🦊 21 💙

654 55 0
                                    

“Oke, sepertinya untuk hari ini cukup segini dulu aja ya, Kak. Kakak kan masih pemula, jangan terlalu diforsir. Nggak baik.”

Dengan nafas ngos-ngosan, Giselle mengangguk kepada Kazuha. Efek terlalu lama menjadi atlet rebahan, baru nge-gym sebentar tubuhnya sudah terasa rontok semua.

“Ya udah. Makasih buat hari ini, Zuha.”

“Sama-sama, Kak.”

Keduanya kini duduk santai sambil mengobrol-ngobrol ringan. Giselle pun mulai mencoba peruntungan mengorek informasi soal dospem tampannya dari Kazuha.

“Zuha, kalau hari libur begini biasanya Pak Yeonjun suka ke sini gak?” tanyanya dengan binar antusias.

“Tergantung sih, Kak. Kadang ke sini, kadang nggak.”

“Pak Yeonjun kalau di sini ngapain aja?”

“Paling di ruangannya di atas.”

“Beliau suka nge-gym juga nggak?”

Sambil haha hehe canggung, gadis jangkung itupun menjawab. “Kurang tahu, Kak. Soalnya aku kan kerjanya di area khusus wanita. Kalaupun beliau nge-gym juga pasti di area sebelah, bukan di sini.”

“Tapi masa iya lo gak pernah lihat? Pasti pernah dong? Pernahlah? Pasti tahulah dandanannya Pak Yeonjun kalau nge-gym itu kayak gimana? Seksi gak?”

Kazuha meneguk air mineralnya. Kalau boleh jujur dia mulai kurang nyaman dengan obrolan ini. Bisa-bisanya Giselle bertanya sampai ke sana, agak seram jadinya.

Beruntung kliennya yang lain keburu datang, jadinya dia punya alasan untuk segera mengakhirinya.

“Kak, aku ke sana dulu ya? Sampai jumpa di pertemuan berikutnya.”

“Oh iya.”

Giselle yang ditinggal pun mendesah kecewa, padahal baru saja dia mau bertanya Yeonjun punya pacar atau tidak.

Setelah bersih-bersih, Giselle yang penasaran dengan kantin di lantai paling atas pun mencoba jajan dulu ke sana. Tak disangka tak diduga, ada Yeonjun di sofa pojokan sana.

Pria itu nampak sibuk dengan laptopnya. Tapi bermodalkan tak tahu malu dan tentunya nekat, Giselle tetap berjalan mendekat. Terabas saja, bodo amat.

“Pak Yeonjuuun...”

Suaminya Karina itu mendongak dan tersenyum ramah. “Hai, Gi. Habis nge-gym sama Kazuha?”

“Lho, kok Bapak tahu?”

“Kan saya punya data-data membership di sini.”

“O-oh, gitu.” Giselle tersenyum kecut karena jawaban barusan tak sesuai harapannya.

“Kirain mau ngegombalin gue?” batinnya pede.

“Bagaimana revisian proposal kamu sama Bu Sana dan Bu Rosé? Ada kendala tidak?”

Sebenarnya itu pertanyaan basa-basi. Tapi kocaknya Giselle malah menganggap kalau Yeonjun sedang kesepian dan ingin ditemani berbincang olehnya.

Sudah kepedean sekarang kegeeran pula.

Astaga.

“Poin pertanyaan dari Bu Sana sih, Pak. Saya masih agak bingung bagaimana melengkapi jawabannya. Tapi nanti saya ke kampus aja. Gak enak kalau di sini, Bapak kan lagi sibuk.”

“Gak apa-apa, ini saya cuma lagi ngecek-ngecek tugas mahasiswa sama nge-input nilai doang. Kamu duduk aja, biar enak diskusinya.”

Ada kalanya sikap terlalu baik itu justru malah tidak baik.






















Mas Dosen || YeonRina [SLOW UPDATE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora