16 Maniak Bertarung

4 4 0
                                    

"Rosa!" teriak Arsflame yang melihat sang gadis vampir dibawa raksasa bersisik reptil memanjat Menara Babilon dengan satu tangan.

Sebelumnya, kelompok Flamin Rose mendatangi area itu untuk mencari Divine Item, Tongkat Raja Gilgamesh yang tertimbun di sekitar menara. Mereka berhasil menemukannya dan ingin segera pergi dari menara yang diciptakan sang Raja Iblis Vulcan untuk pergi ke langit dan berperang dengan para Dewa.

Tapi tiba-tiba, sebuah tangan raksasa menangkap Scarlet dan dengan segera pergi memanjat menara.

Tentu saja hal itu membuat para anggota Flamin Rose yang lain tidak tinggal diam dan dengan segera memasuki menara untuk mengejar sang raksasa.

Mereka kemudian tiba di puncak dan mendapati sang raksasa telah berlari menuju sebuah gerbang raksasa.

"Cukup larinya, dasar kadal jelek!" Nala melayangkan tebasan angin yang langsung memotong tangan sang raksasa yang memegangi Scarlet.

Sang putri vampir terjatuh, tapi berhasil disambut oleh Ars. "Apa kau tidak apa, Rosa?" tanya sang pemuda berambut merah.

"I-Iya," walaupun dia sempat dalam bahaya, Scarlet juga merasa bahagia karena Ars melakukan aksi heroik yang juga romantis.

"A-Ars, awas!" Scarlet memberi peringatan.

Ars menengok ke belakang sekilas dan melihat jika sang Titan akan melayangkan cakar raksasa satunya ke arah dia dan Scarlet.

Untungnya reaksi Ars cepat dan berhasil menghindari serangan itu.

Oberon mencoba membekukan Titan itu. Dia berhasil menahannya beberapa saat sebelum Titan itu berhasil menghancurkan es belenggu.

Saat es hancur, Arsene telah melompat dan langsung menancapkan tombaknya ke dada sang raksasa. Titan itu nampak sangat kesakitan dan mencoba menyerang Arsene yang masih berusaha untuk menancapkan tombaknya lebih dalam.

Tapi Medea berhasil menembakkan panah ke tangan sang Titan, mengganggunya selagi Arsene menarik kembali tombaknya.

Sang raksasa menjadi marah dan mulai mengamuk. Tsukasa melaju ke arah sang Titan dan menebas lengannya. Dia berhasil menyayat tangan raksasa. Walau tidak sampai membelahnya seperti Nala, Tsukasa sadar jika kemampuannya saat ini, juga yang lainnya sudah meningkat dibanding saat pertama mereka melawan Titan Kristal.

Tubuh sang Titan telah terluka. Dan kini Ars akan melayangkan serangan pamungkasnya.

Ars dan Titan berlari ke arah satu sama lain. Titan itu melayangkan cakarannya ke arah Ars, tapi berhasil dihindari dengan Shadow Lion. Ars yang kini berada tepat di bawah badan sang raksasa telah bersiap dengan tinju apinya.

Crimson Lion!

Ars memukul bagian luka tusukan dari Arsene. Pukulan yang menimbulkan ledakan yang cukup besar dan membuat Titan itu roboh.

"K-Kita menang!" teriak Tsukasa. Medea juga menunjukkan kegembiraannya dengan mengangkat tangannya.

"Tadi itu pertarungan yang tanpa persiapan," ucap Arsene. "Aku yakin jika kita bisa lebih baik lagi."

"Senangnya nanti dulu," ucap Oberon. "Berdiam lama disini bukanlah ide yang baik."

"Oberon benar," ucap Ars. "Ayo segera pergi-"

Getaran hebat tiba-tiba muncul. Mereka bisa merasakan jika sesuatu yang lebih besar dari Titan Reptil sedang datang ke arah mereka dari arah Gerbang Langit.

Gerbang raksasa itu mulai bergetar. Dan mereka sadar jika sudah terlambat untuk kabur secara diam-diam dari situ.

Pintu gerbang terbuka secara perlahan seolah dibuka secara paksa. Lalu tangan-tangan raksasa muncul dari dalamnya, jumlahnya ada sepuluh. Dan tangan-tangan itu membuka paksa gerbang itu.

Scarlet Rose Demon Princess (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu