11 Lust

6 6 1
                                    

Peringatan: Bagian ini memiliki adegan yang cukup dewasa. Jadilah bijak untuk menyikapinya.

---

Arsflame terbangun dari mimpi akan masa lalunya sebelum Erupsi Langit. Dia melihat jika saat ini sedang berada di sebuah kamar bermotif mawar merah yang dua kali lebih besar dari kamarnya di Flame N Rose Mansion.

Ars beranjak dari ranjang besar dan berjalan menuju jendela. Saat ini pakaiannya sudah digantikan dengan sebuah piyama putih.

Ars membuka tirai jendela dan mendapati jika dia sedang berada di lantai atas dari sebuah istana. Jendela itu menghadap ke arah lautan merah dengan bulan yang juga berwarna merah. Mengingatkan kembali Ars bahwa dia sedang berada di Netherworld, juga kejadian di dalam Gua Keputusasaan.

"Hei! Apa yang kau lakukan di situ!? Harusnya kau istirahat!"

Ars menengok dan mendapati Venarosa Scarlet masuk ke dalam kamar dan berjalan ke arahnya.

"Scarlet! Syukurlah kau tidak apa-apa."

"Bukan aku yang perlu tidur seharian," jawabnya.

"Hm. Itu kejadian yang memalukan. Aku masih perlu banyak latihan."

"Apa di otakmu itu hanya ada latihan?"

"Tidak selalu," jawab Ars. "Jujur saja. Aku sempat memimpikanmu. Agak aneh mengingat kejadian di mimpiku itu terjadi sebelum Erupsi Langit, hahaha."

"Itu tidak aneh. Itu menunjukkan jika kau memang terpesona denganku."

"Bisa jadi. Atau mungkin karena aku memikirkan kembali perkataanmu tentang perasaanku terhadap Maisy."

"A-Aku tidak ingin mendengar itu lagi," ucap Scarlet. "Seperti yang kau bilang. Ceritamu itu membosankan."

"Tapi kau benar. Saat merenungkannya kembali, aku mungkin memang hanya memanfaatkan Maisy sebagai pengalihan agar gadis lain berhenti mendekatiku. Aku memilihnya karena dia adalah teman baikku, hanya itu. Dan itu membuatku jahat karena tidak memikirkan perasaannya."

"B-Baguslah kalau kau menyadarinya. Aku memang tidak pernah salah."

"Semenjak kecil, aku yang dianggap sebagai jelmaan dari Mars hanya ingin fokus dengan melakukan yang terbaik dengan berkah fisik yang diberikan oleh sang Singa Merah,"

"Aku tidak menganggap sesuatu hal seperti cinta adalah hal yang saat itu harus kuseriusi. Karena itulah aku memikirkan solusi tercepatnya agar aku bisa fokus dengan hidup yang kuinginkan."

"Tidak ada yang salah dengan cinta," ucap Scarlet. "Kau bisa tetap fokus dengan tujuanmu tanpa harus mengorbankan keinginan birahimu."

"Hm. Mungkin kau harus mengajariku cara hidup yang seharusnya, Scarlet."

"Tujuan hidupku sedari lahir adalah menemukan cinta sejatiku. Menemukan lelaki yang pantas dan menerima segala keanggunanku tanpa terkecuali."

"Apa kau sudah menemukannya?" tanya Ars.

"Hm.. Kau tahu. Karena kau sudah memberitahuku bagaimana kehidupanmu dulu, maka aku akan memberitahumu kehidupanku di Netherworld,"

"Aku terlahir sebagai vampir, iblis bangsawan di sini, Scarlet Castle. Dan aku bisa mendapatkan segala yang kuinginkan. Hiburan, perhiasan, juga dua pelayan setiaku, Azuria dan Eva. Satu-satunya yang belum kudapatkan adalah lelaki yang pantas berdiri di sampingku,"

"Hingga Vulcan mendeklarasikan perang kepada para Dewa. Dia membunuh Pluto, Raja Netherworld yang kemudian membuat para iblis rendahan memberontak kepada para majikannya. Kedua orang tua iblisku mati dan para pemberontak rendahan itu mulai memburuku, menginginkanku menjadi benda pribadi mereka,"

Scarlet Rose Demon Princess (END)Where stories live. Discover now