Part 39

1K 27 0
                                    

Sepeninggalan Bobi. Rony mulai mengajak Revan bicara.

"Kenapa kamu mendekati area bangunan tanpa ada arahan?"

"Siap salah."

"Jawab saya."

"Siap salah."

"Letda Revano Adhitama, apa yang kamu lakukan di area tadi?"Ucap Rony dengan nada tinggi dan membuat air matanya sedikit tergenang.

"Bang, kakak saya ada di dalam. Dia butuh pertolongan bang. Kalau abang belum mau mencari dia biar saya lebih dulu kerja bang. Mau nunggu alat berat sampai di sini kakak saya keburu mati disana."Teriak Revan.

Plaaaaaak..... Suara tamparan yang sangat keras membuat rekan tentara melihat kearah mereka. Bobi ingin menghampiri Rony dan Revan tapi di tahan oleh Riza.

"Biarkan mereka menyelesaiakan urusan nya."

"Oke."Jawab Bobi.

"Sudah tugas kita sebagai seorang tentara menyelamatkan orang, tapi sikap kamu barusan tidak menunjukkan ke profesional nya kamu sebagai seorang prajurit. Kamu tidak bisa hanya fokus sama orang terdekat mu karena semua orang yang ada di dalam membutuhkan pertolongan kita. Sekarang makanlah dulu, sholat isya lalu bersiap untuk kita mulai evakuasi lebih dulu."

"Siap."Jawab Revan denan sangat tegas.

Setelah Rony menberikan waktu 30 menit untuk para prajurit TNI AD persiapan mereka pun bersiap untuk melaksanakan apel gabungan bersama prajurit dari TNI AL dan TNI AU.

Semua sudah mulai bekerja. Sedangkan Rony masih menghampiri Kamal, Rafi, Paul dan manager Nabila.

"Pol." Panggil Rony.

"Ron."

Paul langsung memeluk Rony dan membuat sedikit air mata nya jatuh.

"Mereka berdua masih di dalam." Ucap Paul sedangkan Rony hanya diam dan tak sadar air matanya turun begitu saja untung saja suasana gelap  jadi tidak terlihat kerapuhan mereka berdua.

"Gue minta bantu doa nya semoga mereka segera ditemukan."

Lalu Rony pamit dengan yang lain untuk ikut mencari para korban.

****

Sudah selama 3 jam para aparat, relawan, timsar dan warga yang ikut membantu pencarian masih belum menemukan satupun korban reruntuhan akibat gempa.

"Lapor."Ucap Rony pada pemimpin yang berpangkat Mayor.

"Silahkan kapten Rony."

"Sudah 3 jam kita melakukan evakuasi tapi masih belum menemukan tanda - tanda. Sepertinya banyak tamu hotel karena panik langsung berlari kearah tangga darurat."

"Saya pikir juga seperti itu. Sekitar 20 menit lagi alat berat akan tiba karena kondisi jalan sudah sedikit normal. Saya juga sudah meminta denah pada pihak hotel. Nanti saya akan panggil kamu kembali."

"Siap."Rony memberikan hormat lalu kembali ke bangunan yang runtuh membantu anggota nya kembali.

Tanpa sadar Rony sendirian memilih bagian pinggir dan menggeser beberapa batu yang bisa diangkatnya. Suasana yang sedikit sunyi dan Rony yang memiliki pendengaran yang tajam ia mendengar ada suara hp berbunyi dan suara orang yang minta tolong.

Rony langsung memanggil beberapa anggotanya untuk membantu dia disana. Sudah setengah jalan kerja mereka, akhirnya alat berat pun tiba dan langsung diarahkah untuk menggali bagian pinggir. Dan alat lain nya langsung di bagi ke baguan belakang dan samping kanan titik tangga darurat berada.

"Ada 2 korban satu pria dan satu perempuan."Teriak  salah satu anggota Polisi.

Rony, Kamal, Revan, Paul, Rafi dan Adrian langsung berlari mendekat diikuti oleh beberapa panitia penyelenggara event mereka. Tim medis langsung mengechek kondisi 2 korban pertama yang sudah di temukan.

Yang pria langsung di masukkan ke kantong zenajah dan yang perempuan langsung dipasangkan oksigen.  Walaupun perempuan yang penuh darah di muka dan kaki nya hanya Paul lah yang mengenali nya.

"Itu Nabila."Paul menerobos pertahanan para aparat yang menjaga.

"Puji tuhan."Ucap Rony dalam hati.

"Alhamdulillah."Ucap yang lain.

"Adrian kamu masuk aja kedalam tenda, kita tunggu disini aja."

"Oke Fi, semoga Salma segera ditemukan."

"Aamin..."

"Maaf mas Rafi izinkan kita membawa kak Nabila langsung ke rumah sakit agar segera dapat penanganan." Ucap panitia.

"Silahkan langsung ke mas Adrian selaku manager nya."

"Baik mas."

"Mas Adrian, aku titip Nabila ya mas. Aku disini nemenin mas Rafi dan yang lain nungguin Salma. Kabari mama dan papa nya ya mas."

"Oke Ul. Nanti aku juga ngabari update Nabila."

"Tidak apa Pol, Disini kita rame kok yang nemenin Salma. Bentar lagi tim dan band nya Salma juga akan kesini. Lebih baik lo temeni Nabila aja dirumah sakit. Saat dia bangun, dia butuh lo sebagai orang terdekatnya."Ucap Rony.

"Rony bener Ul. Ada gue dan abangnya yang lain disini kok."Ucap Kamal.

"Siap mas Kamal, Ron. Gue titip Salma ya. Gue yakin dia baik - baik aja dia orang yang cerdik dan kuat."Ucap Paul lemah.

"Mohon doanya ya."Ucap Kamal dan Rony.

"Aamin, yaudah semua aku tinggal ya. Ron kabari gue."

"Iya."

Paul ikut masuk ke mobil ambulan yang akan membawa Nabila ke rumah sakit. Yang lain juga sudah tiba di lokasi. Dan info Nabila sudah ditemukan sudah beredar di kalangan fans.

Hari sudah menunjukkan pukul 4 pagi, Rafi, Tim Paul, Nabila, Salam dan anak band Salma ikut membantu pencarian kecuali Ceri dan Ratna karena mereka perempuan. Ceri hanya bisa menangis melihat korban yang sudah di temukan banyak yang di nyatakan MD. Dia semakin takut akan kondisi bos sekaligus adik kesayangannya itu. Saat ini perasaan semua orang yang kenal Salma campur aduk.

"Cer kita balik yuk. Lo butuh istirahat besok pagi kita kesini lagi. Muka lo udah pucat banget."

"Gue nggak tenang Na. Kalau lo mau balik tidak apa kok. Nanti gue kabari kalau Salma sudah ditemukan.

"Yaudah gue disini sama lo. Kita berdoa semoga Salma baik - baik saja."

"Aamin."

****

Hi semua, aku Avisha Keita. Bisa di bilang aku suka Salma, aku Suka Rony, aku sayang Salma Rony dan aku juga sayang kalian warga Salmocean.

Terima kasih ya sudah mau mampir di cerita aku yang sedikit berbeda dengan kehidupan mereka hehe. Yang mau tau visual dari semua pemain yang ada di Lentera Cinta tinggal kunjungi akun Instagram dan Tiktok @avishakeita

Jangan lupa bantu vote dan komentar nya kalau kalian suka ya gais hihi

See you next chapter yaa beiibs xixi..

Lentera CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang