29. Putus

24 1 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter dua puluh sembilan.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪







Selamat membaca





"P–pah, sakit," rintih Kaysha yang membuat Badai tersadar dari aksinya dengan langsung melepaskan tarikan tanganya dari rambut Kaysha.

"Maaf," ucap Badai memundurkan langkahnya dengan tetap menatap Kaysha dengan tatapan terluka dan kecewa, "kenapa gak bilang sama papa kalau kalian nikah? minimal di undang?" tanyanya dengan tatapan yang berubah menjadi kosong.

"Kenapa, Nak? kenapa, Kak? kenapa, Kaysha? kenapa tega sama papa kamu sendiri? kenapa, Nak?" tanya Badai dengan beruntun, "kenapa kamu tega sama papa kandung sendiri? kamu anggap papa apa? Papa wali kamu Kaysha! kenapa?!!!" lanjutnya dengan membentak diakhir pertanyaannya.

Orang tua mana yang tidak sakit hati ketika mendengar anak perempuannya menikah tanpa restu darinya? Begitu lah yang dirasakan oleh Badai, dirinya merasa ia sudah tidak dianggap oleh Kaysha sebagai orang yang sudah mengurusnya dari bayi hingga sekarang.

"Maaf," gumam Kaysha lirih dengan menundukkan kepalanya, "a–aku gak bermaksud git–"

dering handphone milik Badai membuat ucapan Kaysha terpotong, dengan segera Badai langsung mengangkatnya.

"Hallo?" ucap Badai membuka obrolannya dengan sipenelpon.

"Mas! kamu di mana?! jangan bilang kamu lagi di restoran, atau masih di kantor buat minum es ya!" tuduh seseorang yang menelpon Badai, yang ternyata adalah Quinnsha.

"Iya aku pulang, Mah," jawab Badai menutup telponnya, kemudian dirinya menatap Kaysha yang masih menunduk, enggan menatap dirinya.

"Kamu ikut papa pulang, telpon suami kamu buat jemput dan temui papa di rumah!" ucap Badai penuh penekanan seraya menggendong Kaysha ala bridal ke luar dari rumah sakit.

Sesampainya di mobil yang ia parkir 'kan di halaman rumah sakit, Badai langsung memasukkan Kaysha di kursi samping kemudi. Barulah dirinya memutari mobil lalu masuk bagian kemudi dan melajukan nya meninggalkan rumah sakit.






★★★★★

"Bang!" panggil Yasha yang melihat Reyvan berjalan tak jauh darinya.

"Eh iya, ada apa?" sahut Reyvan yang mendengar panggilan dari Yasha.

"Bang, ada waktu gak?" tanya Yasha berdiri di samping Reyvan lalu berjalan beriringan dengannya.

"Waktu? mau ngapain?" tanya balik Reyvan menaikan alisnya.

"Gak apa-apa sih, cuma mau jalan aja berdua. Gimana mau?" jawab Yasha dengan tangan melingkar di lengan sang pacar. Iya mereka menjalin hubungan diam-diam, tanpa sepengetahuan dari orang tua mereka.

"Mau banget dong, Sayang, mau jalan ke mana, hm?" jawab Reyvan melingkarkan tangannya di pinggang Yasha.

"Ke mana aja deh, yang penting sama kamu, bang," jawab Yasha tersenyum dan memberikan kecupan singkat di pipi Reyvan.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang