🦊 15 💙

1K 57 1
                                    

“Eh eh eh, nanti elo-elo semua pada nonton gue ya! Nonton gue, jangan lupa!”

Giselle yang hari ini maju seminar proposal itu dengan pedenya menyuruh Karina dan ketiga kawannya yang baru datang agar nanti menontonnya.

Karena segala sesuatu yang berhubungan dengan skripsi kerap dianggap hal yang mengerikan, biasanya di saat sempro seperti ini para mahasiswa selalu berharap supaya nanti tidak ada audiens guna menghindari kegugupan.

Tapi Giselle ini agak lain. Dia sudah yakin duluan kalau nanti presentasinya akan bagus, makanya jadi ingin pamer.

“Emangnya boleh ditonton, Gi?” tanya Soobin.

“Kalau sempro sih katanya boleh, Bin. Kalau sidang kolokium atau sidang hasil baru gak boleh.”

“Oh gitu?”

Karina meremat tali tas gendongnya dan melihat sekitar. Ternyata di sini banyak juga yang mengenakan setelan formal hitam putih, lengkap dengan jas disertai dasi. Itu berarti banyak yang ikut seminar hari ini.

“Orang-orang kok pada cepet banget ya ngerjain proposal terus acc?” herannya.

Beomgyu menyedot susu kotaknya dengan sok keren. “Nah, itu juga yang gue heranin, Rin.”

“Iya.” dia pun menoleh kepada lelaki itu dan terkesiap kaget. “Busyet, Beomgyu?! Gegayaan banget lo minum susu L-Men? Biasanya juga susu raos. Hahaha...”

Suara cetar berenergi toa itu menyita atensi publik, dan membuat orang-orang di sana juga ikut terkikik.

Ketimbang melihat Beomgyu, letak lucunya justru malah ada pada kalimat Karina. Susu raos katanya. Tega sekali dia.

“Sialan lo! Gue kan udah nge-gym, udah olahraga, wajar dong kalau gue minum ini sebagai pendukungnya. Biar badan gue tambah kece.”

Soobin mencibir. “Laki-laki itu olahraganya angkat beban, bukan senam zumba.”

Gandéng sia, Soobin!” (Berisik lo, Soobin!).

“Lo gegayaan minum itu gara-gara niruin Pak Yeonjun kan?” todong Chaewon yang langsung mendapat sentuhan telunjuk nista Beomgyu di bibirnya.

“Sssttt... Jangan keras-keras dong, malu kalau orangnya denger.”

“Pwehh! Telunjuk lo asin sialan!”

Sorry. Tapi karena tebakan lo bener, lo harus gue kasih hadiah.”

“Perasaan gue gak enak, Chae. Jangan deh.” peringat Karina.

“Hadiah apa emang?”

Beomgyu menyodorkan ponselnya. “Fotoin gue dong.”

Karina jadi gregetan. “Tuh, kan? Gue bilang juga apa?!”

Penyesalan memang selalu datang di akhir, Chaewon yang kena jebakan betmen kini hanya mampu meratapi nasib.

Tapi berhubung bestie jadinya dia mau-mau saja, dan mulai memotret Beomgyu yang sudah berpose di dekat tiang.

Cekrek!

Cekrek!

Cekrek!

Di cekrekan keempat, tertangkaplah sebuah photobomb berupa Yeonjun keluar dari salah satu ruangan. Sambil menggulung lengan kemejanya hingga siku dengan tampan.

 Sambil menggulung lengan kemejanya hingga siku dengan tampan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Mas Dosen || YeonRina [SLOW UPDATE]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon