Chapter 21

102 11 0
                                    

Larriatte mendatangi pemuda tersebut, tentu saja sulit karena ramai orang yang sedang menyaksikan suara dari pemuda tersebut. Tetapi ia tidak menyerah untuk mendengarkannya lebih dekat.

'aku tidak menyangka bahwa di zaman ini musik sudah memiliki lirik, biasanya lagu-lagu zaman dulu hanya sebuah instrumen klasik khas bangsawan' batin Larriatte.

Orang-orang mendengarkan musik tersebut dengan tenang, begitu pula dengan Larriatte yang terbawa akan suasana dari musik yang dinyanyikan sehingga dia tidak peduli dengan sekitarnya. Disaat pengawasannya lengah, dia ditarik oleh seseorang untuk keluar dari keramaian tersebut.

Sebagai seorang manusia tentu dia merasa waspada. Larriatte menendang lutut orang tersebut sehingga ia melepaskan dirinya. Kemudian Larriatte mengambil kedua tangan orang tersebut untuk dia tahan dan tidak lupa ia menendang kembali tubuh orang tersebut sehingga ia jatuh dan tergeletak ditanah.

"Untuk ukuran seorang wanita, kamu ini lumayan kuat ya. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku dapat dikalahkan dengan mudah seperti ini oleh seorang wanita bangsawan yang memiliki tubuh kecil seperti mu, tetapi kekuatan mu itu sangatlah berbeda dengan ku," orang tersebut dengan cepat langsung melepaskan tangan Larriatte yang sedang menahannya, Larriatte yang tidak dapat mengikuti gerakan yang cepat tersebut hampir saja terjatuh jika tidak ditahan oleh orang itu.

Penglihatan Larriatte tidak terlalu bagus karena kurangnya pencahayaan, sehingga setelah matanya itu mulai beradaptasi ia langsung terkejut dan mulai ingin berteriak, tetapi orang tersebut menutup mulutnya. "Ini aku, oke? Tenanglah,"

'bagaimana aku bisa tenang? Hidupku akan hancur sekarang juga, bagaimana bisa aku melakukan hal tersebut kepada seorang putra mahkota? Tuhan tolonglah umatmu ini' keringat bercucuran dari pelipisnya, jantungnya berpacu dengan cepat, bukan karena dia sedang jatuh cinta tetapi karena nyawanya akan segera lenyap lebih cepat daripada cerita novel aslinya.

"Jika kamu merasa bersalah akan hal yang terjadi sebelumnya, kamu harus menemaniku jalan-jalan malam ini, bagaimana?" Tawar Sean dengan penuh percaya diri, tetapi bagi Larriatte itu tampak menyebalkan.

"Tunggu, saya memang merasa bersalah akan hal tersebut, tetapi sebelum itu mengapa anda bisa berada disini?"

"Apa maksudnya dengan mengapa aku berada disini? Semua orang bebas berada disini bukan?" Sungguh wajah Sean saat ini rasanya ingin sekali dipukul oleh Larriatte. Walaupun pria itu tampak tersenyum seperti malaikat tetapi bagi Larriatte dia seperti seorang iblis yang sedang merencanakan rencana jahat dibalik wajah malaikatnya itu.

"Cih."

Satu kalimat yang tidak sengaja dilontarkan olehnya mampu membuat senyuman dari pria dengan wajah malaikat itu berubah secara drastis. Sean menatap tajam Larriatte tidak lupa dengan wajah bingung nya.

Larriatte tentu saja menutup mulutnya rapat-rapat, ia sungguh sangat menyesalinya karena dia sangat bodoh mengatakan hal tersebut kepada anggota keluarga kekaisaran. Dia memperlihatkan senyumnya yang hampir kecut atau terlihat dipaksakan.

Saat Sean ingin mengatakan sesuatu, Larriatte langsung menarik tangan Sean.

"Haha, ayo kita pergi saja. Tetapi sebelum itu saya harus izin dulu kepada tunangan saya," disaat Larriatte ingin kembali ketempat duduk miliknya dan Ethan, tangannya langsung di tahan oleh Sean.

"Tunanganmu? Ah, maksudnya Grand Duke Rudolf. Mengapa meminta izin kepadanya? Kalian hanya calon tunangan, dan belum resmi melaksanakan pertunangan kalian. Lagipula hal itu dapat dibatalkan oleh hukum kekaisaran. Lebih baik kita pergi sekarang saja," Sean memutar jari telunjuk yang tampak mengeluarkan cahaya bewarna keemasan dan meletakkannya di atas kepala Larriatte.

"Apa yang anda lakukan?" Larriatte memegang kepalanya yang baru saja di beri sesuatu oleh Sean? Mungkin.

"Hanya memberi sedikit sihir kepadamu, pegang tanganku," Sean memberikan ukuran tangannya kepada Larriatte yang dimana dia menerimanya. Awalnya Larriatte merasa ragu untuk menerima uluran tangannya karena melihat wajah Sean yang tampak tersenyum seperti sedang merencanakan sesuatu.

Dan benar saja, tubuhnya dan Sean langsung mengambang di udara. Larriatte yang baru pertama kali melakukan hal ini langsung merasa mual dan tidak bisa menjaganya, tetapi Sean membantunya untuk berjalan perlahan-lahan seperti biasanya, bedanya mereka hanya tidak berada di tanah.

"Mari kita menikmati malam ini."

~~~
To be continued

Gomen kalau ada typonya hehe(⁠•⁠‿⁠•⁠)

I Love You In Every Universe(HIATUS)Where stories live. Discover now