Over The Rainbow

203 24 6
                                    

Beberapa petinggi di Markas Gangwon dilaporkan atas kecurigaan tindak korupsi. Namun setelah diselidiki, tak ditemukan bukti. Meski begitu, Jenderal Yoon masih menaruh kecurigaan. Pendanaan untuk pengadaan senjata di Markas Gangwon cukup besar, namun persediaan senjata dan perlengkapannya tak sebanyak biaya yang dikeluarkan. Meskipun telah ditunjukkan data pemakaian senjata untuk latihan yang memang sudah sesuai, tapi Jenderal Yoon masih ingin menyelidiki lebih lanjut.

Beberapa tahun yang lalu pernah ada sebuah kejadian nahas di markas itu. Seorang Mayor tewas terkena ledakan ranjau darat. Dan setelah kematiannya, terkuak bahwa ia terlibat kasus korupsi dan penjualan senjata secara ilegal.

Jenderal Yoon khawatir kejadian serupa akan terulang lagi. Maka ia mengutus Yoo Shi Jin menyelidiki hal ini diam-diam. Kebetulan salah satu komandan resimen dimutasi ke markas AD di kota lain, jadi Yoo Shi Jin akan menggantikan tempatnya.

Sambil mengerjakan tugas pokoknya sebagai komandan resimen, Shi Jin mengecek laporan keuangan dan jadwal latihan tembak para tentara. Ia juga sesekali ke gudang senjata. Selama sebulan ia bertugas di Gangwon, sejauh ini tidak ada yang aneh. Mungkin memang tidak ada kecurangan apapun, atau pelakunya bermain lebih rapi.

~~~

Akhir pekan ini Shi Jin pulang sebentar ke Seoul. Mulai dari mess sampai ke parkiran mobil ia merasa ada yang mengikutinya. Ketika melewati sebuah pintu kaca, ia dapat melihat siapa yang membuntutinya. Ia terkekeh kecil. Ketika ia memasuki mobilnya, orang yang membuntutinya tadi ikut masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang.

"Kenapa kau mengendap-endap seperti penguntit hanya untuk ikut pulang dengan mobilku?"

Myung Joo hanya nyengir seraya mengenakan seat belt.

"Kau mau ke Seoul kan? Aku ikut."

"Di mana mobilmu sendiri?"

"Kupinjamkan ke Bo Gyeol."

"Lalu Sunny, kau tinggal?"

"Tentu tidak! Kita jemput dia dulu, lalu mampir ke mini market sebentar, beli susu dan cemilan."

"Apa aku supir pribadimu?"

"Permisi..." kaca mobil Shi Jin diketuk. Kapten Lim menampilkan senyum lebarnya sambil memberi hormat.

Shi Jin menurunkan kaca mobilnya, membalas salam hormat Kapten Lim.

"Ya, Kapten Lim, ada apa?"

"Anda akan ke Seoul kan?"

"Iya."

"Apa saya boleh menumpang?"

"Hah?"

"Oh, silahkan, naik saja, Kapten Lim," Myung Joo mempersilahkan.

"Terima kasih," Kapten Lim langsung naik ke kursi belakang.

Shi Jin melirik kesal pada Myung Joo, "apa ini mobilmu?"

"Jangan pelit lah, kan kita semua sejalur."

"Wah, mobil anda nyaman sekali. Ini pasti mahal. Ini bukan mobil dinas kan?" Kapten Lim mengagumi interior mobil Shi Jin sambil menyentuh-nyentuh jok dan atapnya.

Shi Jin hanya terkekeh tak nyaman.

"Oh, pemutar musiknya menggunakan bluetooth ya? Apa boleh aku memutar musik dari playlistku?"

"Oh ya, silahkan, akan kunyalakan bluetoothnya," Myung Joo mengutak-atik pemutar musik di hadapannya.

"Apa kalian suka trot?"

"Iya. Akhir-akhir ini aku mendengarkan Lim Young Woong."

"Wah... ternyata selera kita sama, Letnan Yoon."

[Idn-FF DOTS] PainWhere stories live. Discover now