BAB 2

31 6 0
                                    

Happy Reading.

Suasana kordidor yang menghubungkan beberapa kelas dengan lantai dua tiba-tiba berubah menjadi riah-riuh. Sorakan dari beberapa mahasiswa berhasil menarik lebih banyak mahasiswa lagi untuk menyaksikan kejadian langkah ini. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang sudah merekam kejadian ini sedari tadi.

Brukh

Tubuh gadis itu terpental dan menubruk tembok dengan keras. Wajahnya memerah karena sedikit ketakutan. Ya, benar. Itu Lisa, gadis yang membully Nara. Dan yang menghajarnya sekarang adalah Zenia.

"Bangun!" Tekan Zenia sambil menatap tajam Lisa yang kini duduk bersandar pada tembok, dan menarik napasnya.

Tak mendapat respon Zenia berjongkok lalu menarik rambut Lisa dengan kuat. Ini kali pertama, gadis itu menunjukkan sifat gilanya. Selama ini dia tidak terlalu terpengaruh dengan ulah Lisa tapi sekarang tidak. Dia benar-benar harus memberinya pelajaran.

"Awsss, s-sakit ..." ringis Lisa sambil berusaha menahan tangan Zenia.

"Sakit lo bilang? Ck," Zenia menarik Lisa untuk bangun secara paksa lalu menyeretnya menuju kolam renang kampus yang luas itu. Beberapa mahasiswa masih setia mengikuti mereka. Jika kalian bertanya kemana kedua teman Lisa, maka mereka sudah babak belur di depan toilet tadi, saat Zenia menanyakan Lisa kepada mereka, kedua gadis itu malah terus berusaha memancing emosinya.

"Awss ... lepas! Lo gila ya," ringis Lisa sambil berusaha melepaskan tangan Zenia dari cengkraman di kepalanya. Rambutnya akan rontok setelah ini.

"Iya gue gila! Mau apa lo," sarkas Zenia sambil terus menyeret Lisa menuju kolam renang.

Byurr

Zenia menenggelamkan kepala gadis itu ke dalam kolam renang. Dia terus menekannya walau gadis itu memberontak. Zenia benar-benar gila hari ini.

"Haaaaaaahh ... haa---"

Byurrr

Setelah menarik keluar kepala Lisa, tanpa menunggu beberapa detik, Zenia kembali menekannya masuk ke dalam. Tidak ada yang berani untuk menolong Lisa karena memang Lisa bukanlah gadis yang tahu terima kasih. Selain itu mereka juga membencinya.

Srett

Tarikan itu membuat Zenia terhuyung ke belakang sedangkan Lisa sudah berhasil lepas dari ganggamam gadis itu.

"Lo gila?" Sarkas pria itu sambil menatap tajam Zenia.

"Max ..." Lisa berhamburan ke pelukan Max, sedangkan Zenia langsung tertawa kencang.

"Kalo cewek gue kenapa-napa, mau tanggung jawab lo?" Bentak Max kepada Zenia. Gadis itu bangkit berdiri sambil mengatur raut wajahnya menatap Lisa yang sedang berpura-pura lemah di depan pria itu.

Max yang merupakan pengawal pribadi Dosen Clara di kenal semua mahasiswa di kampus ini. Selain karena wajahnya yang rupawan, dia juga di rumorkan dekat dengan Lisa.

"Lo pikir gue takut?" Balas Zenia tak kalah pedas.

"Lo gila, gue nggak pernah nyari masalah sama lo, tapi kenapa loㅡ,"

"Benar, lo benar sekali. Tapi lo udah ngusik gue lewat Kim Nara, teman gue. Jadi sekarang gue ngibarin bendera perang ke lo," jawab Zenia yang menekan setiap katanya. Lisa terpaku tidak percaya karena ini baru kali pertama di kampus ini ada yang menentangnya.

"Dan lo, jangan pernah ikut campur urusan gue!" Tekannya sekali lagi sambil menatap tajam Max. Setelah itu dia langsung pergi dari sana. Beberapa mahasiswa bahkan langsung bertepuk tangan dan meneriaki Zenia. Mereka semakin mengidolakannya sekarang.

BODYGUARD LOVE Where stories live. Discover now