Bab 1 - 03 : Cowok Tak Dikenal

4 2 0
                                    

"Assalamu'alaikum." Ujar Arzalana sedikit berteriak ketika ia sudah berada di pintu rumahnya, namun tidak ada siapa siapa dirumah nya, sepi, sangat amat sepi.

Arzalana menutup pintunya lagi, ia berjalan menuju dapur, terdapat salah satu pembantu nya yang sedang membersihkan meja makan. Arzalana kebingungan, ada apa dirumahnya? Sepi, dan.. Meja nya banyak bekas cream strawberry dan banyak piring? Apakah dia telat pulang kerumahnya? Sehingga ia tidak mengetahui apa yang sudah terjadi. Memang, tadi ia masih berkunjung di sebuah mall untuk membelikan boneka untuk adiknya yang sedang ulang tahun hari ini.

Arzalana mendekati pembantu itu dengan detap langkah yang tak terdengar sama sekali.

"Bik?" Panggil nya, membuat pembantu itu sedikit terlonjak kaget. "Aduh neng Lana, ngagetin aja." Ujar pembantu itu, panggil dia Bik Pia.

"Bik, kenapa rumah sepi?" Tanya Arzalana to the point, "Aduh, Neng... Neng pulang nya telat ya?" Jawab Bik Pia sembari meletakkan kain yang telah ia pakai untuk membersihkan meja makan.

Arzalana sedikit menganggukkan kepalanya. "Anu neng, tadi tuan besar dan nona besar ngerayain ultahnya neng Nala. Ada den Reyhan juga, neng." Jawab Bik Pia dengan jujur.

Arzalana tersenyum simpul. "Oh, mereka sekarang keluar ya? Ngajak Nala jalan buat ngerayain ulang tahunnya, yakan bik?" Tanya Arzalana dengan senyuman. Dan untuk apa sedih? Dia sudah biasa tidak diajak untuk liburan bersama bahkan satu bulan lamanya. Untuk hari ini ia tak apa, karena mereka hari ini mengajak Nala——adiknya. Mungkin Nala akan bahagia jika diajak untuk healing, jika adiknya bahagia, Arzalana akan menerima itu, walaupun dirinya tidak mengikuti acara keluarga itu, setidaknya adik kesayangannya bisa bahagia, itu cukup untuk membuat Arzalana ikut bahagia.

"Em.. I-iya neng, neng Lana telat sih, jadi ditinggal deh.." Ucap Bik Pia sedikit dengan nada lucu, Arzalana tertawa hambar. "Meskipun Lana gak telat, mana mungkin mereka ajakin Lana bik?" Tanya Arzalana dengan tawa renyah.

Bik pia terkesiap mendengar penuturan anak majikannya itu, "E-eh.. Emm, neng Lana gak boleh gitu, neng Lana bakalan diajak kok.."

"Tapi kapan ya bik, Lana bisa jalan bareng, liburan bareng sama mereka?"

"Pasti kan ada masanya kok neng ... Neng Lana cukup sabar aja ..."

Arzalana tersenyum kecut. "Kalau pasti gak ada masanya? Gimana bik?"

----------------------

Arzalana hari ini berada di kamarnya seorang diri, langit sudah gelap, tetapi ia malas untuk beranjak dari kasurnya, padahal sudah 5 jam lamanya ia berada di atas kasur tersebut.

"Huft... Masih jam 8 aja! Perasaan dari tadi deh!" Monolognya dengan sebal, notifikasi dari ponselnya berbunyi, kemudian ia melihatnya, ternyata pesan dari aplikasi telegramnya. Ternyata grup yang ia buat sejak 8 bulan lamanya.

BIDUAN BERDANSA


Shelly :
Yok bro, kita jalan.. Udah lama nih
Karina :
Lama matamu! Padahal baru kemaren kita jalan...!!!!!
Shelly :
Itu termasuk lama! Yakan mona?? Dukung gue dong!
Karina :
Dih, mana bisa gitu?
Mona :
Mau jalan? jalan kaki apa gimana?
Shelly :
Jalan tangan aja!

Arzalana :

Apalah para jamet biduan ini mengganggu aktivitas galau saya saja!

Karina :
Lagi dimana lo Lan?
Shelly :
Aduhay kenapa kau nak eee???
Mona :
Karna putus sama Fathan kah?
Shelly :
Lah... Putus? Kok bisa? OMG!!!!!!!!! PADAHAL KALIAN BERDUA SANGAT AMAT BUCIN!! ASTOGEEE NAGEE KAGET GUE DAEBAK OMG!
Karina :
Alay...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARZALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang