18 Jalur Tergelap

9 4 0
                                    

"Nona Nala. Apa yang sebenarnya kita lakukan disini?" tanya Arsflame kepada Nala.

"Hah? Bukankah sudah kubilang. Kita kesini untuk berlatih. Kau akan segera berhadapan dengan Raja Iblis."

"Aku sadar itu. Tapi kenapa disini?"

"Karena Raja Iblis sudah mengerahkan para iblis bawahannya di permukaan untuk mencari kita dan menangkap Scarlet."

"Tidak. Tapi maksudku itu, kenapa kita ada di Tartarus?"

"Kenapa lagi? Kau membutuhkan kekuatan tambahan kan? 33 Berkah Ilahi yang kau terima itu belum cukup untuk menghadapi Raja Iblis yang memiliki 1000 Berkah Ilahi."

"Bagaimana dengan yang lainnya?"

"Scarlet, Tsukasa, Medea, Arsene, Oberon, dan Shizuku juga berada di tempat lain di Tartarus ini. Mereka mungkin sudah mulai berlatih. Anggota Flamin Rose lain berada di tempat persembunyian milik salah satu dari gadis kembar itu."

"Kuharap mereka baik-baik saja," harap Ars. Khususnya Scarlet.

"Khawatirkan saja dirimu. Latihanmu nanti merupakan yang paling berat dari yang lainnya."

"Aku mengerti, dan aku siap."

"Bagus. Tapi sebelum itu, aku ingin memperlihatkanmu sesuatu."

"Apa itu?" tanya Ars.

"Perjalanan kita masih cukup jauh. Kita akan pergi ke bagian terdalam Tartarus ini. Ke bagian yang bahkan para Titan tidak berani masuki."

"Apa kau yakin tidak perlu membawa yang lainnya?"

"Tidak. Hal ini nanti cukup kau, sang pahlawan dunia ini saja yang harus mengetahuinya."

"Kau sudah pernah ke bagian terdalam itu, Nona Nala?"

"Apa aku sudah pernah mengatakan kepadamu jika aku menguasai Kematian?"

"Kalau tidak salah, iya."

"Manipulasi Kematian adalah kemampuan terbaikku. Aku bisa membunuh siapapun dan apapun yang kumau. Bahkan jika dia adalah Dewa atau Dewi Kematian itu sendiri, aku bisa mengirim mereka ke Wilayah Kematian, dan mengurung mereka selama yang kumau. Selama kemampuanku tidak terbagi seperti ini, atau lawanku memiliki kekuatan absurd seperti Aozora, maka tidak ada yang bisa kabur dari kekuasaanku."

"Aozora.." Ars teringat bagaimana gadis biru itu mengalahkannya dan membuat hampir separuh tulang rusuknya patah. Kekalahan terparah yang pernah ia alami. "Maaf soal itu. Saat aku berhasil memberinya body blow dan melihat kesempatan menang, instingku untuk menggunakan Hiken dan menyelesaikan pertarungan membuatku lupa akan perkataanmu."

"Tidak usah dipikirkan lagi. Kau sudah melakukan semampumu. Lagian berkat Aozora-lah kita bisa langsung mencapai Tartarus."

"Tapi aku masih tidak paham. Kenapa saat itu Hiken tidak bekerja?"

"Kau tahu apa itu Universal System?"

"Tidak."

"Itu adalah aturan yang mengikat alam semesta dan seisinya. Terdapat banyak alam semesta lain di luar sana, dan masing-masing memiliki Aturan Semesta-nya sendiri. Dan hampir semua yang ada di dalamnya mengikuti aturan itu. Bahkan kekuatanku sendiri masih mengikuti aturan dunia tempatku berasal,"

"Tapi ada beberapa orang yang menjadi terlalu kuat hingga mereka tidak hanya terlepas dari aturan itu, tapi sanggup membuat aturan untuk mereka sendiri.

Bintang Emas "Kemenangan" Elli,
Bintang Hitam "Bencana" Asnia,
Bintang Biru "Penghancur" Aozora,

"Sistem Biru Aozora membuatnya kebal terhadap segala macam serangan yang sifatnya Fantasi, atau mustahil bisa dilakukan oleh manusia pada umumnya. Dia juga dapat menghancurkan segala hal yang dia anggap fiksi. Simpelnya, kau tidak akan bisa melukainya dengan serangan yang memiliki daya penghancur lebih besar dari level tembok. Dan jika kau tetap melakukannya, Destruction Counter akan aktif dan membalasmu dengan serangan berdaya hancur dua kali lipat dari serangan kau berikan padanya. Selain itu, jika kau mencoba menggunakan kecepatan untuk melawannya, dia akan masuk ke mode Berburu, dimana insting, reaksi, juga kecepatannya akan meningkat secara instan,"

Scarlet Rose Demon Princess (END)Where stories live. Discover now