5.

124 9 3
                                    

Bab 5: "Penculikan (1)"

.
.
.
.

Genre: Brothership, Familyship, Friendship, BXB, BL, AU

.
.
.
.

(Author POV)

-

Kringggg!

"Baiklah anak-anak, jangan lupa dengan tugas yang ssaem berikan harus dikumpulkan minggu depan arraseo? "

"Nee Sonsaengnim! "

"Kalau begitu ssaem pamit dulu, sampai jumpa lagi anak-anak!"

"Nee ssaem! "

Siswa-siswi dari kelas 10-A langsung berhamburan dari kelas mereka masing-masing. Suasana sekolah langsung riuh dan ramai karena jam pulang sudah bunyi. Kelas ini pun telah sepi, namun masih tersisa beberapa murid yang masih duduk merapikan meja mereka disana. Termasuk juga dengan Seokjin dan Jaehwan. Katanya Junghwan akan menyusul ke kelas mereka.

"Kau dijemput lagi Jin?" Seokjin menoleh kearah Jaehwan yang sudah berdiri disampingnya sambil mengelus rambut ungunya yang terlibat berantakan.

"Eum! Jaebum ajusshi akan menjemput Jinnie lagi. Dari sekarang dan seterusnya akan terus seperti itu" Ucapan nya membuat Jaehwan mengerutkan kening nya.

"Wae? "

"Eh.. Itu.. Karena.. Mm.. Ah, karena Jinnie selama ini Homeschooling dirumah, jadi eomma tidak memperbolehkan Jinnie naik bus atau memesan taksi.." Jaehwan mengangguk setuju. Pikirnya alasan Seokjin sangat masuk akal dan bisa diterima. Seokjin kan anak orang kaya, jadi wajar saja kan?

"Jadi selama ini Jinnie tidak punya teman?" Seokjin terdiam mendengarnya. Teman?

Sreek!

"Ken" Jaehwan dan Seokjin menoleh secara bersamaan saat melihat Junghwan masuk bersama HyunJin dan Yeji. Membuat Seokjin sedikit bernafas lega karena bisa menghindari pertanyaan yang tadi.

"Sandeul? Kenapa kalian berdua kesini juga?" Tanyanya heran. Hyunjin dan Yeji itu sepupu jauh nya. Ia tidak terlalu dekat dengan mereka sampai hari dihampiri seperti itu.

"Ibumu menelfon ku tadi, katanya ada urusan penting di mansion utama. Jadi kita disuruh pulang bersama, oppa! " Jaehwan mengangguk pelan membalikkan tubuhnya lalu menatap Seokjin dengan tatapan sedih.

"Mianhae Jinnie~ aku tidak bisa menemani mu.." Ucapnya. Junghwan juga ikut maju untuk merapikan rambut Seokjin yang sedikit berantakan.

"Mian Jinniee, aku juga tidak bisa menemani mu sampai ke depan gerbang, mianhae eoh? "Seokjin tersenyum lembut ke arah keduanya, lalu memeluk kedua temannya secara bergantian.

"Gwenchana, pergilah. Aku masih harus membereskan ini dulu" Ucapnya pelan.

"Tidak apa-apa kan? Kami tinggal sendirian?" Seokjin mengangguk dengan mantap saat mendengar pertanyaan khawatir itu. Ia kembali tersenyum untuk menenangkan kedua temannya tersebut. Hanya ditinggal kan? Tidak akan terjadi apa-apa juga.

Baby Kim (Its A Secret) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang