Lembaran Keempat

368 37 0
                                    

"MAKANAN DATANG," teriak Olland membawa makanan.

"ASTAGFIRULLAH, KAGET GUE, LAND," ucap Kak Oniel kaget.

"Hehe, sorry-sorry," balas Olland cengengesan.

"Lama banget sih, Land. Udah laper banget gue," kata Kathrin protes ke Olland.

"Yaelah, Tin. Namanya juga lagi rame. Noh liat," balas Olland menunjuk ke arah penjual mie ayam.

"Hehe, iya-iya. Thanks btw," ucap Kathrin nyengir.

Setelah Olland datang, Christo, Muthe, dan Jessi pun menyusul. Mereka kemudian membagikan makanan dan minuman yang mereka bawa. Aku juga membantu mereka menggeser makanan ke teman-teman yang lain. Setelah semua mendapat makanan dan minumannya, kami pun mulai makan. Tiba-tiba Kak Gita, Kak Eli, dan Kak Indah datang ke arah kami.

"Yahh, kalian udah pada makan ya?" ucap Kak Indah baru datang.

"Nggak kok, Yang. Ini baru mau mulai," ucap Kak Oniel yang langsung memberikan tempat duduk.

"Bener, Kak Indah. Ini baru banget dateng," lanjut Muthe menambahkan

"Yaudah, kita pergi mesen dulu ya. Yuk–," ucap Kak Indah akan beranjak dari sana.

"Udah, gue aja yang pesen. Lu duduk aja. Noh, udah disediain tempat duduk sama ayang beb," kata Kak Eli memotong.

"E-eh, gapapa ni, Li?" ucap Kak Indah tidak enak.

"Udah, gapapa. Kaya biasa kan? Oke," ucap Kak Eli langsung pergi dari sana.

"Beuh, gercep banget, Abangku. Tutor dong, puh," ucap Aldo membungkukan badannya ke arah Kak Oniel.

"Hehe, muscle memory aja," ucap Kak Oniel nyengir.

"Iya deh, si paling laku," balas Kak Amir menoyor Kak Oniel.

"Heh, mana ada," ucap Kak Oniel agak panik.

"Ohh, sebelum Aku sm Ci Eril masih banyak lagi?" kata Kak Indah sinis.

"Eh nggak ada kok. Ci Eril memang punya masa lalu, tapi kamu kan punya aku," ucap Kak Oniel memegang tangan Kak Indah.

"Dih, kaya kenal tuh kata-katanya," kata Zee nyeletuk.

"Kata-kata dari mana ya?" lanjut Aldo pura-pura tidak tahu

"Udah-udah, kamu lanjut aja makannya. Gembel mulu dah," ucap Kak Indah menahan salting.

"Gombal dong sayang, masa gembel. Oiya, kenalin ini Fiony, anak baru di kelas aku," kata Kak Oniel memperkenalkan Cepio.

"Halo, Fiony. Aku Indah. Oiya, sekalian kenalin juga. Ini Gita sama yang tadi pergi mesen makanan, itu Eli. Kita sekelas di kelas IPA," ucap Kak Indah menunjuk Kak Gita dan Kak Eli.

"Eh, iya, salam kenal juga, Indah, Gita," balas Cepio membungkukan badan.

"Oiya, Kak Gita ini kakaknya Flo, sama kaya Cepio sama Marsha," lanjut Kathrin melihat Kak Gita hanya mengangguk saat diperkenalkan.

"Kakak sama adek sama aja, Fio. Sama-sama kulkas 1000 pintu," kata Kak Lulu menambahkan.

"Biar kulkas gitu, banyak peminat. Yang satu ketos, yang satu calon ketos. Ya nggak si, Flo?" ucap Zee menyenggolku.

"Hmm," balasku malas.

"Lu beneran mau nyalon jadi ketos, Flo?" tanya Kak Amir penasaran.

"Gak tau ya. Liat aja nanti," jawabku singkat.

"Tapi kalo lu beneran mau jadi ketos, satu sekolah juga bakal dukung lu kali," ucap Aldo menambahkan.

"Paling ntar kita numbalin Aldo buat pura-pura jadi saingan lu," kata Zee melanjutkan.

Secangkir Kopi (Pahit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora