gak mau nemuin tapi masih aja rutin ngejogrog di depan rumah"

Ersya yang sedang mencuci piring bekas makan malam nya tiba tiba menengok ke sumber suara,itu suara Theo..yang baru pulang main.

"Kak Galen masih ada di depan?" Tanya Ersya penasaran.

"Ya iya,tuh mobilnya..boleh juga usahanya buat ketemu Lo" Theo tersenyum meremehkan.

Ersya lesu..

Antara kesal dan kasihan.

Kesal karena Galen keras kepala,dan kasihan karena terhitung sudah sebulan lebih Galen terus terusan menghadangnya di depan rumah.

Pagi buta Galen sudah stand by di sana..

Sore,setelah pulang kerja juga Galen akan stand by di tempat yang sama.

Tapi Ersya tak hilang akal,untuk menghindari Galen,Ersya memang kalau bepergian selalu lewat pintu belakang,jadi yaa gak bakalan ketemu sama Galen.

"Jangan goyah,ini belum seberapa dibanding apa yang Lo rasain,biarin aja dia kayak gitu,ntar lama lama juga nyerah sendiri" kata Theo saat melihat raut wajah Ersya. Pertanda jika Ersya mungkin sedang bimbang dengan perasaannya sendiri.

"Inget,Minggu depan Lo nikah,meksipun gue gak setuju Lo nikah sama Abang gue,tapi karena Abang gue satu satunya yang bisa bantu Lo,maka terpaksa gue dukung keputusan Lo ini" tambah Theo.

"Dosa banget gue kalau jadiin pernikahan ini sebagai ajang balas dendam gue ke Kak Galen,gak adil aja buat Kak Indra" kata Ersya.

"Gak adil bagian mananya? Gue liatnya malah ini adil buat Lo sama Bang Indra,Lo yang bisa manfaatin Bang Indra buat bales mantan suami Lo,dan bang Indra juga manfaatin Lo biar dia gak dipaksa nikah nikah lagi,Abang gue itu hidupnya bebas,gak suka diatur,apalagi kalau disuruh nikah,ya pasti dia nolak..makanya dia juga manfaatin Lo biar dia bisa bebas dari perjodohan keluarga" jelas Theo.

Ya iya sih,tapi..Ersya masih merasa bimbang...

Di satu sisi dia masih memiliki Kak Galen di hatinya..bukan sehari dua hari dia mengenal Galen,tapi 4 tahun..perasaan yang awalnya tak ada,lalu perlahan tumbuh tunas,hingga tumbuh semakin besar setiap harinya...tidak mudah menghilangkan perasaan itu..

...

Tengah malam Ersya tiba tiba terbangun,entah apa yang mengganggu pikirannya hingga tidur nya tak benar benar nyenyak.

Perutnya mual,tapi hatinya juga gelisah,rasanya sungguh tak mengenakan.

Maka dari itu Ersya inisiatif turun dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur.

Mungkin segelas teh bisa membantu menenangkan pikiran nya.

Satu cangkir teh telah kandas dalam waktu kurang dari 5 menit,mungkin efek haus jadinya dalam sekali tenggak,cairan bening berwarna hijau kekuningan itu telah tandas.

Pikirannya jadi lebih tenang sekarang,namun sebelum dia akan kembali ke kamarnya,Ersya menyempatkan diri melihat ke luar jendela.

Disibaknya gorden berwarna putih itu,hingga menampakkan pemandangan luar rumah yang gelap dan sepi,hanya beberapa lampu depan yang menyala.

The Story Of My Love (BxB)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant