Chapter 2 : Dibalik Diamnya Sohyun

145 23 25
                                    


Enjoy the Story dan jangan lupa beri dukungan dengan vote ⭐

Enjoy the Story dan jangan lupa beri dukungan dengan vote ⭐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Malam yang sama.

Bora mengeluarkan sepucuk surat dari bawah bantal .... yang ia paksa Soyun untuk menulisnya. "Aku akan memberikan surat ini pada Taehyung setelah akhir pekan nanti. Tapi bagaimana dengan matematikaku ahhhhhhhhh." teriaknya frustasi.

Bora meraih ponsel yang ada didekatnya dan mengetikkan sesuatu. "Sohyun, bisakah kau membantuku, guru matematikaku mengatakan padaku bahwa nilaiku sangat rendah di mapelku dan aku mungkin gagal. Bisakah kau membantuku, Sohyun-ah? Mengajariku matematika?" Bora mengirimkan pesan ini kepada Sohyun pada pukul 12 tengah malam dan menunggu balasannya.

Tetapi Soyun tidak menjawab, dia berpikir bahwa dia pasti sudah tertidur, jadi dia juga harus segera tidur dan berhenti memikirkan masalah ini.

***


Keesokan harinya, pada pagi hari Taehyung dan Kangsu telah berangkat untuk perjalanan mereka ke Swiss, sementara Sohyun berangkat ke Milan dan Bora berangkat ke desanya.

"Postur tubuhmu sangat sempurna, aku pikir aku harus mulai bermain skating sekarang." Sambil memakai sepatu skatingnya Kang Su berkata kepada Taehyung yang berseluncur dengan sangat baik dari depan. "Kupikir kau ahli dalam berkuda, ternyata kau juga ahli dalam berdiri. Tapi izinkan aku memberitahumu satu hal, kau tidak dapat mengalahkanku dalam perlombaan balap skating karena aku sangat jago dalam hal ini."

Taehyung yang mendengarnya hanya merespon dengan senyuman. "Mari kita berkompetisi dan lihat apakah kau bisa menang dariku kali ini." lanjut Kang Su. Kang Su mulai berseluncur dengan cepat mendahului Taehyung, yang tak lama langsung menyusul sahabatnya itu. Mereka mulai menikmati cuaca dan suasana Swiss dengan hal menyenangkan.

Di sisi lain, Bora sangat menikmati waktunya bersama neneknya. Dia sangat senang karena akhirnya dia datang ke desa untuk bertemu dengan neneknya dan dia memiliki waktu untuk bersenang-senang. Makan malam dan bersenang-senang dengan nenek yang cukup lama ia nantikan. Sesekali dia mengirimkan foto-foto pemandangan desanya kepada Sohyun yang berada di Milan, namun Sohyun tidak menjawab pesan dan panggilannya.

***

Milan.

Di dalam aula kerajaan yang besar, Sohyun duduk sendirian di atas meja bundar besar dan banyak meja yang dihiasi di depannya. Dia diam-diam melihat ke arah ponselnya, yang sejak tadi terus berdering menandakan banyaknya notifikasi yang masuk.

Ponselnya dalam keadaan mode 'silince'. Dia membaca semua pesan dan memeriksa panggilan, tapi dia tidak bisa mengangkat telepon atau membalas pesan apapun. Sohyun mengalihkan pandangannya ke depan dan melihat sekelilingnya. Ada begitu banyak orang kerajaan dan beberapa orang berkerumun di sekitar ibunya.

UNPOSED (Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now