🚀 Prolog 🚀

52 20 72
                                    

Am so lonely broken enjel
Am so lonely listen to may heart oyyy
Whonen lonely before I for may heart

Am so lonely.......

Gubrak!!!

"Mulut lo berisik sumpah!! Panas kuping gua oyyy! Mending nyanyi bagus kek my suami Taehyung!"

Semua mata tertuju pada cewek dengan rambut pendek dan tampilan khas tomboy miliknya. Memang kalau itu cewek sudah datang, semua langsung diam tidak ada yang bicara.

"Dih sadis amat, Tan."

"Pala lo tan. Lo pikir gua tante lo? Udah mending cakep lah lo? Muka kek kuda dekil aja bangga lo," ucapnya.

"Aaahh! Sungguh ucapanmu menusuk jantungku, wahai permaisuri."

"Otak lo. Napa lo, anjir?"

"Sinis amat lo. Napa sih? Dateng marah-marah ga jelas."

"Tau ah. Bete gua."

Gadis itu duduk di kursi guru yang ada di kelas dengan kaki yang dia naikkan satu. Tangannya mengambil kacang goreng yang ada di saku almameter dan asyik membuang kulitnya ke sembarang tempat.

"Ya Allah Stella! Apa yang kamu lakuin?  Liat nih meja ibu jadi berantakan!" ucap Ibu Nara, guru bahasa inggris.

Iyap. Gadis itu bernama Stella Cornelia Agatha Pricilla. Sikapnya yang terkenal bar-bar dan bad girl acap kali membuat semua guru  di SMA Bina Citra Mahakarya harus meningkatkan kesabaran. Ucapannya yang ceplas ceplos membuat para guru naik pitam.

"Ada yang ngomong kayaknya. Tapi mana orangnya?" tanyanya pada Laras, sahabat pea yang sering konser tidak jelas di kelas.

"Itu depan lo, tolol. Liat dong," ucapnya.

"Eh si ibu. Wah ada apakah gerangan Bu Nara melihat saya begitu?"

"Berapa kali ibu bilang!"

"Lah baru satu kali ini kan Bu?"

"Cukup. Sekarang, ambil ini sapu bersihkan tempat ibu. S.E.K.A.R.A.N.G!"

Stella mengambil sapu yang Bu Nara berikan tapi di luar prediksi BMKG, bukannya menyapu justru dia melemparkan sapu itu pada seorang cowok yang duduk di barisan paling depan.

"Apa-apaan ini?" bingung cowok itu.

"Duhai Pangeran Azka yang tercinta, permaisurimu minta tolong buat bersihkan kulit kacang ini. You can do it, right, Baby?"  Tanya Stella dan kemudian dia merangkul Azka dengan lembut seolah menggodanya agar cowok berkacamata itu luluh dan mau menuruti perintahnya.

"Tapi ini kan tugas lo?"

"Right tugas gua. Terus?"

"Ya, lo enggak seharusnya lempar tugas gini lah. Gua enggak mau."

"Stt, keep calm, Beb. You will get the special think after that," ucap Stella di telinga Azka dan membuat cowok itu merinding seketika.

"Wah, ini nih kawan gua. Sebagai kawan tersengklek, gua bangga bestian ama dia," ucap Laras.

"Bar-bar amat tuh bocah," sambung Faren.

"Enggak g-gua enggak mau," ucap Azka gugup.

Dengan nakal dan seenaknya, Stella meniup leher belakang cowok culun satu itu. Kemudian, dia berdiri menghadap ke arah Bu Nara yang sudah memerah wajahnya. Bukan karena malu, tetapi karena marah dengan tingkahnya.

"Si culun yang mau bersihin, Bu. Saya keluar kelas dulu. Eh lo, Ras. Lo enggak usah ikut gua keluar. Sini aja bantu salin pelajaran hari ini," ucap Stella tanpa menoleh. Kemudian, dia keluar kelas.

"Stella Cornelia Agatha Pricilla! Balik sini!" teriak Bu Nara dan membuat semua siswa siswi yang ada di kelas tutup telinga.

"Stella..." geram seseorang.

🚀🚀🚀

Gass ngeng.....
Hihihi, oyy aku bawa new story ini. Kali ini aku mau coba hal baru nih...
.
.
.
.

Gimana awalnya nih...
Terus support aku yaw....
Ditunggu jejak kalian yah....

❤️❤️❤️❤️

Si Culun Untuk Si Bar-BarWhere stories live. Discover now