24. Kena Tembak

17 2 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter dua puluh empat.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪





Selamat membaca





Badai menghempaskan tubuh Harsha di lantai gudang rumahnya, ia menatap tajam sang anak dengan tangan saling terkepal di sisi kanan dan kiri badannya. Dengan segera Badai melepas sarungnya yang membuat dirinya hanya mengenakan celana kolor sepaha saja.

"P–pah, ampun," gumam Harsha dengan lirih dan tangannya melindungi tubuh dari amukan sang papa, "akhhh!" jeritnya saat tangannya ditarik Badai.

"Apa yang kamu lakuin, hah?!" bentak Badai dengan mengatupkan rahang dan mata tajamnya yang bisa saja menguliti sang anak.

"Gak, aku gak ngelakuin apa-apa, Pah," Harsha menggelengkan kepalanya brutal, ia meringis saat cengkraman tangan Badai semakin kuat.

"Lalu kenapa Haikal nuduh kamu?!" Badai menaikkan sebelah alisnya sembari mengendurkan cengkraman tangannya.

"Bang Haikal salah paham, Pah, aku beneran gak ngelakuin apa yang dituduhkan sama bang Haikal," jawab Harsha dengan air mata yang terus ke luar.

"Papa akan cek kamu masih perawan atau gak," ujar Badai tersenyum miring.

Harsha jelas syok dengan ucapan Badai, ia tidak bisa membayangkan jika sang papa akan melakukan apa yang bilang, "Pah, gak mau!" tolak Harsha menggelengkan kepala dan mata membulat.

"Tidak ada penolakkan." Sambil tersenyum smirk, Badai menarik tubuh Harsha dan merobek pakaian sang anak dengan paksa.

"Pah!!!" jerit Harsha melindungi tubuhnya yang sudah tak berbusana lagi, "akhh!"






★★★★★

"Baby!" panggil Honey terus-terusan saat Badsha tak menyahutinya sedari tadi. Setelah kejadian di mana ia dan Badsha tabrakan, Badsha tak mau berbicara dengannya. Saat ini keduanya berada di taman belakang kampus yang sepi.

Karena Badsha tidak kunjung menyahut, akhirnya Honey memutuskan untuk duduk di pangkuan calon suaminya yang membuat kaget bukan main.

"Apa-apaan sih, Lo?!" bentak Badsha namun, tangannya langsung menahan pinggang honey supaya tak terjatuh.

"Kamu diam aja dari tadi, baby." Honey mengerucutkan bibirnya dengan menenggelamkan wajah di ceruk leher Badsha.

"Lo kenapa sih?" tanya Badsha berusaha melepaskan pelukan honey. Namun, calon istrinya semakin mengeratkan pelukannya.

"Gak papa baby, pengen peluk kamu aja." Honey berbisik di samping telinga Badsha dan tangannya masuk ke dalam baju remaja itu.

"Ada yang gak beres sama nih anak," gumam Badsha mengelus punggung Honey.

"Baby," panggil Honey menyenderkan kepalanya di bahu sang calon.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang